KJ-2000 Mainring – AWACS Terbesar Cina yang Lahir Akibat Tekanan dan Embargo

Angkatan Udara Cina mengalami kemajuan yang pesat di lini jet tempur, pembom, pesawat angkut taktis sampai drone penempur. Tapi tidak itu saja, Cina juga mengalami kemajuan yang pesat di lini pesawat intai jenis Airborne Early Warning and Control (AEW&C) atau Airborne Warning And Control System (AWACS).

Baca juga: Maksimalkan Endurance di Laut Cina Selatan, Pesawat Intai AEW&C KJ-500 Dibekali Kemampuan Air Refueling

Beberapa tipe AEW&C milik Cina telah dikenal, mulai dari KJ-200, KJ-500, KJ-2000 sampai yang terbaru KJ-600 (copy-an E 2 Hawkeye), namun dari keempatnya, KJ-2000 punya sejarah dan karakteristik tersendiri yang tak bisa dilupakan, terlebih membuktikan Cina dapat menghasilkan alutsista canggih saat mendapat tekanan dan hambatan dari negara lain.

KJ-2000 Mainring adalah pesawat AEW&C terbesar yang dioperasikan AU Cina, terutama bila dari aspek platform. Mengapa disebut sebagai pesawat AEW&C terbesar Cina? Jawabannya adalah platform pesawat yang digunakan, yaitu mengadopsi pesawat angkut taktis Ilyushin Il-76 buatan Rusia. Dengan plafform Ilyushin-76, maka dari segi jangkauan, maka pesawat AWACS ini dapat terbang sejauh 9.000 km.

Beriev A-50

Dirunut dari sejarahnya, pesawat AWACS ini dikembangkan berdasarkan AWACS milik Rusia Beriev A-50. Prototipe pertama KJ-2000 melakukan penerbangan perdananya pada November 2003 dan pesawat produksi pertama mulai beroperasi untuk AU Cina pada tahun 2004.

Tapi tahukah, bahwa sejarah pesawat ini sebenarnya lumayan berliku. Program pengembangan KJ-2000 dimulai setelah pembatalan kesepakatan A-50 dengan Israel dan Rusia pada Juli tahun 2000, kenapa dibatalkan? Jawabannya, karena tekanan kuat AS kepada Israel untuk tidak memasok radar EL/W-2090 Phalcon ke Beriev A-50i yang dipesan oleh Cina.

Il-76 Phalcon AWACS AU India.

Phalcon AEWC adalah sistem radar intai/peringatan dini yang mengadopsi teknologi active electronically scanned array (AESA). Resminya solusi yang ditawarkan oleh IAI adalah EL/W-2090 Phalcon Airborne Early Warning and Control (AEW&C) radar system.

Beberapa fitur yang otomatis dibenamkan pada EL/W-2090 Phalcon mencakup tiga sensor utama, yakni phased array IFF, ESM/ELINT dan CSM/COMINT. Mampu mendeteksi beberpa sasaran sekaligus, radar canggih buatan Israel ini disebut-sebut dapat mendeteksi sasaran dari jarak 400 km dengan sistem jaringan komunikasi data yang terenskripsi.

Dan seperti sudah diduga, Cina tak patah arang, Negeri Tirai Bambu ini justru mengembangkan pesawat AWACS buatan sendiri, namun tetap platform pesawat masih mengacu pada Ilyushin Il-76. Untuk radar yang dibawanya, meski mengusung model radar piring dengan desain radome ala AWACS E-3 Sentry milik Amerika Serikat. Namun, radar pada KJ-2000 ternyata berbeda. Persisnya KJ-2000 dilengkapi dengan sistem radar canggih, namun ternyata non-rotating alias radar tidak berputar. Secara teknologi radar ini mengusung three-sided AESA.

Tiga antena radar datar dipasang dalam konfigurasi segitiga dan tertutup dalam kubah radar bundar berbentuk cakram untuk perlindungan terhadap angin dan gaya aerodinamis. Setiap antena radar dkendalikan secara elektronik untuk menyediakan cakupan pemindaian 120 derajat di kedua sudut azimuth dan elevasi.

Sistem radar yang kuat beroperasi di frekuensi S atau C-band. Radar ini dapat secara bersamaan mendeteksi dan melacak beberapa target di udara dan permukaan laut dalam jangkauan deteksi lebih dari 470 km. Dan sistem radar yang dipasang bukan buatan Israel, melainkan radar di KJ-2000 adalah hasil pengembangan dari Nanjing Electronic Technology Research Institute.

Baca juga: Saling Intip Dalam Pengembangan Teknologi Radar AEW&C AESA Antena Tegak

Setidaknya saat ini ada lima unit KJ-2000 yang dioperasikan AU Cina, termasuk digunakan untuk meronda laut cina selatan. Bila radar sudah tak bergantung pada luar negeri, maka kedepan KJ-2000 tak lagi harus menggunakan Ilyushin Il-76, dimana ada rencana untuk menggunakan pesawat angkut Xian Y-20 Kunpeng, yang dikenal juga sebagai pesawat jiplakan C-17 Globemaster milik Amerika Serikat. (Gilang Perdana)

4 Comments