Norwegia Kabulkan Permintaan Volodymyr Zelenskyy, Telah Dikirim Rudal Hanud Meski Bukan NASAMS

Permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada Norwegia akhirnya dikabulkan, kilas balik pada pemberitaan di 31 Maret lalu, Zelenskyy telah mengajukan permintaan ke negara Skandinavia itu berupa persenjataan jenis rudal hanud (pertahanan udara) dan rudal anti kapal. Dan kabar saat ini menyebutkan Norwegia telah mengirimkan rudal hanud ke Ukraina, tapi bukan sistem rudal hanud NASAMS (Norwegian Advanced Surface to Air Missile).

Baca juga: Presiden Ukraina Request Ke Norwegia, Minta Dikirimkan Sistem Hanud NASAMS dan Rudal Anti Kapal NSM

Dikutip dari TheDrive.com (21/4/2022), Norwegia saat ini telah mengirim rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) VSHORAD (Very Short Range Air Defence) Mistral ke Ukraina. Menurut pengumuman yang dirilis Menteri Pertahanan Norwegia Bjørn Arild Gram, dikatakan Norwegia setidaknya sudah mengirimkan 100 unit rudal Mistral ke Kiev. “Sistem hanud Mistral adalah senjata efektif yang digunakan oleh Angkatan Laut Norwegia.” kata Gram. “Sistem ini akan sangat bermanfaat bagi Ukraina.”

Sejauh ini, Pemerintah Norwegia telah mengirim sekitar 100 rudal Mistral berikut sejumlah peluncur yang tidak disebutkan. Siaran pers resmi mencatat bahwa Norwegia telah mengirim 4.000 unit roket anti tank M72 LAW, bersama dengan helm dan jaket antipeluru.

Angkatan Laut Norwegia dikenal sebagai pengguna utama rudal Mistral dengan peluncur Simbad, yaitu sistem Mistral dengan dua peluncur yang dioperasikan secara manual oleh operator. Mistral Simbad oleh AL Norwegia diketampatkan di jenis kapal penyapu ranjau dan korvet.

Sebagai catatan, TNI AL juga merupakan pengguna rudal Mistral Simbad, dimana Mistral Simbad disematkan sebagai rudal hanud di frigat Van Speijk, yaitu menggantikan rudal Sea Cat yang telah dipensiunkan.

Namun, yang dikirim Norwegia ke Ukraina bukan Mistral Simbad. Melainkan yang dikirim ke Ukraina adalah varian yang lebih praktis dan mobile, yaitu Mistral varian awal (standar) man portable. Meski masuk kategori MANPADS, tapi Mistral man portable dengan satu peluncur berbeda dengan rudal Stinger atau Strela yang dapat dluncurkan dengan cara dipanggul. Mistral man portable dengan satu tabung peluncur membutuhkan mono-tripod serta operator senjata yang harus dalam posisi duduk di bangku lipat.

Personel TNI AL saat membidik target dengan rudal Mistral Simbad dari atas frigat Van Speijk

Desain gelar tempur Mistral man portable mirip dengan sistem hanud RBS-70, plus sama-sama membutuhkan personel kedua yang bertindak sebagai loader dan pemantau/pengintai.

Meskipun sumbangan (Mistral) itu begitu signifikan dalam volumenya, Kementerian Pertahanan Norwegia menegaskan bahwa pelepasan rudal itu tidak akan mempengaruhi kesiapan militer negara itu. Bahkan, langkah itu bisa menjadi situasi win-win bagi semua pihak yang terlibat. Menurut pengumuman awal, sistem (Mistral) itu sudah dijadwalkan untuk diganti secara bertahap selama beberapa tahun ke depan.

Konfigurasi rudal Mistral

“Rudal itu akan dihapus dari Angkatan Bersenjata Norwegia, tetapi itu masih merupakan senjata modern dan efektif yang akan sangat berguna bagi Ukraina.” kata Menteri Pertahanan Gram. “Negara-negara lain juga telah menyumbangkan sistem serupa.”

Mistral dibuat oleh pabrikan MBDA missile systems yang berbasis di Perancis. Rudal ringan ini mulai dirancang sejak tahun 1974, dan baru benar-benar operasional pada tahun 1988 untuk versi pertamanya (S1), dan di tahun 1997 diluncurkan versi keduanya (M2). Meski masuk segmen Manpad yang mobile, Mistral dalam pengoperasiannya harus menggunakan penyangga, serupa dengan rudal RBS-70 TNI AD, ini lantaran bobot 1 unit Mistral yang mencapai 18,7 kg.

Baca juga: Mistral Atam – Dari MANPADS Jadi Rudal Udara ke Udara

Meski tergolong rudal ringan jarak pendek, Mistral bisa melahap multi target, termasuk target yang bermanuver cepat, dalam hal ini seperti pesawat tempur dan helikopter, bahkan Mistral dengan kecepatan luncurnya yang 800 meter per detik bisa melahap target berupa rudal jelajah.

Dalam rilis yang dikeluarkan MBDA, tingkat success rate Mistral mencapai 93 persen. Untuk menghajar target, rudal ini dilengkapi kendali berupa canard dan sistem sensor pengarah berupa passive IR (infrared) homing. Sensor passive IR akan bekerja 2 detik setelah peluncuran. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Mistral
Panjang: 1,86 meter
Diameter: 90 mm
Berat: 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak high explosive)
Kecepatan luncur: 800 m/detik atau Mach 2.6
Jangkauan: efektif hingga 5,3 km
Sistem pemandu: infrared
Mekanisme peledakan: laser proximity atau impact triggered
Mesin: solid rocket motor