Kolombia Ikuti Jejak Indonesia dan Meksiko, Jadi Pengguna Frigat SIGMA 10514
|Kolombia bakal mengikuti jejak Indonesia dan Meskiko, yaitu dalam adopsi frigat, di mana Negara Amerika Latin itu telah memilih desain frigat SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) 10514 dari Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. Sebelumnya, SIGMA 1054 telah diadopsi oleh Angkalan Laut Indonesoa dengan dua unit frigat RE Martadinata Class dan Angkatan Laut Meksiko dengan satu unit POLA (Patrulla Oceánica de Largo Alcance) Class.
Baca juga: Pakistan Terima Damen OPV 1900 – Tampil ‘Kosongan’ dengan Proyeksi Jadi Korvet Multirole
Dilansir dari navalnews.com yang mengacu pada rilis Kementerian Pertahanan Kolombia (23/9/2022), yakni telah diumumkan bahwa galangan kapal lokal Kolombia, yakni Cotecmar akan menandatangani kontrak dengan Damen Shipyard untuk program pembuatan “first Colombian frigate”. Cotecmar adalah perusahaan dari Grup Sosial dan Korporat Sektor Pertahanan GSED yang telah mengembangkan selama 22 tahun kemampuannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Kolombia.
Sebagai bagian dari misi ini, Angkatan Laut Kolombia dan Cotecmar telah menandatangani perjanjian sains dan teknologi untuk memilih aliansi teknologi terbaik untuk pengembangan bersama desain kontrak untuk frigat Kolombia pertama di galangan nasional Kolombia. Sejauh ini belum diketahui nilai kontrak dan berapa unit total frigat yang akan dibuat, kemungkinan hal tersebut akan diketahui saat penandatanganan kontrak dalam beberapa hari mendatang.
SIGMA 10514 adalah frigat terbaru dan tercanggih dalam keluarga SIGMA Damen dan telah dikirim ke Indonesia dan Meksiko. Strategi pembangunan modular yang cerdas yang dikembangkan oleh Damen telah berbasil memfasilitasi pembangunan lokal kapal perang ini di negara pembelinya, sebut saja Martadinata Class yang dibangun oleh PT PAL Indonesia dan POLA Class dibangun oleh Astimar shipyard di Salina Cruz di Meksiko.
Meski Indonesia dan Meksiko sama-sama mengadopsi desain SIGMA 10514, namun Damen memberikan keleluasaan untuk kustomisasi sesuai kebutuhan pengguna. Dari spesifikasi, POLA Class punya panjang 107 meter, lebar 14 meter, dan punya bobot 2.570 ton. Sebagai perbandingan, Martadinata Class punya panjang 105 meter, lebar 14 meter dan bobot 2.365 ton.
Meski dari desain bak pinang dibelah dua, namun racikan sistem senjata antara POLA Class dan Martadinata Class rupanya tidak ada yang sama. Untuk rudal hanud jarak dekat, POLA Class mengadopsi 21 rudal Raytheon RIM-116 RAM II surface-to-air missile (SAM). Begitu pun dengan rudal anti kapal, bila Martadinata Class menjatuhkan pilihan pada Exocet MM40 Block3, maka POLA Class lebih memilih rudal anti kapal besutan negara tetangga, yaitu Boeing RGM-84L Harpoon Block II.
bila Martadinata Class mempercayakan Oto Melara 76 mm Super Rapid Gun, sebaliknya POLA Class menggunakan Bofors 57 mm MK3. Untuk penangkis serangan udara reaksi cepat, jika ada kanon Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun kaliber 30 mm di bagian depan anjungan, maka AL Meksiko memilih BAE Systems Mk38 Mod 3 kaliber 25 mm.
Pada RE Martadinata Class, di belakang meriam Oto Melara terdapat deretan peluncur rudal hanud VLS Mica, maka bagaimana dengan POLA Class? tetap ada peluncur VLS, namun yang digunakan adalah rudal Raytheon RIM-162 Evolved Sea Sparrow yang punya jarak tembak 50 km.
Kemampuan deck dan hanggar disebut-sebut serupa antara Martadinata Class dan POLA Class, yaitu dirancang untuk menampung helikopter berbobot 10 ton. Namun bila TNI AL menjagokan AS565 MBe Panther, sebaliknya AL Meksiko akan memasang MH-60R Seahawk.
Nah, tentu menarik untuk diperhatikan lebih lanjut, apakah Kolombia nantinya akan mengacu pada standar SIGMA 10514 Indonesia atau Meksiko? Atau bisa jadi Kolombia akan menentukan sentuhan desain tersendiri pada SIGMA 1054-nya. Kita tunggu saja. (Gilang Perdana)
@TN, duit darimana om, REM class yang jadi baru 2, parchim class karena kecil cocok untuk patroli pesisir, mendingan fokus ke yang realistis aja, sama ini, mending jumlah rudal ditambahin + juga memungkinkan mending arrowhead dilengkapi rudal hanud yang jaraknya 100km keatas, itung-itung buat nambal kekurangan di pertahanan udara sama ngurangi black flight, rudal hanud yang ada di indo sekarang belum ada sama sekali yang bisa nandingi jarak rudal SA-2 jaman pak karno
W123,
Harga segitu itu FFBNW mase.
Kalo saya nih lebih milih :
16 Parchim diganti REM class
3 Malahayati diganti REM class
6 Van Speijk diganti REM class
16+3+6 = 25
25 REM class lengkap senjata akan semakin menaikkan daya pukul KRI kita.
Itu saja, jadi seragam, rudal sama, meriam sama, mesin sama, radar dan sistem kontrol senjata sama. Semakin beli banyak semakin lebih besar kandungan lokalnya, semakin mungkin dapat menjadi bagian global supply chain dan semakin besar kemungkinan dapat lisensi. Kalo diembargo nggak perlu pusing sebab stok banyak dan banyak komponen bisa bikin sendiri hasil dari naiknya kandungan lokal.
Kalo ditambah dengan 2 unit REM class yang sudah ada maka 25 + 2 = 27 unit
1 operasional + 1 siaga + 1 maintenance = 3
27 / 3 = 9 tempat.
9 tempat bisa dikawal oleh REM class.
Kalo mau lebih lengkap shoradnya yang belakang ditambahi RIM 116 untuk meluncurkan 8 shorad.
Kemampuan kapal selam bisa ditingkatkan dengan membeli 25 mh60r.
Nah yang gede2 kayak arrow head itu dijadikan saja OPV besar alias ffbnw. Lumayan kapal2 kecil langsung ngacirrrr takut digilas si arrow head itu.
@ayam jago
Wong jelas konfigurasi sigma 10514 utk Kolombia pake 2xStir(FCR) kok nyebut sadral bos……udah jelas tuh buat memandu essm blok 1 yg seekernya semi-aktif
Setuju banget, bila rencana FREMM 6+2 Maestrale ganti 15 unit RE Martadinata class
Dan 8 unit Mogami diganti 18 unit Arrowhead sepertinya lumayan berotot juga.
Ditambah buatan lokal 90 KCR 60
sebenernya daripada ngarepin barang mahal premium kayak FREMM Bergaimini classs & Mogamami Class,lanjutin banyakin sigma 10514 ini aja ($200M each) & banyakin Arowhead ($350M each) yang penting paket persenjataan lengkap sukur2 tdk FBNW sesuai dgn kantong & realistis drpd pd ngarep barang mahal tp gk masuk2 Greenbook hehe
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Almirante_Padilla-class_frigate
Kalau melihat program upgrade di Almirante Padilla class serta Pohang class pilihan AShM dau Kroya punya peluang paling gede. Main gun & AAW gun dari OtMel. Buat SAM dimana 2 type kaprang tsb menggunakan Simbas kemungkinan besar Sigma 10514 Kolombia menggunakan Mistral Sadral
min, penambahan unit martadinata class ngga ada berita ya?, atau anggarannya lagi difokusin buat fremm sama arrowhead?
Admin, itu judulnya Penggua kurang huruf n harusnya Pengguna. Tolong dikoreksi.
Terima kasih atas koreksinya 🙂