Masuk ‘Ladang’ Ranjau, MBT Leopard 2A6 dan IFV M2 Bradley Ukraina Rontok Berjamaah

Dalam upaya serangan balik secara besar-besaran, militer Ukraina paham betul bahwa gerakan kavaleri akan mendapat tantangan berat, selain harus menghadapi serangan dari senjata anti tank Rusia, kavaleri Ukraina juga harus melintasi medan ranjau (darat). Nah, terkait medan ranjau, rupanya belum lama ini ranjau telah menimbulkan kerugian besar bagi pihak Ukraina.

Baca juga: Jerman Pasok MBT Leopard 2A6 Ukraina dengan DM53 A1, Amunisi Sabot Paling Kuat

Dalam insiden hari Kamis lalu, setidaknya Angkatan Darat Ukraina ‘kehilangan’ satu unit MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A6, empat unit M2 Bradley (tiga di antaranya rusak) dan satu unit tank pembersih Ranjau BMR-2, dalam operasi serangan di Wilayah Zaporizhzia. Dikutip dari Forbes.com (9/6/2023), disebutkan operasi tempur itu dimaksudkan untuk menembus garis pertahanan pasukan Rusia.

Unit tempur yang terlibat adalah Brigade Mekanik ke-33 dan Brigade Serbu ke-47 Ukraina yang mengumupulkan kekuatan untuk melakukan serangan yang besar-besaran terhadap posisi Rusia dua mil di selatan Mala Tokmachka di Oblast Zaporizhzhia, Ukraina selatan pada Kamis pagi.

Kegagalan operasi hari Kamis lalu merupakan tamparan bagi Kiev, pasalnya diketahui beberapa awak justru meninggalkan kendaraan tempurnya yang masih terlihat utuh. Jika kondisi membaik, tentu Ukraina harus berupaya menderek dan memperbaiki Leopard 2 dan beberapa M2 Bradley.

Brigade ke-33 dan ke-47 harus menggandakan upaya pembersihan ranjau, atau mencari jalan keluar dari ladang ranjau. Pasalnya, helikopter serang Rusia merupakan faktor dalam serangan yang gagal pada hari Kamis.

Ladang ranjau yang padat menjadi masalah besar bagi Ukraina, untuk itu mereka mengerahkan setidaknya satu kendaraan teknik BMR-2 pembersih ranjau dan kendaraan penerobos Leopard 2R dengan harapan dapat menyingkirkan ranjau dan membuka jalan bagi setidaknya satu kompi Brigade M-2A2 Bradley ke-47 dan beberapa Leopard 2A6 yang terpasang dari Brigade ke-33.

Namun, satuan zeni tempur Ukraina gagal, entah karena ladang ranjau terlalu padat atau helikopter atau artileri Rusia menghentikan upaya mereka untuk membersihkan ranjau. Dalam waktu singkat, BMR-2, Leopard 2A6 yang langka dan sebanyak sembilan Bradley ‘menumpuk’ tak berdaya di tempat terbuka.

Rusia diketahui sangat maju dalam pengembangan ranjau darat pintar (ranjau pintar) yang dapat menghancurkan ranpur sekelas MBT. Salah satunya adalah PTKM-1R, yaitu ranjau darat dengan sensor seismik dan infrared. Ini merupakan jenis ranjau serang yang akan memantulkan sub munisi khusus bila sensornya mendeteksi kehadiran ranpur di area jangkauan.

Berbeda dengan ranjau tanam konvensional yang pasif menunggu ranpur yang melintas di atasnya, maka PTKM-1R tergolong ranjau aktif yang akan menyambut dengan maut kehadiran ranpur lawan dari kejauhan.

Baca juga: Uran 6 – Robot Penghancur Ranjau Zeni Tempur Rusia di Ukraina

Bagi personel yang mencoba keluar dari ranpur, akan menghapi ancaman dari Medallion, yakni ranjau anti personel yang juga berbasis seismik. Dilengkapi dengan seismik proximity fuze, ranjau ini dapat mendeteksi orang yang mendekat dan mengeluarkan bahan peledak ke udara. Ledakan berikutnya dari muatan dan pecahan logam di dalamnya dapat menyebabkan kematian dan cidera parah dalam radius 16 meter. (Bayu Pamungkas)