Drone Tempur Iran Shahed-191 Tampil Lagi, Kini dengan Wahana Peluncur Toyota Tundra
|Lama tak ada kabar beritanya, belum lama ini beredar di jaringan media sosial tentang drone tempur (UCAV) Shahed-191. Berbeda dengan Shahed-136 yang digunakan Rusia dalam perang di Ukraina, maka Shahed-191 adalah drone dengan mesin jet. Dan seperti terlihat dalam foto, Shahed-191 diluncurkan dari kendaraan offroad Toyota Tundra.
Shahed-191 dikenal juga dengan sebutan Saegheh-2 UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle). Debut Shahed-191 sendiri tak bisa dilepaskan dari klaim reverse engineering Iran atas berhasil ‘ditangkapnya’ drone Lockheed Martin RQ-170 Sentinel milik Angkatan Udara AS pada 4 Desember 2011. Iran mengklaim Shahed-191 merupakan produksi Shahed Aviation Industries, drone ini punya desain yang unik, dimana drone ini mengusung rancangan laksana pembom stealth.
Dan bila dicermati, memang ada kemiripan antara Shahed-191 dan RQ-170 Sentinel, walau justru Sentinel sejatinya bukan UCAV, yang artinya tidak dipersiapkan untuk menggotong senjata.
Meski spesifikasi Shahed-191 tak begitu jelas, namun, telah beredar bahwa Shahed-191 tengah mengudara dan melepaskan rudal udara ke permukaan (anti tank) Sadid. Dari beberapa sumber disebut Shahed-191 dapat membawa dua unit rudal Sadid. Rudal Sadid sendiri dikatakan punya karakter dan desain yang mirip dengan rudal besutan Rafael Advanced Defense Systems, Spike-ER.
Bagi pemerhati pertahanan, sosok Shahed-191 menarik untuk dicermati, pasalnya drone ini mampu menggotong rudal dalam internal weapon bay. Selama ini model penyimpanan payload (munisi) dalam bomb bay akrab dikedepankan pada jet tempur/pembom stealth. Sementara untuk drone tempur, konsep internal weapon bay masih terbilang langka.
Shahed-191 resmi diperkenalkan Iran pada Januari 2019. Drone ini lepas landas dari rak khusus yang dipasang di kendaraan yang melaju di landasan pacu (truk Toyota Hilux) dan mendarat di landasan pacu dengan retractable landing skids.
Baca juga: Saegheh-2 – Drone Kombatan Berdesain Stealth yang Dilengkapi “Bomb Bay”
Dan bila melihat pada foto di atas, wahana peluncur bukan lagi Toyota Hilux, melainkan kini menggunakan Toyota Tundra. Sekilas tentang Toyota Tundra, varian kendaraan pickup offroad ini diproduksi Toyota untuk pasar Amerika Serikat. Tundra yang merupakan penerus dari Toyota T100 dan memiliki dimensi yang lebih besar daripada Hilux dan Tacoma.
Tundra pertama kali dibuat pada tahun 1999 untuk model baru tahun 2000. Tundra merupakan basis dari Toyota Sequoia, sebuah SUV yang lebih besar dari Land Cruiser. (Bayu Pamungkas)
ayam jago@ yg ga seperti kroto yg begimana??? apa nurutin omongan usa??? atau membiarkan usa menghabiskan sda mereka???? hahahhaha
Hohoho
Maju Indhan nya memang sih!!
Tapi sama seperti Kroto rakyat dicekik dgn keberadaan agen rahasia bedanya dipimpin warlord berkedok Mullah
Paling penting niatan pemerintah (negara) untuk mau copy, print, dan gunakan produk sendiri
Tapi kalau di offroad Tundranya pasti jalannya harua nggremet ya. Kalau nekat ngebut bisa2 dronenya terbang sendiri, jumping kayak motor trail. Bagusnya Iran ditawari utk beli Maung Pindad tu, duitnya banyak. Tapi memang harus ada restu dari Mr Big sih masalahnya.
Iran luar biasa dalam hal juklak menjiplak teknologi, sebentar lagi punya nuklir, SU-35, rudal pertahanan S400 dan semakin berani sama Amerika cs….
Di Iran, industri pertahanannya maju pesat krn di dukung pemerintah. Setiap produk langsung dipakai angkatan bersenjatanya. Beda dg negara konoha.. Hanya sampai para prototipe, setelah itu mati suri. Contoh nyata adalah ucav elang hitam.
ayo indonesia nyusul, minim kayak iran lah, pespur sulit drone pun jadi, industri dalam negeri juga seharusnya cukup membantu meski juga ngga 100%