Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jet Tempur F-22 Raptor Jatuh di Florida, Ada Berapa Unit Raptor yang Kini Siap Tempur?

Sebuah jet tempur stealth F-22 Raptor dari 43rd Fighter Squadron yang lepas landas dari Lanud Eglin, Florida, Amerika Serikat, dilaporkan mengalami crash pada Jumat pagi (15/5/2020) pukul 09.15 waktu setempat. Pilot jet tempur siluman tersebut dilaporkan dalam menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi pelontar. Belum diketahui secara jelas, penyebab dari kecelakaan, namun yang menjadi pertanyaan, berapa unit F-22 Raptor yang kini serviceable? Maklum sejak beberapa tahun lalu, sudah ada serangkaian musibah yang menimpa jet tempur buatan Lockheed Martin ini.

Baca juga: Siap Tandingi F-22 Raptor, “Mighty Dragon” Chengdu J-20 Dikabarkan Telah Dioperasikan AU Cina

Dikutip dari Forbes.com, disebutkan jatuhnya F-22 Raptor pada Jumat kemarin tidak akan terlalu berpengaruh pada kesiapan tempur Raptor di garis depan. Lockheed Martin sejak pertengahan 1990-an mulai mengirimkan F-22 Raptor pesanan AU AS, seperti diketahui, Raptor khusus digunakan oleh AS dan tidak dijual ke sekutu AS sekalipun. Berdasarkan kontrak senilai US$67 miliar, Lockheed Martin kemudian memproduksi sebanyak 195 unit Raptor, dimana pengiriman terakhir dilakukan pada Desember 2011.

Serangkaian kecelakaan kemudian menimpa jet tempur canggih ini, dalam catatan, sepanjang tahun 2004, 2009, 2010 dan kini 2020, telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan hancurnya jet tempur yang per unitnya dibandrol US$150 juta ini.

Empat F-22 Raptor telah mengalami total lost, dan masih beberapa unit lain yang harus pensiun lantaran sudah kehabisan airframe-life, dan kini berada dalam hanggar penyimpanan. Namun pada tahun 2017, AU AS melakukan rebuilt pada beberapa F-22 Raptor yang kemudian digunakan sebagai flyable test fleet.

Kemudian yang jadi pertanyaan, ada berapa unit F-22 Raptor yang kini tersisa? Dari beberapa sumber, disebut jumlah F-22 Raptor yang siap tempur masih ada 185 unit, dimana komposisinya ditempatkan ke dalam tujuh skadron tempur dan tiga skadron uji. Pesawat yang jatuh Jumat kemarin berasal dari 43rd Fighter Squadron (training unit) yang tergabung dalam 325th Fighter Wing.

Pada awal tahun 2000-an, AU AS sudah mencanangkan pengadaan 400 unit F-22 Raptor, dimana sebagian digunakan untuk rencana penggantian
Namun, Menteri Pertahanan Robert Gates pada tahun 2009 justru mengakhiri produksi Raptor. “Tidak ada keraguan bahwa F-22 memiliki kemampuan unik yang kita butuhkan, pesawat ini bagaikan peluru perak yang dapat melakukan penetrasi dan mengalahkan jet tempur musuh yang paling maju sekalipun,” kata Gates menjelaskan pada saat itu.

Baca juga: Dipandang Lebih Hemat Biaya dari F-35A, AU AS Pesan Jet Tempur Canggih Generasi Keempat F-15EX

Belakangan, keputusan Gates dianggap terlalu dini. Pertumbuhan eksplosif kekuatan udara Cina dan penampilan desain jet tempur siluman Cina dan Rusia rupanya mulai membuat khawatir AS. Sementara itu, jet tempur siluman F-35 yang dioptimalkan untuk serangan darat, terbukti menjadi ‘petarung’ yang biasa-biasa saja.

Cacat desain awal membuat F-35 punya keterbatasan untuk terbang dengan kecepatan supersonik. Ibarat putus asa, kemudian AS justru memesan varian upgrade dari jet temput generasi keempat F-15EX besutan Boeing. (Haryo Adjie)

64 Comments