Nekad Masuki Ruang Udara Korsel, Pesawat AEW&C Beriev A-50 Rusia Diganjar Tembakan Peringatan
|Rusia dan Cina pada akhirnya akan berkolaborasi dalam menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya. Itulah poin yang dapat dipetik dari novel thriller Ghost Fleet. Dan apa yang terjadi pada Selasa (23/7), mungkin bisa menjadi suatu pertanda.
Baca juga: Intip Lebih Dekat Tupolev Tu-95MS, Pembom Strategis Yang Sempat Bertandang Ke Biak
saat pembom jarak jauh Rusia Tu-95MS Bear dan pembomn Xian H-6K milik Cina melakukan latihan terbang bersama yang mengambil rute lintasan di perbatasan Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Imbas dari latihan kedua pembom ternyata ikut memicu ketegangan lain, yaitu dengan dilakukan tembakan peringatan pada pesawat intai Beriev A-50.
Dikutip dari thedefensepost.com (23/7), sejumlah jet tempur F-16 dan F-15 AU Korea Selatan dilaporkan melakan scramble setelah mengetahui informasi melintasnya Beriev A-50 di ruang udara Korsel. Bukan hanya sekali, pesawat intai dengan kualifikasi airborne early warning and control (AEW&C) ini telah dua kali menerobos wilayah udara Korsel. Pelanggaran pertama dilakukan pukul 9 waktu setempat dan berlangsung selama tiga menit. Pelanggaran kedua dilakukan 30 menit kemudian dalam waktu empat menit.
Sumber dari militer Korsel menyebut, bahwa ini pertama kalinya pesawat militer Rusia melakukan pelanggaran udara di Negeri Ginseng tersebut. Meski TKP berada di ruang udara Korsel, namun lokasi kejadian berada di dekat pulau paling timur Dokdo, yakni kepualauan yang disengketakan oleh Jepang tapi dikendalikan oleh Korsel.
Beriev A-50 sebagai lakon dalam drama di atas dikenal sebagai pesawat AEW&C yang mengandalkan radar putar (rotating radome). Dengan membawa piringan radar berukuran besar, maka selama jalannya latihan manuver pembom, Beriev A-50 yang membopong radar Vega-M dapat memindai sasaran di udara sejauh 650 km dan 300 km untuk sasaran di permukaan.
Radar Vega-M dengan diamater antena 9 meter dapat mendukung pergerakan (panduan) 10 unit jet tempur dalam misi serangan udara ke udara atau udara ke permukaan. Sementara dalam moda intai, radar Vega-M mampu melacak 150 sasaran di udara secara simultan pada jarak 230 km. Sedangkan pelacakan kapal perang di permukaan dapat dilakukan dari 400 km.
Sebagai platform, Beriev A-50 menggunakan basis pesawat angkut berat Ilyushin Il-76. Dengan empat mesin jet, Beriev A-50 dapat terbang sejauh 7.500 meter dengan kecepata maksimum 900 km per jam. Pesawat yang diawaki 15 personel ini dapat mekakukan isi ulang di udara dengan dukugan pesawat tanker Ilyushin Il-78.
Baca juga: Ilyushin Il-76MD – Sang Pengiring Pembom Strategis Tu-95 Bear Dalam Penerbangan Ke Biak
Terbang perdana pada 1978 dan resmi diperkenalkan pada 1984, saat ini Beriev A-50 dengan beberapa variannya telah diproduksi 40 unit. Selaiin Rusia, pengguna pesawat AEW&C tambun ini adalah India dan Cina. (Gilang Perdana)
Tukang@waduh….ni org dari kemaren prediksi mulu…tapi yg di prediksi kagak nongol2
pesawat ganteng tapi sayang nanggung ukurannya. ngomong-ngomong pesawat angkut, airbus a400m jadi gak ya?dah lama gak ada kabarnya.
Selamat pada Korsel telah melakukan tindakan yang TEGAS dan BERANI…
Ga pandang siapapun melecehkan kedaulatan ditindak…
PS:
Malah pada komen ke radarnya…
Ini forum alutsista…Bambang! 😀
Besok2 Jika Judulnya Kapal maka boleh bahas TANK, Judulnya TANK boleh membahas pesawat, judulnya kapal selam boleh membahas Panser Anoa…
Budayakan membaca dengan berhati-hati
Kapan kita punya ky gitu ya yang paling terbaru janglauan radar 500km wilayah udara kita kan luas
Coba itu piringan radar putar bisa lepas terus nyerang musuh dan balik lagi kayak perisai Capt Amerika pasti keren banget ya…
Assalamu’alaikum wr. wb.
Lo di india dan china kan masih dipakai.
Tidak bakalan dibeli TNI AU biarpun sudah ada generasi terbaru Be A100. Teman-teman di TNI AU sudah bersabda untuk AEW&C mengerucut ke 2 kontestan yaitu Boeing Wedgetall dan Airbus A320 w/t EL/W-2090
Kok bisa begitu….padahal teman-temanku di TNI AU juga sudah bertitah untuk AEW&C mengerucut ke 2 kontestan yaitu Boeing Wedgetall dan Saab Erieye-ER (platform propeller atu emb-145), lho 🤷
Itu sumber TNI di bagian harwat dan satrad di Makassar. Saya pernah 9 tahun bertugas di sana di bandara Sultan Hasanuddin sebagai mekanik kelistrikan. Kini ditugaskan di bandara baru di Samarinda. Sampai sekarang masih berhubungan baik
Berita ngawur, erieye aja udah gak diproduksi mau diakuisisi tni au. justru saab gembar gembor jual globaleye.
Anda yg ngawur @ is a hell….radar “erieye-er” berbeda generasi dg radar “erieye”, walaupun bisa dipasang di platform manapun !!!
Dan “globaleye” adalah salah satu varian baru dr keluarga AEW&C saab yg telah mengadopsi radar “erieye-er”.
Jadi konsumen punya keleluasaan dlm memilih, apakah cukup mengoperasikan varian AEW&C dg radar generasi baru “erieye-er” spt yg biasa kita lihat pd berbagai platform (saab 2000 & emb 145), atau berminat pd platform yg menawarkan multifungsi antara kemampuan AEW&C dan kemampuan pengawasan maritim+daratan (globaleye)
Saab Globaleye harganya malah lebih mahal daripada Wedgetall. Tapi kemampuan operasinya memang multirole. AEW, MPA, ASW & ISR dalam satu pesawat
Min, komen kuh disini tadi kok hilang 🙆
Maaf min….gak jadi hilang komenkuh 🤗
Tuh khan?
Wedgetail disebut 2x, jadi mengerucutnya Wedgetail.
Yang lain hanya penggembira untuk meramaikan tender.
Prediksi saya :
wedgetail + kc46 + poseidon itu 1 paket, 4 + 4 + 4 = 12, trus ditambah vip baru 2, jadi 12+2 = 14, pas 1 skuadron.
Tukang@waduh….ni org dari kemaren prediksi mulu…tapi yg di prediksi kagak nongol2
Baik Be A50 maupun platform aslinya Il76 memasuki masa senja di Cina maupun India
Be A50 di India diambil alih DRDO Netra AEW&CD dan di Cina digantikan oleh KJ200
Il76 kini jadi bunga hanggar di India sejak kedatangan C17 Globemaster dan di Cina mulai dibesi tuakan dengan mulai operasionalnya Xian Y20
Il76 & A50 memang sudah habis kiprahnya di India dan Cina tapi Il76 masih eksis sebagai AEW dan persamaannya antara keduanya sama-sama menggunakan EL/W-2090
Israel memang strong!!
Cina kan ga jadi pake radar buatan cina to mas….lantaran diboikot oleh amrik 🤷
Yang radar Cina juga lisensi dari radar Israel juga tapi dengan dimensi lebih besar. Contoh lain Harbin Z9 lisensi dari helikopter Dauphin tapi dengan ukuran lebih besar
@disnata
Mungkin anda punya link ttg transfer teknologi radar aesa dr israel ke cina?
Selepas pembatalan ekspor teknologi radar el/w-2090 ke cina (thn 2000), smp sekarang saya belum nemu link yg menunjukkan hal itu tetap berjalan 🕵️🕵️🕵️
Justru taun lalu cina malah mendapat transfer teknologi radar dari inggris, diantaranya dlm wujud radar pengakuisisi target yg bisa digunakan oleh pespur, helikopter dan drone 🤷
Dipihak lain, seorang famili yg pernah mendapat “penugasan” di pakistan, saat panas-panasnya isis,mendapat gambaran dr pihak “sejawatnya” disana ttg perbedaan perfoma antara kemampuan radar erieye vs radar KJ-200(2000???) yg keduanya dimiliki oleh AU pakistan.
Radar erieye menunjukkan performa yg lebih unggul dibanding radar sekelas buatan cina yg diklaim sama-sama telah menggunakan teknologi aesa, hal ini tampak dalam aspek : kemampuan signal processing yg lebih tinggi dan kemampuan yg jauh lebih baik ketika “memilah” target dlm kondisi lingkungan yg memiliki latar belakang clutter yg tinggi, spt obyek yg terbang rendah atau terbang sangat lambat di wilayah dataran tinggi di pakistan utara ☝️🏻
Itu alasan “menurut info dari sejawat tsb” kenapa AU Pakistan menempatkan erieye di rawalpindi, di utara dan kj-200(2000????) di karachi yg berada dipinggir selatan pakistan yg berbatasan dg samudra hindia yg memiliki clutter rendah 🤷
Info tsb, justru tidak menunjukkan “gelagat” kalo transfer teknologi radar aesa yg tadinya diperuntukkan utk Il-76 pesanan cina, benar-benar terjadi 🤔