Saegheh-2 – Drone Kombatan Berdesain Stealth yang Dilengkapi “Bomb Bay”
|Bahwa Iran telah mampu memproduksi beberapa jenis drone kombatan, rasanya sudah bukan berita baru, lantaran ada beragam jenis drone kombatan (termasuk drone kamikaze) lansiran Iran yang berlaga di Perang Suriah dan Yaman vs Arab Saudi. Namun, dari beragam jenis drone kombatan yang telah diperlihatkan Iran, sosok Saegheh-2 UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) adalah yang menarik untuk dicermati, pasalnya drone ini mampu menggotong rudal secara internal dalam ‘bomb bay.’
Baca juga: Iran Pasang Drone Kamikaze di High Speed Boat
Selama ini model penyimpanan payload (munisi) dalam bomb bay akrab dikedepankan pada jet tempur/pembom stealth. Sementara untuk drone kombatan, model seperti di atas masih terbilang langka. Saegheh-2 yang merupakan produksi Shahed Aviation Industries, punya desain yang unik, dimana drone ini mengusung rancangan bak pembom stealth.
Kemunculan Saegheh-2 sendiri tak bisa dilepaskan dari klaim reverse engineering Iran atas berhasil ‘ditangkapnya’ drone Lockheed Martin RQ-170 Sentinel milik AU AS pada 4 Desember 2011. Dan bila dilihat sekilas, memang ada kemiripan antara Saegheh-2 dan RQ-170 Sentinel, walau justru Sentinel bukanlah drone kombatan yang tidak dipersiapkan untuk menggotong senjata.
Meski spesifikasi Saegheh-2 tak begitu jelas terungkap, namun belum lama ini akun Twitter Jason Jones @DPRKJones (15/11/2020) memposting foto-foto Saegheh-2 yang tengah mengudara dan melepaskan rudal udara ke permukaan (anti tank) Sadid. Dari beberapa sumber disebut Saegheh-2 dapat membawa dua unit rudal Sadid. Rudal Sadid sendiri dikatakan punya karakter dan desain yang mirip dengan rudal besutan Rafael Advanced Defense Systems, Spike-ER.
Tidak ada informasi pasti, apakah Saegheh-2 menggunakan mesin propeller atau jet, pasalnya Sentinel yang berhasil ditangkap Iran mengusung mesin turbofan General Electric TF34. Dari beberapa foto yang diunggah, terlihat lubang air intake pada bagian atas fuselage Saegheh-2.
Saegheh-2 dikenal juga sebagai Shahed 191 dan resmi diperkenalkan Iran pada Januari 2019. Drone ini lepas landas dari rak khusus yang dipasang di kendaraan yang melaju di landasan pacu (truk Toyota Hilux) dan mendarat di landasan pacu dengan retractable landing skids.
Baca juga: Pertama Kali dan Serba Rahasia, Airbus Perlihatkan Desain Drone Tempur Stealth
Saegheh-2 punya kecepatan jelajah 300 km per jam dan endurance mengudara 4,5 jam. Punya jarak jelajah 450 km, muatan yang bisa dibawa adalah 50 kg, sementara ketinggian terbangnya maksimal 7.600 meter. Fars News Agency mengatakan Saegheh-2 telah digunakan dalam pertempuran di Suriah. (Gilang Perdana)
Agak mirip UCAV rancangan mikoyan 🤔
Min, bahas tentang Nasams 2 punya TNI AU min, tentang kuantitas dan kualitasnya
justru Drone Stealth Jet Pari yg akan menggantikan dominasi F-35 nantinya
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Luar biasa hasil editing photoshop foto² drone dan misil khayali dari negeri mut’ah ini. Segera pelajari cara mereka berpropaganda, untuk keperluan kampanye militer kita di LCS. Laksanakan ! Bravo !
Kalo pendapat ini, kemungkinan ada benarnya, sbgmana terlihat pd gambar ke 2 & 3 yg mana jarak posisi pesawat dng pulau yg dilewati msh sama antara sebelum rudal dijatuhkan dan sesudahnya, tanpa terlihat adanya proses pintu weapon bay yg membuka maupun menutup.
Yg menarik adalah kutipan ini.
” berhasil ‘ditangkapnya’ drone Lockheed Martin RQ-170 Sentinel milik AU AS pada 4 Desember 2011″
———————————————————-
Saat itu, apa Iran sdh memiliki jammer Krasukha yg telah dibeli dr Rusia.?
Kalo utk Krasukha keluaran terbaru bahkan bisa memanipulasi GPS. Yg berbahaya jika pespur NATO terkena jamming Krasukha bakal salah sasaran dan membom markas sendiri serta nyasar mendaratnya di Pasar Senen.
Itulah kehebatan teknologi EW Rusia yg Sangat Strooong Bingiiiittt.
Rusia sangat handal dalam penguasaan teknologi EW sejak berakhirnya PD II melebihi negara manapun di kolong langit ini. Yg sono cuma bisa andalkan teknologi stealt yg sdh jadul dan berbiaya mahal….hikhikhik
Klau teknologi stealth sudah jadul dan mahal ngapain Rusia sampe ngos2an ngembangin pespur dan drone vlo?
Begini ya mbah bowo.
Rusia sdh mengatakan, bahwa SU-57 diciptakan bukan utk menandingi F-22 atau F-35. Tp keberadaan SU-57 lahir utk menjadi pembunuh sang Raptor dan sang Kalkun, itu kata pihak Rusia bukan kata saya terlepas itu berupa klaim sepihak. Makanya disetiap bagian pd body SU-57 dipasang sensor.
Dan alasan lain knp Rusia SU-57 perlu dihadirkan adalah utk menghalau seragan musuh di luar AA/AD, yg dpt tertangkap melalui citra satelit namun diluar jangkauan rudal hanud serta melakukan penyerangan ke wilayah udara musuh.
Knp saya bilang jadul, artinya sejak teknologi radar yg dpt mendeteksi kehadiran sang siluman, maka teknologi siluman menjadi jadul, akan tetapi bukan berarti tdk diperlukan. Itu akan menjadi perlengkapan standar bg pespur paling tidak hingga 3 dekade mendatang. Spt halnya setiap pespur pasti dilengkapi canon, terlepas itu pespur Gen.4 atau Gen.5.
Jd jika menghadapi perang modern saat ini dimana teknologi siluman yg diandalkan, Rusia dan China sdh lebih siap krn memiliki perangkat radar pendeteksi siluman dan memiliki pespur siluman, kebalikannya dr pihak barat yg hanya mengandalkan kemampuan jajaran penempur ailuman tanpa memiliki kemampuan radar pendeteksi siluman.
Dan Rusia mengembangkan pespur siluman beserta drone siluman yg nantinya merupakan loyal wingman bg SU-57 adalah utk mengadopsi fitur2 yg akan diterapkan pd pespur Gen 6 yg sdh dilengkapi dng teknologi AI.
Kalo mbah bowo gak terima dng penjelasan saya, yuk kita ke Rusia tanya langsung dng Bang Putin.😊
Gue suka ni buzzwords2 “radar pendeteksi siluman” tanpa njabarin teknisnya gimana sama seperti radar quantum ala chipeng haha.
Gimana tuh kasus F35 tembus pertahanan udara Iran smpe ke ibukotanya?
Klo urusan radar pendeteksi siluman, tinggal browsing aja kok males mbah. Masa minta disuapin terus.
Pd prinsipnya semua pespur baik siluman maupun bukan siluman meninggalkan emisi mbah. Itu kata kuncinya. Gak mungkin seorang pilot pespur terbang utk melaksanakan sorti mematikan semua instrumennya. Disitu logikanya mbah.
Menarik, Pada dasarnya Rusia memang lemah dalam teknologi Stealth, selain karena mesin Izdiliye 30 yg disiapkan masih harus diuji lagi, RCS secara total Su-57 memang paling besar dibandingkan dg pespur generasi kelima lainnya.
Dan soal radar pendeteksi anti siluman, itu tetap dibutuhkan triangulasi dan fusi gabungan radar gelombang pendek hingga gelombang tinggi dan radar IR berbagai platform untuk bisa mendeteksi sasaran. Masalahnya interoperabilitas dan berbagi data antar platform dg Su-57 yg aman masih belum ada. Itu artinya kemampuan Situational awareness Su-57 dalam mendeteksi dan mengeliminasi pespur generasi kelima masih kurang dibandingkan F-22 apalagi F-35.
Pengembangan su-57 kenapa melambat krena banyak contohnya : f-35 dianggap banyak kekurangan,f-22 lebih cepat dibangun dari masahnya 187 unit aktif(tidak diproduksi lagi) 50 bakal dijual ke Israel,j-20 yang bermasalah pada mesin(mau pakai kesian su-57) dan kata India itu jet bisa diendus oleh Su-30MKI.
Jadi Rusia santai aja 3 jet stealth terdahulu mengalami masalah,jadi mungkin pikiran dari engineer Su-57 “alon-alon wae lah, seng penteng sip”
Oh ya min bahas juga Tentang radar Nebo-M/SKY-U(55Zh6M) yang bisa mendeteksi pesawat siluman F-35/F-22
Jia ngeles SU 57 melambat karena ekonomi Rusia ga kuat ngakuisisi dlm jumlah besar dan beberapa teknologi vlo belum dikuasai Rusia secara matang contohnya S duct.
Pesawat Rusia yg menerapkan S duct sdh ada mbah. Coba dibrowsing lg dr pd salah komen.
Kuncinya belum mateng itu kenapa su47 berkut selalu jadi prototype technology demonstrator selain faktor skala ekonomi dan ekonomi Rusia sendiri
Kalo dipesawat sipil yg regulasinya ketat saja sdh bisa menerapkan, apalagi di pespur mbah.
Masalah ekonomi Rusia, tolok ukurnya anggaran militer Rusia itu terbesar ke 3 setelah AS dan China. Dng pembangunan armada militer yg begitu besar, bandingkan dng kemampuan anggaran utk membangun armada militer Inggris, maupun Perancis dan Jerman. Begitulah cara pandang kita. Artinya selemah lemahnya ekonomi Rusia, ditengah himpitan dan tekanan negara2 nato dan AS, msh bisa membangun kekuatan armada yg bahkan ditakuti NATO dan dikhawatirkan AS. Bukan begitu mbah.?
Terus gimana Su-57 bisa bersaing kalo pespur generasi keenam USAF udah uji terbang perdana?? Padahal Su-57 aja belum masuk lini produksi loh.
Klo udh pada mahir mah jd ilmuwan aja bro. Secara kecepatan, dg max 300 km/j..ya wajar penampakan dari udara seakan ngga berubah. Lha kita naik pesawat aja yg kecepatan nya 700-800 km perjam, gunung di samping kita seakan ngikut trs disamping. Yg jelas iran ngga sekedar propaganda, sentinel bener2 ketangkep, dah drone paling canggih as bisa di tembak jatuh rudal hanud negeri para Mullah tsb.
Drone sentinel bukan varian yg paling canggih dan drone tsb jatuh bukan karena hanud selebihnya yg kamu jelasin cuma sekedar Darto alias radar moto
Masih kalah dari drone Turki.