Gelombang Perdana Peluncur NASAMS Tiba di Australia
|Seperti halnya Indonesia, Australia juga mempercayakan sistem hanudnya pada NASAMS (National/Norwegian Advanced Surface to Air Missile System) besutan Kongsberg Defence & Aerospace dan Raytheon Missiles & Defense. Meski Indonesia lebih dulu dalam hal implementasi baterai NASAMS, namun NASAMS yang diakuisisi Australia adalah varian yang lebih baru, yakni NASAMS 3.
Baca juga: Lindungi Ibu Kota, Satrudal 111 “NASAMS” Teluk Naga Resmi Beroperasi
Dikutip dari armyrecognition.com (8/6/2022), pengiriman pertama peluncur tabung (canister launcher) Mk 2 untuk NASAMS Australia telah tiba di Raytheon Australia Center for Joint Integration. Kongsberg Defense Australia (KDau) mengumumkan hal tersebut setelah komponen tiba di Australia dari fasilitas Kongsberg di Norwegia.
Pada 20 Juni 2019, Kongsberg Defense & Aerospace mendapat kontrak oleh Raytheon Australia untuk pengiriman komponen NASAMS senilai Aus$2,5 miliar. Raytheon Australia adalah kontraktor utama yang mengirimkan NASAMS untuk program Australian Government Land 19 Phase 7B. Raytheon Australia dan Kongsberg mengumumkan persetujuan program tersebut pada 25 Maret 2019, dalam sebuah upacara di Pusat Integrasi Bersama Raytheon Australia yang baru yang akan dibangun di Adelaide, Australia.
Canister launcher NASAMS MK2 memungkinkan bagi militer Australia untuk menggunakan campuran varian rudal AIM-120 AMRAAM dan rudal AIM-9X Sidewinder Block 2. Pihak Kongseberg dan Raytheon mengklaim bahwa campuran dua jenis rudal dalam canister launcher akan sangat efektif untuk melawan serangan udara dari pesawat tempur canggih. Canister launcher Mk 2 NASAMS untuk Australia adalah konfigurasi peluncur paling modern.
Paket NASAMS 3 hadir dengan stasiun Fire Distribution Center (FDC) yang diperbarui dan memiliki permukaan kontrol ergonomis serta tiga layar panel datar besar pada kompartemen FDC. Kemudian canister launcher Mk2 yang didesain ulang dapat menembakkan rudal jarak pendek AIM-9X Sidewinder Block 2 dan rudal AMRAAM-ER (Extended Range) dari rel peluncurannya, selain tentunya AIM-120 AMRAAM.
AMRAAM-ER adalah peningkatan jangkauan yang diperluas berbasis motor roket Evolved Sea Sparrow Missile yang dipasangkan dengan two-stage AMRAAM guidance head, memperluas keterlibatan rudal ini dengan peningkatan 50 persen dalam jangkauan maksimum dan 70 persen peningkatan ketinggian maksimum. Pada Mei 2019, AIM-9X Block 2 diuji tembak dari peluncur NASAMS 3 di Pusat Antariksa Andøya di Norwegia.
Baca juga: Mengenal Canister Launcher System – Ujung Tombak Satuan Tembak Hanud NASAMS
Pada Oktober 2021, Raytheon mengumumkan bahwa NASAMS 3 akan ditingkatkan dengan integrasi GhostEye MR, yakni jenis radar AESA S-band jarak menengah terbaru yang dirancang berdasarkan teknologi GhostEye yang dikembangkan untuk sistem rudal hanud MIM-104 Patriot. Selain Australia, pengguna sistem NASAMS 3 adalah Lithuania. (Gilang Perdana)
Yg di teluk naga, apakah sudah ada rudalnya min? Atau baru peluncurnya saja
min, punya Indonesia itu nasams 1 atau 2?
NASAMS 2
Andri,
Jika dari daratan ke atas maka jangkauannya akan hanya sepertiga saja.
@Dimas..punya Indonesia sdh lama datang di tempatkan di Teluk Naga Tangerang untuk HaNud Ibu Kota Jakarta..
Apa jangkauan AIM 120 C7 akan sama jika ditembakan dari bawah (SAM) dgn yg di tembakan dari udara ke udara?
bukan kah faktor gravitasi mempengaruhi laju rudal jika di tembakan dari bawah ke udara..
Kalau Australia pasti dikasih rudal AMRAAM terbaru oleh USA diatas yg diberikan ke Indonesia..
Punya Indonesia sudah datang belum ya ? 🙄