Update Drone KamikazeKlik di Atas

Siap Tandingi F-22 Raptor, “Mighty Dragon” Chengdu J-20 Dikabarkan Telah Dioperasikan AU Cina

Lepas dari desain yang revolusioner dan kemampuan silumannya, harus diakui ikrar Cina yang tak bakal menjual Chengdu J-20 untuk ekspor menjadikan sosok jet tempur futuristik ini disejajarkan dengan keberadaan F-22 Raptor. Dan bila merujuk ke artikel terdahulu pada akhir 2018, disebutkan bahwa J-20 segera masuk fase produksi. Nah, belum lama ini malahan sudah ada yang dapat mengidentifikasi bahwa J-20 sudah masuk dalam arsenal kekuatan tempur udara Cina – People’s Liberation Army Air Force (PLAAF).

Baca juga: Bikin Penasaran! Chengdu J-20 Segera Masuk Fase Produksi dan Tidak Akan di Ekspor

Konfirmasi atas operasionalnya jet tempur generasi kelima ini didapatkan dari rilis foto yang nampak saat pesawat tersebut ditugaskan di Lanud Wuhu, Provinsi Anhui.

Dikutip dari janes.com (1/8/2019), disebutkan media milik Pemerintah Cina untuk pertama kalinya merilis gambar dari J-20 yang memperlihatkan nomor seri jet tempur yang dapat diidentifikasi sebagai nomer seri pada armada pesawat tempur AU Cina. Dari gambar yang dirilis China Central Television (CCTV) pada akhir Juli 2019, memperlihatkan J-20 dengan nomor 62001, menunjukkan bahwa pesawat itu telah ditugaskan ke Brigade Udara ke-9 PLAAF yang berbasis di Wuhu, yang beroperasi di bawah PLA’s Eastern Theatre Command.

Citra satelit komersial pada Maret 2019 juga menunjukkan tiga unit J-20 di Lanud Wuhu, para analis pertahanan menduga pesawat tersebut telah beroperasi di sana sejak awal 2019 atau akhir 2018. Chengdu J-20 sendiri digadang sebagai pengganti Su-30MKK yang ditugaskan di Brigade Udara ke-9. Lamud Wuhu terletak di dekat Sungai Yangtze, sekitar 280 km dari Shanghai. Lanud ini terbilang strategis, lantaran menjadi rumah bagi Brigade Udara ke-7 dan ke-9. Brigade Udara ke-9 menerima Su-30MKK pada tahun 2001.

Cina sebelumnnya telah memiliki 20 unit prototipe J-20, namun masih menggunakan mesin buatan Rusia, Salyut AL-31FN (WS-10B). Namun adopsi mesin tersebut dianggap sudah ketinggalan zaman untuk kualifikasi pesawat tempur generasi kelima. Sementara pembaruan dilakukan dengan adopsi mesin WS-15. WS-15 kabarnya mempunyai daya dorong di kisaran 30.000 – 40.000 pounds, sebagai perbandingan F-22 Raptor yang jadi andalan AU AS, daya dorongnya mencapai 35.000 pounds.

Cina pun memperlakukan J-20 layaknya perlakuan AS pada F-22 Raptor, yakni jet tempur siluman ini tidak akan dijual ke luar negeri. Tentu ini menjadi perhatian yang mengejutkan, lantaran selama ini produksi alutsista Cina cenderung berorientasi ke ekspor. Oleh para pengamat disebut-sebut langkah Beijing ini untuk menjaga kerahasiaan, mengingat teknologi stealth bersifat sensitif. Namun ada yang berkelakar, bahwa Cina khawatir terungkap bahwa teknologi stealth-nya masih jauh di bawah kemampuan AS.

Baca juga: Cina Bakal Akuisisi (Lagi) Armada Jet Tempur Sukhoi Su-35, Ini Alasannya!

Seperti halnya Sukhoi Su-35, jet tempur yang kondang disebut Mighty Dragon ini hanya dirancang dalam varian singlet seat. Diproduksi Chengdu Aerospace Corporation, J-20 terbang perdana pada 11 Januari 2011 dan resmi diperlihatkan ke publik pada 10 Meret 2017. Dengan twing engine, pesawat ini dapat melesat dengan kecepaten lebih dari Mach 2. (Bayu Pamungkas)

9 Comments