Saab SLWT: Smart Torpedo untuk Supremasi Kawasan Litoral
|Selain berjaya di industri dirgantara, Saab juga punya ‘nama’ dalam lini industri pertahanan maritim. Sebut saja Saab punya kapal selam diesel listrik A26, Combat Boat CB90, sampai sistem radar Sea Giraffe yang banyak dipasok kapal perang modern. Tidak itu saja, manufaktur asal Swedia ini juga menawarkan torpedo pintar ringan yang diberi label SLWT (Saab’s Lightweight Torpedo System). Di IMDEX 2019 yang berlangsung di Singapura 14 – 16 Mei, Saab menampilkan SLWT di untuk supremasi litoral negara-negara di Asia Tenggara.
Baca juga: Leonardo A244/S Mod.3, Torpedo Canggih untuk Helikopter AKS AS565 MBe Panther TNI AL
SLWT adalah torpedo ringan multi platform, artinya serupa dengan torpedo ringan terbaru milik TNI AL, A244/S Mod. 3 Whitehead produksi Leonardo, Italia. Dimana dengan ukuran yang relatif kecil dan bobot ringan, torpedo ini dapat diluncurkan tidak hanya dari kapal selam, melainkan dari helikopter, pesawat intai, dan kapal perang permukaan. Uniknya, meski tergolong torpedo ringan, namun SLWT punya diameter yang tak lazim, yaitu 400 mm. Sebagai perbandingan, torpedo ringan jenis Honeywell MK46, A244/S dan K745 Blue Shark, mengusung diameter 324 mm.
SLWT dirancang sebagai torpedo modular, dimana penggunaan versi latihan dan versi berhulu ledak, cukup dengan mengganti salah satu modul pada body torpedo. Saat digunakan sebagai versi latih, torpedo pun dapat terangkat ke permukaan dengan balon, sehingga masih dapat digunakan kembali.
Saab menyebut mekanisme SLWT berbeda dengan sistem anti kapal selam pada umumnya, dimana torpedo ini dapat beradaptasi pada kondisi hidro akustik yang sulit. Hal ini dimungkinkan berkat adopsi rentang frekuensi yang sesuai, advanced signal processing, full digital sonar, dan evolutionary HF (high frequency) range. Torpedo ini saat meluncur terkoneksi langsung pada sistem di PIT (Pusat Informasi Tempur), persisnya komunikasi antara torpedo dengan kapal dilakukan lewat galvanic wire atau serat optik.
Torpedo dengan panjang 2.855 mm ini mengandalkan kombinasi pemandu sonar aktif/pasif dan full digital sonar. SLWT digerakan dari pumpjet (ducted rotor/stator) yang tenaganya berasal dari lithium-based rechargeable battery (LiFePO4). Secara keseluruhan, SLWT punya bobot 340 kg dan dapat melesat dengan kecepatan 10 sampai 40 knots. Batas kedalaman penyelaman yaitu 300 meter. Jarak luncur torpedo ini dipatok sampai 20 kilometer, sementara endurance-nya selama satu jam.
Dalam operasinya, sensor SLWT akan bekerja untuk melokalisasi dan mengidentikasi sosok kapal selam lawan. Torpedo ini punya kemampuan untuk melakukan navigasi berdasarkan kondisi lingkungan, seperti mengubah kecepatan dan berkomunikasi secara efisien dengan platform kapal peluncur. Hulu ledak torpedo ini menggunakan IM compliant, omnidirectional dan PBX. Hulu ledaknya dipicu oleh multi-beam sonar. Berkat transmisi khusus, torpedo ini punya mode pembatalan penembakan bilamana dibutuhkan sewaktu-waktu.
SLWT merupakan bagian dari program Torpedo 47 yang mulai dijalankana sejak tahun 2016. Dalam pengembangan SLWT Saab bekerja sama dengan Swedish Defence Materiel Administration (FMV), Swedish Defence Research Agency (FOI) dan Swedish Armed Forces (SwAF). Saat ini SLWT masih dalam status prototipe. Berdasarkan kontrak, SLWT akan mulai diproduksi pada tahun 2020.
Baca juga: Multimission Portal, Menjadikan Kapal Selam A26 Class Handal Untuk Misi Infiltrasi
AL Swedia berencana mulai mengadopsi SLWT untuk korvet stealth Visby Class dan kapal selam pada tahun 2022, dan platform lain pada tahun 2023. Kabarnya Finlandia juga telah menandatangani kontrak untuk pengiriman SLWT pada periode pengiriman 2019 – 2025. (Haryo Adjie)
Beli yg versi latihan saja
@caligula kalo begitu anda lbh baik jd warga malaysie saje krn sucad alutsistax 100% made in malaysie, kalo anda masih ngotot argumen saya berarti anda makar
Sip, sahur tadi saya makar ayam bakar, nanti buka puasa saya akan makar soto ayam, mauuuuuu
Tonjo tenan 😋😋😋
Cocok untuk TNI AL karena untuk kawasan littoral
Pokoknya harus dapat TOT torpedo ini boroong 1000 buah
Diameter 400 mm ?
Ngga bakal dibeli ALRI.
Kapal2 permukaan KRI torpedo tubenya hanya untuk diameter 324 mm saja. Kalau diameter torpedonya 400 mm kegedean.
U-216, dolphin dan A-26 bisa meluncurkan torpedo ini lho Pak karena mereka punya tabung peluncur multiguna, multidiameter 🤷
Ane Suka Alutsista Saab Kecuali Gripen Alasanx Sucad Gado-gado, utk itu Siapkan dana banyak utk lisensi tahun ini krn Pihak Saab Sdh Menghubungi Saya “Bentuk kerjasama cukup fleksibel dan tidak menutup kemungkinan bahwa produksi bisa dilakukan di Indonesia”
CN-235 juga gado gado
N219 juga gado gado
LPD juga gado gado
semua ploduk PT. DI dan PT. PAL gado gado semua
berarti ngak suka ploduk PT. DI PT.PAL dong deng anda
yg sy maksud sucad tempur bkn sucad yg anda maksud, krn itulah gripen ng tdk masuk keok di tikung 48 viper & jg SU-35 datang tgl 31 Des
Sama saja IFX nanti juga gado gado
Kalo ki permadi trawang maksudnya dek hulk, itu semacam radar, irst, targeting pod 🤷
Coba tunggu aja nanti pd pengembangan gripen NG batch berikutnya….mungkin radarnya sdh pake radar aesa berbasis GaN yg pengembangannya lebih lambat ketimbang pengembangan pespurnya (saat ini sdh jadi).
Makin kesana, komponen lokal buatan SAAB prosentasenya makin besar kok dek…..gimana, kapan mo nengok mbah di tahanan 🤔