Mengenal Fire Distribution Center – Jantung Pengendali Sistem Hanud NASAMS
|Baterai (kompi) sistem hanud NASAMS (National Advanced Surface to Air Missile System) sebagai perisai obyek vital di Jakarta, tak lama lagi akan beroperasi penuh, pasalnya serangkaian persiapan di Teluk Naga telah tuntas dan perangkat serta peluncur NASAMS yang telah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Meski pakat hanud NASAMS dapat berbeda-beda antar negara pembeli, namun pada dasarnya sistem utama NASAMS akan bertumpu pada FDC System, Radar Sensor System, Radar Command Post System dan Canister Launcher System.
Baca juga: Raytheon AN/MPQ-64 F1 Sentinel, Radar Intai Pada Sistem Hanud NASAMS
Setelah di artikel terdahulu dikupas tentang radar sensor system untuk NASAMS, yaitu AN/MPQ-64 F1 Sentinel buatan Raytheon, maka kali ini dibahas FDC (Fire Distribution Center) System yang melengkapi kehadiran baterai NASAMS untuk Indonesia. Merujuk ke definisi, Kongsberg menyebut FDC sebagai modul BMC4I (battle management command, control, communications, computers and intelligence) pertahanan Udara dan Surface to Surface Missile (SSM). FDC memiliki arsitektur software dan hardware yang ‘terbuka’ dan memungkinkan operasi yang sepenuhnya dalam satu berbagai jaringan dan terdistribusi.
Mengutip dari situs Kongsberg.com, disebutkan manufaktur asal Norwegia tersebut, setidaknya telah mengirimkan 120 unit FDC ke berbagai negara pengguna NASAMS. Sebagai sebuah elemen integrator, maka ada sekitar 10 sensor yang terintegrasi dengan FDC dan perangkat ini punya interoperabilitas dengan jaringan komunikasi nasional, Uni Eropa dan tentunya standar NATO. Kongsberg mengklaim bahwa FDC punya kemampuan Single Integrated Air Picture (SIAP) melalui Battalion Net Data Link (BNDL) secara real-time, dan memungkinkan rekomendasi kepada operator dari seluruh jaringan.
Singkat cerita, FDC berperan untuk mengintegrasikan antara unit peluncur rudal, unit radar dan unit sensor IR/electro optic. FDC System terdiri dari komponen utama yaittu comms suite, data dan radio yang diawaki oleh dua operator.
Dalam platform kontainer, comms suite dapat dipindahkan (mobile) dengan platform truk. Dalam paket NASAMS yang dibeli Indonesia, comms suite berupa kontainer yang dapat dibawa truk Mercedes Benz Actros 8×8. Seperti terlihat dalam foto, truk dilengkapi trailer generator untuk memasok listrik dalam kondisi darurat. Satu unit FDC dan satu unit radar dapat mendukung pengoperasian 3-4 peluncur untuk memperluas coverage.
Baca juga: Satuan Rudal Hanud Teluk Naga – Dari Era SA-2 Guideline Menuju Penggelaran NASAMS
Selain platform FDC dengan Mercedes Benz Actros, FDC juga ada yang disematkan pada platform kendaraan jip 4×4, model Mercedes Benz MB300. (Haryo Adjie)