Lebih Gahar dan ‘Mandiri’, Inilah Helikopter Serang Terbaru Turki T929 ATAK 2

Setelah sukses meluncurkan helikopter serang T129 ATAK, yang kini dioperasikan Turki dan Filipina, Turkish Aerospace Industries (TAI) terus melanjutkan pengembangan helikopter serang yang dirancang dari basis Agusta A129 Mangusta, yakni dengan diperkenalkannya prototipe T929 ATAK 2.

Baca juga: Dikirim dengan Airbus A400M, Filipina Terima Batch Perdana Helikopter Serang T129 ATAK

Bila pada T129 ATAK adalah hasil kolaborasi TAI dengan Leonardo (d/h Agusta Westland), maka pada T929 ATAK 2, desain secara keseluruhan telah dilalukan oleh TAI. Dan pada ajang SAHA Expo 2022 – Defense and Aerospace Exhibition di Istanbul (25 – 28 Oktober 2022), TAI memperlikatkan sosok ATAK 2 dihadapan khalayak.

Oleh TAI, T929 ATAK 2 adalah helikopter serang berat bermesin ganda yang dirancang untuk misi penyerangan, peperangan elektronik, dan pengintaian di lingkungan segala cuaca, baik siang maupun malam. Secara garis besar, ATAK 2 menggabungkan beberapa sub-sistem dan komponen yang dikembangkan di bawah proyek helikopter T129 dan T625 Gökbey.

Dari profilnya, pada November 2018, Undersecretariat for Defense Industries (SSB) Turki memprakarsai helikopter helikopter serang kelas berat ATAK 2 yang sebanding dengan Boeing AH-64 Apache, yakni untuk kebutuhan militer Turki dan pasar ekspor potensial. Dan pada Februari 2020, SSB menandatangani kontrak dengan Turkish Aerospace Industries untuk mengembangkan helikopter dengan nilai yang dirahasiakan.

Tak pelak, Turkish Aerospace Industries mengembangkan T929 ATAK 2 menggunakan pengalaman industri yang diperoleh dalam proyek helikopter T129 ATAK bersama dengan perusahaan Italia, Leonardo. Tidak hanya untuk angkatan darat, ATAK 2 dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Turki, yaitu agar kelak ATAK 2 dapat beroperasi dari kapal induk serbu amfibi – Landing Helicopter Dock n(LHD) TCG Anadolu.

Dirancang lebih gahar dari T129 ATAK, kelengkapan ATAK 2 mencakup hadirnya sistem peperangan elektronik seperti sensor peringatan serangan dari rudal berpemandu inframerah/ultraviolet dan sistem directed-infrared countermeasure (DIRCM) yang dipasang di ekor untuk menghambat serangan rudal pencari panas.

Tak ingin terganjal kasus embargo seperti yang dialami pada produksi T129 ATAK pesanan Pakistan, maka TAI Turki telah menandatangani perjanjian dengan Motor Sich Ukraina untuk memasok empat belas mesin TV3-117 untuk pengembangan helikopter serang ATAK 2, dimana ATAK 2 dipersiapkan menggunakan dua mesin turboshaft bertenaga 2.500 hp.

Dari spesifikasi, ATAK 2 dengan dua awak punya berat maksimum saat tinggal landas 10.000 kg. Kecepatan maksimum 318 km per jam dan kecepatan jelajah 314 km per jam, serta dapat terbang sampai ketinggian 6.000 meter.

Baca juga: Kena Embargo dari Washington, Pakistan Batalkan Pesanan 30 Unit Helikopter Serang T129 ATAK dari Turki

Senjata intenal ATAK 2 adalah sepucuk kanon kaliber 30 mm. Dengan dua stub wing, ada enam hardpoint yang dapat membawa payload senjata seberat 1.500 kg. Suguhan senjata andalan dari ATAK 2 adalah kombinasi dari roket kaliber 70 mm, rudak anti tank UMTAS and L-UMTAS dan rudal udara ke udara ATAS (Stinger), Misrtal, Bozdoğan atau AIM-9 Sidewinder. Rencananya, T929 ATAK 2 akan terbang perdana pada tahun 2023. (Gilang Perdana)

4 Comments