Ilyushin Il-76MD: Sang Pengiring Pembom Strategis Tu-95 Bear Dalam Penerbangan Ke Biak
|
Tentu bukan pertama kalinya pesawat angkut dengan label strategic airlifter Ilyushin Il-76 mendarat di Indonesia. Selain terkait penerbangan militer, tak satu dua kali pesawat ini wara wiri ke Indonesia dalam misi penerbangan charter kargo. Namun kedatangan dua Ilyushin-76 pada 5 sampai 9 Desember 2017 di Lanud Manuhua Biak, Papua, punya arti tersendiri, lantaran dua Ilyushin-76 di dapuk sebagai pesawat pendukung dan logistik untuk misi latihan penerbangan jarak jauh dua pembom Tupolev Tu-95 Bear.
Baca juga: Spektakuler! Pembom Tu-95 Bear Terbang Langsung dari Vladivostok ke Biak
Dua Ilyushin-76 milik AU Rusia yang terbang ke Biak masing-masing dengan nomer 78813 dan 78810. Dari penelusuran Indomiliter.com, diketahui keduanya sebagai seri Ilyushin-76MD, yakni versi pengembangan dari Ilyushin-76 versi transport militer dengan kemampuan yang ditingkatkan dari seri standar, khususnya pada kemampuan terbang jarak jauh. Dalam misi ke Biak, dua unit Ilyushin-76 tersebut mengangkut 81 personel dan berbagai peralatan ground handling untuk digunakan melayani kebutuhan pembom Tu-95. Dua Ilyushin-76 disebut-sebut berangkat dari Ukraine AFB melalui Singapura dan Manila, lalu ke Biak.
Merujuk ke sejarahnya, Il-76 dibangun oleh Ilyushin/Tashkent Aviation Production Association pada tahun 1967, namun Il-76 baru resmi diperkenalkan ke publik pada Juni 1974. Meski saat dibangun di kodratkan pesawat kargo sipil, karena perannya yang strategis, maka pihak NATO memberi label Il-75 sebagai “Candid.”
Il-76 pertama kali direncanakan sebagai pesawat kargo komersial pada tahun 1967. Dimaksudkan sebagai pengganti Antonov An-12, Il-76 dirancang untuk mengirimkan alat-alat berat, terutama untuk kepentingan militer, ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet, dan untuk pengangkut strategis militer. Versi militer Il-76 telah digunakan secara luas di Eropa, Asia dan Afrika, termasuk digunakan sebagai pesawat tanker udara atau sebagai pusat komando.


Baca juga: SC.7 Skyvan 3M-400 – Menelisik Jejak Pesawat Angkut Ringan TNI AU Yang Terlupakan

Beberapa varian angkut militer Il-76 antara lain adalah Il-76MD, Il-76MD-90, Il-76MD-90A (glass cockpit) dan Il-76MF. Il-76 varian standar didukung oleh empat mesin turbojet D-30KP, sedangkan Il-76 versi upgrade dilengkapi dengan empat mesin turbojet PS-90A-76 yang masing-masing dapat menghasilkan daya dorong hingga 156,9 kN. Kecepatan pesawat ini bervariasi mulai dari 770 km per jam hingga 850 km per jam tergantung dari varian.
Khusus yang tempo hari berkunjung ke Biak, yakni Il-76MD mempunyai Maximum Take-Off Weight 157,5 ton. Sementara bobot kosongnya adalah 89 ton dan kapasitas payload maksimum mencapai 47 ton. Bicara tentang kargo, ruang yang kargo punya panjang 31 meter dan lebar 3,45 meter dengan volume 235,3 m3. Tak heran bila, kendaraan berat, termasuk kendaraan tempur seperti tank ringan dapat dimuat ke ruang kargonya. Dalam misi dukungan logistik Tu-95 Bear ke Biak, salah satu muatan yang dibawa adalah truk Ural 4320 sebagai starter (APU) vehicle.
Baca juga: Ural 4320 – Truk Reparasi dan Komunikasi Ranpur BMP-3F Marinir TNI AL
Bagaimana dengan jarak jangkau Il-76MD? Sudah barang tentu jarak jangkauan bergantung pada payload dan kapasitas bahan bakar yang dibawa. Bila diasumsikan membawa payload 20 ton, maka jarak jangkaunya hingga 6.100 km. Sedangkan dengan payload 47 ton, jarak jangkauannya melorot jadi 3.000 km. Namun jika dengan muatan minimal serta bahan bakar penuh, dalam sekali terbang Il-76MD bisa menjelajah sampai 7.800 km.
Dengan landing gear yang terkenal kuat, keluarga Ilyushin-76 juga dikenal handal untuk melaksanakan pendaratan di lapangan terbang perintis (non aspal). Secara umum, panjang landasan yang diperlukan untuk take off adalah 1.700 meter dan landasan untuk landing adalah 1.000 meter.

Ciri khas yang membedakan Ilyushin-76 dengan pesawat angkut berat keluaran Barat adalah adopsi glass nose, yang mencitrakan nuansa intai ala pesawat pembom. Belakangan pada varian Il-76 Phalcon AWACS untuk AU India, glass nose diganti untuk penempatan perangkat elektronik. Ilyushin-76 versi militer juga dilengkapi persenjataan, yakni senapan mesin laras ganda yang disematkan pada kubah putar di bagian ekor.

Ilyushin-76MD kini tak lagi diproduksi, pihak produsen kini dalam fokus pada pengembangan dan produksi seri Ilyushin-76MD-90A. Tak banyak negara pemakai Ilyushin-76, selain Rusia dan India, pengguna lainnya adalah negara-negara eks Uni Soviet, Irak, Kuba, Libya dan Suriah. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi Ilyushin Il-76MD
– Role: Heavy-transport, cargo (tanks, guns, and other equipment)
– Similar Aircraft:C-141B Starlifter, C-5 Galaxy, C-17A Globemaster III
– Wing Span: 50,5 – 50,6 meter
– Wing area: 300 m2
– Length: 46,6 meter
– Height: 14,76 meter
– Cargo Cabin Dimensions Length: 31,1 meter
– Cargo volume: 235,3 m3
– Empty weight: 89.000 kg
– Payload Weight: 47.000 kg
– Engine: 4 x D-30kp turbofans @ 12,000kgf each
– Maximum speed: 850 km/h 11.000 meter
– Cruising speed: 760 km/h
– Service Ceiling: 15.500 meter
– Crew: Seven
Ilyushin Gendong S-300 ke papua ngeriiii cuy
upssss kaboorrr
Nah loh ngapain Beruang Russian mendarat di papua. Banyak bule2 ter chyduqe kah pas operasi basandra tempo hari
Ilyushin-76 bagus..bisa dipasang radar atasnya.. sangat dibutuhkan utk mendeteksi di luar Indoensia dalam rangka SPE dan patroli. radar di udara mampu memperluaskan jangkuan lebih jauh membantu panduan pesawat2 dan rudal2 dari Indoensia.
Coba kerja sama dgn LEN bersama rusia utk pengembangan instrument kokpit pesawat Ilyushin-76. Sangat bermanfaat untuk kemudahan menerima suku cadang tanpa takut embergo dari barat..
Mas senyap tolong diulang maksut pernyataannya….(pd paragraf terakhir), kok seolah-olah kita sudah memiliki pesawat ini?
Lalu apa yg dimaksut dg saran supaya LEN bekerja sama dg rusia…siapa mengajari siapa yg anda maksut?
Coba diamati avionik/dashboardnya pesawat ini…avioniknya masih model spedometer RX King gitu mana LEN berminat to mas, mas….ckckckck
Njirrrr ,,, speedo rx king ???
il-76 awacs dari india maupun rusia dibantu asistensi dari israel
vendor non rusia yg menyediakan instrumen buat il-76 cuma israel doang.
israel memang strongg!!
tdk mungin LEN bersedia krn trikat kontrak eksklusif dgn hanwa maupun thales
Il-76MD 90A boleh jg tuh di akuisisi TNI-AU
Gue pernah liat ni pessawat lg melintas diatas jatiasih….gesit juga manuvernya untuk ukuran pesawat kargo, tapi kayaknya kosongan krena ktk melakukan roll/nikung sambil miring sudutnya gede plus kentjeng