Leeuwin Class – Kapal Hidro Oseanografi Andalan AL Australia
|Bila TNI AL punya KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934 sebagai kapal andalan untuk misi survei hidro oseanografi, maka AL Australia (RAN) punya HMAS Leeuwin A 245 dan HMAS Melville A 246 sebagai kapal hidro oseanografi andalan, yang keduanya disebut sebagai Leeuwin Class survey vessel. Hanya dibekali senjata berupa senapan mesin berat, fungsi dan peran Rigel Class dan Leeuwin Class adalag serupa, hanya saja dari segi tonase, Leeuwin Class punya dimensi dan tonase lebih besar, menjadikan kapal hidro oseanografi Australia ini punya endurance berlayar lebih lama dan dapat beroperasi di lautan lepas.
Baca juga: TNI AL Ajukan Pengadaan Dua Kapal Penyelamat Kapal Selam dengan Kemampuan Hidrografi
Dan dalam sebuah kunjungan persabahatan ke Tanjung Priok, HMAS Leeuwin mengundang 3 perwira pertama TNI AL untuk berlayar selama 5 hari untuk mencoba kemampuan kapal yang punya bobot 2.170 ton ini. Dikutip dari news.navy.gov.au (10/3/2019), tiga orang perwira TNI AL menghabiskan waktu mereka di HMAS Leeuwin untuk belajar tentang praktik survei hidrografi dan analisis data, hingga teknik pemadaman kebakaran.
Dikutip dari sumber yang sama, HMAS Leeuwin dibangun oleh galangan North Queensland Engineers & Agents, kapal ini diluncurkan pada 1 Juni 1997 dan resmi masuk kedinasan pada 27 Mei 2000. Sebagai kapal survei bawah laut, HMAS Leeuwin dilengkapi beberapa perangkat dan sensor canggih. Utamanya adalah radar STN Atlas 9600 ARPA navigation dan varian sonar yang terdiri dari C-Tech CMAS 36/39, Atlas Fansweep multibeam echo sounder dan Atlas Hydrographic Deso single beam echo sounder. Sonar dan sounder di kapal ini disebut-sebut mampu melakukan pemetaan dasar laut hingga kedalaman 6.000 meter.
Kelebihan lain dari kapal hidro oseanografi ini adalah tersedia deck helipad untuk pendaratan helikopter ringan. Tidak ada helikopter yang secara khusus berpangkalan di HMAS Leeuwin, namun secara berkala helikopter AS 350B Squirrel dari 723 Squadron RAN kerap melakukan latihan pendaratan di kapal survei ini.
HMAS Leeuwin ditenagai mesin diesel 4 x GEC Alsthom 6RK 215 dan 2 mesin Alsthom electric propulsion motors. Kecepatan maksimum kapal adalah 14 knots, sementara jarak jelajahnya mencapai 33.000 km pada kecepatan 9 knots.
Dari spesifikasi, HMAS Leeuwin punya panjang 71,2 meter, lebar 15,2 meter dan draught 4,3 meter. Leeuwin Class sehari-harinya diawaki oleh 46 personel. Dalam kunjungannya ke Indonesia, HMAS Leeuwin didampingi kapal penyapu ranjau HMAS Diamantina (Huon Class). HMAS Leeuwin dan HMAS Diamantina memang sedang dalam misi pelayaran ke Asia selama 2 bulan. Kedua kapal perang ini rencananya akan menuju Sri Lanka dan akan kembali ke Australia pada April 2019. (Bayu Pamungkas)
4000 5000m itu samudra pasifik kl d saya sering lihat d echo sounder d kapal pas operasi hindia
33.000 km jangkauan berlayar?? Muat brp min bbm sedangkan saya d tanker gt 10rb aja g sampe segitu dengan tangki full tank. Saya dr cina ke malta itu cm 15rb mil ini kapal gt 2170an 17 rb mil?? Kl komen masalah kapal saya g becanda ky komen sama tank apc
Lha kapal tanker sampeyan kan gak punya propulsi elektrik 🤷
Kapal lama thn 1990 produksi mana ada ky gt..
mungkin fitur sonarnya yg berbeda 😶
sonarnya aja disebut fish finder, pencari ikan, sudah menggunakan multi-beam, bukan omnidirectional lagi, teknologi makin muktahir bikin geleng2 kepala.
kgk kaya disini, mobil tiap tahun ganti model ga tahunya cumak facelift doang. 😂
Wajarlah Oz punya yang bisa mengarungi lautan lepas…. Wong laut sekitar Oz dalam-dalam.
Mas Admin,
Oh kayaknya ini promosi ya, sebab kita mau beli kapal Ocean Going Hydrographic Survey.
Kandidatnya apa saja dan dari mana, min ?