Kena Embargo dari Washington, Pakistan Batalkan Pesanan 30 Unit Helikopter Serang T129 ATAK dari Turki
|Bersamaan dengan suka cita, karena dapat mengirimkan batch perdana helikopter serang T129 Tactical Reconnaissance and Attack Helicopter (ATAK) pesanan Filipina, rupanya sang manufaktur, yaitu Turkish Aerospace Industries (TAI) mendapatkan pil pahit. Pasalnya TAI kehilangan kontrak atas penjualan 30 unit T129 ATAK pesanan Pakistan.
Dikutip dari dailysabah.com (6/1/2022), Pemerintah Pakistan telah mengonfirmasi pembatalan kontrak atas 30 unit T129 ATAK, pangkal musababnya adalah karena tak adanya izin ekspor alias embargo dari Amerika Serikat pada komponen vital T129 ATAK, yaitu mesin yang masih harus dipasok oleh LHTEC (Light Helicopter Turbine Engine Company), yakni perusahaan join venture antara Rolls-Royce and Honeywell.
Nilai kontrak untuk 30 unit T129 ATAK mencapai US$1,5 miliar dan dipastikan menjadi pukulan telak bagi industri pertahanan Turki, dimana kontrak tersebut sejatinya telah disepakati antara Pakistan dan Turki pada tahun 2017.
Sebenarnya ada upaya untuk mengganti penggunaan mesin 2x LHTEC CTS800-4A turboshaft dengan mesin produksi Turki, yaitu TEI TS1400. Tapi rupanya, Pakistan tidak sreg atas penggunaan mesin tersebut dan memilih membatalkan kontrak dengan Turki.
Pakistan kini telah mengalihkan pesanan helikopter serang ke negara sekutunya, yaitu Cina. Kabarnya sudah ada konfirmasi atas pembelian helikopter serang Z-10ME produksi Changhe Aircraft Industries Corporation (CAIC).
Z-10ME hadir dengan teknologi infrared depressor terbaru yang memungkinkan helikopter lebih mampu untuk menghindari sengatan rudal berpemandu inrared. CAIC mengatakan bahwa ancaman terbesar yang dihadapi helikopter di medan perang modern adalah rudal pelacak inframerah, yang dapat mengunci radiasi inframerah yang dipancarkan pesawat atau helikopter.
Fitur lain yang ditawarkan Z-10ME seperti sand filter, bullet-proof armor dan crash resistance seats untuk kedua awaknya. Z-10ME adalah helikopter di kelas enam ton yang mampu terbang dengan manuver tinggi di ketinggian yang sangat rendah, membuatnya mampu memberikan daya tembak yang kuat sambil mempertahankan kemampuan bertahan yang tinggi.
Z-10ME dapat membawa berbagai jenis amunisi berupa ruda udara-ke-udara dan rudak udara-ke-darat, serta mampu bertempur di siang dan malam hari. Guna memikat pembeli, Z-10ME dilengkapi kanon kaliber 20 mm dengan sabuk aminisi eksternal yang dipasang di dagu. Sebelumnya Z-10 mengusung kanon kaliber 23 mm. (Gilang Perdana)
Pakistan di mata US & NATO sudah dianggap seperti ular
Makanya status MNNA member buat Pakistan dicabut
Kalo amerika main embargo ke indonesia, tinggal liat amerika paling banyak impor bahan tambang apa, trus indo tinggal melarang ekspornya kyk batubara sekarang ini 🤭