Update Drone KamikazeKlik di Atas

Perkuat Sinergitas, Amerika Serikat Tawarkan Hibah Radar Canggih AN/TPS-77 untuk Indonesia dan Malaysia

Kilas balik ke tahun 2016, saat itu tersiar kabar bahwa Lockheed Martin akan menawarkan paket radar intai untuk Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional). Bahkan, sejak tahun 2010 Radar Surveillance System Lockheed Martin Corporation telah melakukan beberapa pembicaraan dengan TNI AU, termasuk dengan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) mengenai kemungkinan alih teknologi. Sehingga radar intai hanud yang ditawarkan Lockheed Martin nantinya dapat dibangun sendiri oleh Industri Pertahanan di dalam negeri. Tentang jenis radar yang ditawarkan untuk Kohanudnas saat itu adalah tipe AN/TPS-77 (AN/FPS-117), yaitu radar yang punya peran sebagai long range air surveillance.

Baca juga: Lockheed Martin AN/TPS-77 (AN/FPS-117) – Mengenal Radar Intai Jarak Jauh Kohanudnas

Dan, lama tak terdengar kabar kelanjutan atas tawaran tersebut, kemudian belum lama ini muncul berita yang menyebut, bahwa Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan radar AN/TPS-77 kepada Indonesia dan Malaysia. Dikutip dari Shephardmedia.com (11/6/2020), dikatakan US Government’s System for Award Management pada 9 Juni lalu telah merilis informasi kontrak senilai US$77 juta untuk tiga unit radar AN/TPS-77. Namun, belum dijelaskan lebih detail, bagaimana distribusi alias pembagian tiga unit radar tersebut, mengingat yang mendapatkan ‘hadiah’ ada Indonesia dan Malaysia.

Pemberian hibah alutsista dari AS kepada negara-negara di Asia Tenggara, mengingatkan pada tawaran hibah sebelumnya atas drone intai maritim ScanEagle, yang kelak akan dioperasikan Puspenerbal TNI AL. ScanEagle sendiri diberikan oleh AS kepada Indonesia, Malaysia dan Filipina. Pemberian sistem radar ini dimaksudkan agar elemen kekuatan hanud di Asia Tenggara dapat mengawasi wilayah udara dan laut secara bersamaan.

Radar AN/TPS-77 di platform truk.

Bagi Amerika Serikat, adopsi radar jenis ini punya kepentingan strategis, khususnya dalam menghadapi eskalasi di Laut Cina Selatan. Diantara konsep yang mengemuka adalah penyediaan C3I (Command Control Communications and Intelligence) and Sensor systems yang dapat mendukung Operasi Udara bersama militer AS. Solusi ini memberi negara-negara mitra suatu kemampuan kapabilitas misi yang aman, mampu berinteroperasi baik dalam ruang berdaulat, dan menyediakan konektivitas dan interoperabilitas dengan unsur militer AS terkait.

AN/TPS-77 (AN/FPS-117), yaitu radar yang punya peran sebagai long range air surveillance. Dari segi desain, AN/TPS-77 dirancang bisa mobile dan portable, termasuk ditempatkan dalam platform truk, mobilitas radar ini juga dapat dipindahkan dengan pesawat angkut sekelas C-130 Hercules. Sementara AN/FPS-117 adalah versi AN/TPS-77 yang dirancang sebagai sebagai fixed radar dan ditempatkan pada satu titik tertentu. Kabarnya, yang nanti akan diberikan ke Indonesia dan Malaysia adalah varian mobile (TPS-77 MRR – Multi-Role Radar) yang ditempatkan pada platform truk 6×6.

Radar AN/FPS-117.

AN/TPS-77 mengadopsi teknologi AESA (Active Electronic Elevation Scanning Array) dengan frekuensi 1215 – 1400 Mhz. Transmsinya menggunakan jenis solid state dengan power frekuensi radio 19,9 Kw. Antena bekerja dengan dual scan rate, 5/10 atau 6/12 RPM. Bagaimana dengan jangkauan deteksi, radar AN/TPS-77 dengan search elevation -6 sampai 20 derajat dan track elevation -6 sampai 50 derajat, dapat mengendus sasaran pada jarak 300 – 470 Km, dan ketinggian deteksi maksimum 30,5 Km.

Baca juga: Kohanudnas Bakal Diperkuat Radar Baru Leonardo RAT-31 DL/M, Ini Spesifikasinya!

Dari sisi performa, radar ini dapat beroperasi secara maksimal dengan akurasi 99,5 persen, sementara masa penggunaan radar ini hingga 2.000 jam. Untuk proses penggantian dan perbaikan komponen yang aus, pihak Lockheed Martin dalam rilis menyebut hanya dibutuhkan waktu kurang dari 45 menit.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Kementerian Pertahanan RI atas tawaran hibah radar dari AS ini. Melihat periode kontrak pengerjaan yang 48 bulan (4 tahun), sepertinya radar intai hanud ini belum akan datang dalam waktu dekat ini. (Bayu Pamungkas)

67 Comments