KAI Rilis Video Ground Test KF-21 Boramae, Perlihatkan Kentalnya Aura F-35 Lightning II
|Menjelang jadwal terbang perdana pada 22 Juli mendatang, kabar seputar KF-21 Boramae sontak menjadi perhatian internasional. Setelah sebelumnya beredar video amatir tentang uji taxiing KF-21 Boramae di Sacheon, kini giliran pihak manufaktur, Korea Aerospace Industries (KAI) merilis video proses ground test tersebut secara lebih jelas dan jernih untuk dilihat.
Baca juga: Jelang Terbang Perdana, KF-21 Boramae Lakukan Uji Taxiing
Selain tampil perkasa, prototipe KF-21 Boramae menyiratkan begitu mirip dengan jet tempur stealth F-35 Lockheed Martin. Adanya kemiripan antara KF-21 dengan F-35 wajar adanya, mengingat Lockheed Martin punya andil yang signifikan dalam pengembangan KF-21 Boramae. Bila diperhatikan secara seksama, bentuk kemiripan antara KF-21 dan F-35 terlihat dari tampilan muka, tampilan samping dan desain canted vertical stabilizers. Meski begitu, karena KF-21 bukan jet tempur stealth, maka penempur Korea-Indonesia ini tidak dilengkapi weapon bay seperti halnya F-35.
Lepas dari kemiripan, perlu dicatat, bahwa F-35 adalah penempur generasi kelima dengan singe engine, sedangkan KF-21 adalah penempur generasi 4.5 dengan twin engine. Meski desain luar kokpit mirip, namun F-35 mengadopsi model kanopi dengan bukaan ke arah depan, sementara KF-21 menganut model kanopi dengan bukaan ke arah belakang.
Untuk aspek persenjataan, KF-21 dan F-35A/C sama-sama dilengkapi kanon internal, yang posisinya ditanam di sisi kiri belakang kokpit (kiri atas air intake). Namun, KF-21 da n F-35A/C menggunakan jenis kanon yang berbeda. F-35A/C menggunakan kanon GAU-22/A kaliber 25 mm. Sedangkan KF-21 Boramae menggunakan gatling gun General Dynamics M61A2 kaliber 20 mm.
Korea Selatan memproyeksikan pengadaan hingga 120 unit KF-21, sementara untuk Indonesia memproyeksikan akuisi 48 unit KF-21. GE Aviation, selaku manufaktur mesin, akan memasok total 240 unit mesin F414 berikut suku cadangnya untuk menunjang program KF-21 Boramae. (Gilang Perdana)
Semoga test flight sukses, walau entah kapan kita akan buat sendiri KF21 Boramae yg sepertinya belum masuk jadwal dalam waktu selama proses pesan Rafale, apalagi 6 unit pre order pun masih lama datangnya, mungkin versi lanjutan jilid 2 dari KF21 Boramae yg dikembangkan sendiri oleh Korea kita baru beli dari mereka itupun kalau ada dana dan masih minat….mungkin
Lebih mirim Baby Raptor…
20% (Nyicil) + pihak Amerika lebih open ke KorSel dari pada ke Indonesia + KorSel lebih tertutup ke Indonesia… 😂
Karena itu Indonesia lebih melirik Rafale dan F-15 ID
Dari kerjasama pembuatan KF 21,Paling tidak insinyur Indonesia belajar dan menyerap ilmu bagaimana,mengintegrasikan avionik dengan komponen2 dan mesin pada pesawat. Visi dan Misi Indonesia adalah menguasai 7 teknologi penting militer, salah satunya pembuatan pesawat tempur, Industri avionik Indonesia sudah ada, bila teknologi radar hasil tot sudah dikuasai, tidak tertutup peluang untuk membuat radar pesawat sendiri, prototipe aesa radar utk pesawat jg sudah berhasil dibuat LAPI- ITB, hanya jumlah transmiter belum secanggih radar pada f22. Jalan Indonesia masih panjang, tapi kita sudah dijalur yang benar. Abaikan saja pihak2 yang tidak ingin Indonesia menjadi maju. Terutama negara tetangga
Peran indonesia dmnnya ya? Padahal kmarin katanya ptdi buat desain dan teknisnya ternyata desain nya dari LM
Lbh mirip raptor, F-35 ada punuknya. Klo blm nyicil jg akan memalukan dan kasian para insinyur yg bekerja disana yg konon sering disindir oleh media Korea.
Roadmap Korsel jelas dan bagus ya. Jelang pun kalah. Padahal mereka ngembangin ATDX. Indonesia kebagian apa aja nih? Hehe
pabrik mesin siapkan 240 unit engine, itu artinya hanya cukup utk 120 unit KF21 ………
Dah mulai nyicil biaya patungannya apa belum jangan sampai saat ni pesawat mulai terbang kita over happy dan bangga berasa produk sendiri sementara pandangan sinis orang Korsel makin menjadi-jadi.