Beralih ke Standar Helikopter NATO, Polandia Pilih AH-64E Apache Guardian atau Bell AH-1Z Viper
Menimbang pilihan antara helikopter serang AH-64E Apache Guardian dan Bell AH-1Z Viper, rupanya bukan hanya dialami oleh Filipina. Sebelum Negeri Pinoy memutuskan mengakusisi helikopter serang produksi Turki T129 ATAK, pilihan itu pernah datang dari Washington, meski toh akhirnya Filipina menolak tawaran lantaran harga beli yang dianggap kemahalan untuk kocek Filipina. Dan belum lama ada kabar, bahwa Polandia kini mendapat tawaran yang sama dengan Filipina.
Baca juga: Akibat Anggaran Cekak, Filipina Tolak Tawaran Pembelian AH-64E Apache dan AH-1Z Viper
Tengah mendapat perhatian ekstra lantaran terkena imbas dalam konflik Rusia vs Ukraina, kini Polandia sedang mendapati pilihan tawaran, yaitu AH-64E Apache Guardian dari Boeing dan Bell AH-1Z Viper dari Bell Textron. Dikutip dari Janes.com (22/4/2022), disebutkan bahwa dua tipe helikopter serang telah menjadi nominasi untuk memenuhi persyaratan Kruk (Raven) Kementerian Pertahanan Polandia untuk menggantikan helikopter Mil Mi-24 Hind yang sudah tua.
“Kami memiliki dua tawaran untuk helikopter serang – satu dari Boeing dan [satu dari] Bell. Kami akan memilih penawaran terbaik. Kami ingin senjata semacam itu ditempatkan pada peralatan sesegera mungkin,” kata Menteri Pertahanan Mariusz Błaszczak.
Sebagai negara eks Pakta Warsawa, Polandia masih dominan menggunakan standar senjata era Soviet/Rusia. Namun, seiring dinamika, dimana Polandia kini menjadi anggota NATO dan berseberangan paham dengan Rusia, maka ada upaya keras dari Polandia untuk mengubah standar senjata dari eks Soviet ke standar NATO.
Selain di lini helikopter serang, Polandia sedang merekapitalisasi untuk penggntian helikoper multiguna. Yaitu dengan pembelian Sikorsky S-70i Black Hawk untuk pasukan elite, dimana S-70i akan menggantikan helikopter Mil Mi-8/17 yang sudah uzur.
Sebagai informasi, S-70i Black Hawk adalah produksi PZL (Polskie Zaklady Lotnicze) Mielec, anak perusahaan Sikorsky Company (Lockheed Martin Company) yang berlokasi di Polandia. Semua pesanan S-70i dirakit di Polandia, namun untuk airframe tetap dibuat di Amerika Serikat. Sebagai ilustrasi, 70 persen proses produksi S-70i dibuat di Polandia, 30 persen sisanya di AS. Sementara UH-60M komposisinya 60 persen proses produksi dibuat di AS, dan 40 persen sisanya di Polandia. Salah satu pengguna S-70i di Asia Tenggara adalah Filipina.
Di platform helikoper anti kapal selam, Polandia telah memilih Leonardo AW101 Merlin untuk menggantikan helikopter Mil Mi-14 Haze.
Kembali ke kompetisi AH-64E Apache Guardian dan Bell AH-1Z Viper, maka keputusan Polandia akan sangat bergantung pada opsi sistem pembayaran dan jenis paket yang ditawarkan, biasanya paket mencakup suku cadang, mesin, perangkat pendukung dan manajemen pemeliharaan.
Baca juga: Gantikan Helikopter Tiger, AD Jerman Lirik Helikopter Serang AH-64 Apache
Posisi Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina, dipercaya dapat memberi keuntungan tersendiri, dimana Polandia akan lebih mudah mendapatkan akses ke persenjataan baru, lantaran negeri itu juga berpotensi terkena imbas serangan dari Rusia. (Gilang Perdana)
Atau malah sebaliknya chipeng akan back up kita jika diserang barat. Tapi semoga tidak ada yang akan serang kita, walau dibantu siapapun negara kita tetap akan seperti Ukraina, rakyat akan sangat susah. Sebaliknya jika kita kuat mandiri negara lain akan segan.
Punya dikit digunakan utk melatih sumber daya pilot jika suatu saat dibutuhkan utk perang mempertahankan kedaulatan wilayah negara. Banyak negara barat yg akan membantu Indonesia dgn material tempur jika wilayah natuna diinvasi chipeng.
Untung kita dah miliki heli serang Apache dan jumlahnya lumayan banyak 8 unit, maksudnya dibanding jika tak punya sama sekali, buat pantes-panteslah cukup itu utk kawal seantero Nusantara, karena belas kasihan paman Sam demi jaga hubungan dengan warga +62 dan spesifikasi utama ini heli mampu terbang
Pertamax
Selamat berbuka puasa 🙏