Arafura Class – Andalkan Payload Modular, Jadi Lambang Efisiensi Desain Kapal Perang Australia
|Efisiensi dalam desain kapal perang yang diterapkan oleh Angkatan Laut Australia (RAN), rasanya bisa menjadi acuan yang layak dipertimbangkan untuk TNI AL. Seperti diketahui, Australia kini tengah menggarap kapal jenis Offshore Patrol Vessel (OPV), Arafura Class. Dirancang oleh Lürssen Australia, saat ini sudah empat unit yang dalam proses pembangunan di ASC Shipbuilding, Osborne. Lepas dari itu, ada sisi lain yang menarik dari Arafura Class, apa itu?
Baca juga: Arafura Class, Offshore Patrol Vessel Terbaru Penjaga Teritorial Australia
Rupanya AL Australia sudah cermat dalam menghitung efektivitas dan efisiensi penggelaran armada kapal perangnya di masa depan. Konkritnya, kehadrian Arafura Class disasar untuk menggantikan empat jenis kapal perang yang berbeda tugasnya, yaitu akan menggantikan kapal patroli Armidale Class, kapal penyapu ranjau Huon Class, kapal riset hidro-oseanografi Leeuwin Class dan kapal survei katamaran Paluma Class.
Dalam Buku Putih Pertahanan 2013, kesemua peran dari empat jenis kapal perang yang dimaksud akan digantikan oleh desain Arafura Class. Perlu jadi catatan, meski desain dan tonase serupa (1.640 ton), namun Arafura sejak awal sudah dirancang dengan model payload modular, alhasil untuk tugas-tugas tertentu tinggal menyiapkan jenis payload yang diusung, seperti payload untuk peran patroli perbatasan, buru ranjau dan survei hidro-oseanografi, akan berlainan payload-nya.
Lantaran, kapal buru ranjau Australia di masa depan akan menggunakan desain Arafura Class, menjadikan total order Arafura Class bertambah, dari yang sebelumnya 12 unit menjadi 14 unit. Dari 14 unit Arafura Class, dua unit kini digarap oleh ASC Shipbuilding, sementara sisanya digarap oleh Forgacs Marine & Defence, Henderson, Perth. Menyatukan desain dasar pada empat jenis kapal perang dipandang terobosan brilian, pasalnya AL Australia nantinya dapat menekan biaya pemeliharan, perawatan dan tentunya suku cadang.
Arafura Class dipersenjatai kanon 40 mm pada haluan dan 2 pucuk SMB (Senapan Mesin Berat ) 12,7 mm dengan teknologi RCWS (Remote Control Weapon System). Arafura Class punya panjang 80 meter, lebar 13 meter dan draught 4 meter. Kapal patroli yang dibangun dari desain PV80 ini ditenagai dua mesin diesel, dimana kekuatan tiap mesin mencapai 8.500kW. Kecepatan maksimumnya 20 knots dan dengan bahan penuh dapat mengarung sejauh 7.400 km.
Sebagai kapal patrol modern yang ditugaskan untuk menjaga wilayah perbatasan, Arafura Class sudah menggunakan Combat Management System 9LV yang dipasok oleh Saab Australia. Salah satu bekal perangkat canggih yang melekat adalah next-generation 2D radar dan beragam electro optical sensors.
Walau tak dilengkapi hanggar, Arafura Class sudah dilengkapi fasilitras deck untuk dapat di darati helikopter ukuran sedang. Canggihnya lagi, kapal patroli ini seolah siap untuk meladeni operasi amfibi terbatas, pasalnya di bagian buritan terdapat stern ramp (rampa) untuk docking 3 unit Rigid-Hulled Inflatable Boats (RHIB) ukuran 8,5 meter. (Gilang Perdana)
Pengadaan Australia biasanya kacau, ini mulus2 aja. Harus ditiru sih, butuhnya metik ya beli atau bikin metik yg sesuai dg kebutuhan dan kantong, bukan butuh moge malah beli enmek
Eh… lho
Sama kayak saudaranya di ROYAL BRUNEI NAVY, KDB DARUSALLAM. Aslinya desain DEUTSCHLAND , LÜRSSEN WERFT GMBH & CO. KG.
Katanya kita ngincer kapal buatan Turkey, yang katanya bisa CRUISING FAST tetapi si erdorgan dapaetnya dr DEUTSCHLAND juga….
Deutsch ist die BESTE.
apa pun kapalnya tetap rudalnya(armament) made in tempatan walau jarak nya masih tingkatan antar kecamatan,karna sangat riskan bila inport baik riskan kerahasian maupun riskan terhadap isi kantong😅😆😂.
untuk efisiensi dan memaksimalkan angaran yang kecil layaknya kapal patroli digabung dengan kelas kapal perang dan frigate lebih cocok untuk diadobsi.ketimbang semua jenis kapal yang pengadaan nya memakan dana dan waktu lebih baik penyederhanaan tipe dengan kebutuhan yang mendesak.
Arafura itu nama laut qt min kok diklaim juga. Waduh harus siap perang juga dg tetangga selatan
Sasaran empuk rudal anti kapal kalo indonesia jadi beli rafale…patroli di laut arafura di persenjatai rudal anti kapal biar mereka pikir kalo mau trrobos ZEE….
Ya namanya juga kapal OPV yg tugas utamanya cuman buat patroli bukan di desain untuk menghadapi peperangan terbuka seperti itu.
Apalagi sampai menghadapi serangan rudal anti kapal, itu sudah masuk ranahnya kapal fregat/destroyer.
anda pikir F-18 mereka tidur?
KCR60 di FB sebelah lagi ada hajatan tuh. ada tenda biru dihaluan.
Kecepatan maksimum 20 knots sodara – sodara.
Kalau di Indonesia sudah pasti kena buly para netizen maha jenius.