Antisipasi Serangan Udara di Moskow, Sistem Hanud Pantsir S-1 Ditempatkan di Rooftop Beberapa Gedung Penting
Sebagai jantung pemerintahan Rusia, Moskow dikenal berlapis sistem pertahanan udara yang mutakhir. Meski begitu, penempatan sistem hanud dibuat tidak mencolok, sehingga sulit untuk diketahui secara langsung oleh warganya sekalipun. Namun, ada yang berbeda saat ini, untuk pertama kalinya sistem hanud hybrid Pantsir S-1 secara terang-terangan digelar di Moskow.
Baca juga: Lewat Operasi Rahasia, Amerika Serikat Angkut Pantsir S-1 dari Libya ke Lanud di Jerman
Dikutip dari beberapa media internasional, sistem hanud Pantsir S-1 telah ditempatkan di atas gedung (rooftop), yang salah satunya diketahui adalah Gedung Kementerian Pertahanan Rusia disisi Sungai Moskva, yang lokasinya hanya beberapa kilometer dari Kremlin.
Informasi dari media sosial juga menyebut kontainer Pantsir S-1 juga digelar di beberapa gedung lain, seperti ke rooftop Gedung Pendidikan di distrik Taganka Moskow, 2,5 mil tenggara Kremlin.
Selain itu, baterai rudal hanud S-400 juga dikerahkan di area Taman Nasional Losiny Ostrov yang dekat dengan area pemukiman di Moskow.
Penempatan sistem hanud, baik Pantsir-S1 dan S-400 di Moskow, mengindikasikan ke khawatiran atas serangan drone Ukraina yang dapat menjangkau jauh ke wilayah Rusia. Sebut saja kasus serangan drone kamikaze pada 5 Desember 2022, yakni dua pangkalan udara Rusia yang berbeda, Engels dan Dyagilevo.
The air defence system in Moscow 🇷🇺 is being strengthened.
According to local channels, a few kilometres from the Kremlin, a Pantsir-S1 SAM system has been installed on the roof of a building. pic.twitter.com/8jFuTMwJaA
— Jason Jay Smart (@officejjsmart) January 20, 2023
Terletak jauh di wilayah Rusia, Lanud Engels dan Dyagilevo adalah basis pembom strategis jarak jauh yang digunakan dalam misi serangan udara ke Ukraina. Pangkalan udara di Engels — juga dikenal sebagai Engels-2 — di wilayah Saratov adalah Pangkalan Penerbangan Jarak Jauh utama Rusia di bagian barat negara itu, dan bejarak sekitar 482 km dari perbatasan Ukraina. Serangan itu mampu membetot perhatian dunia, pasalnya serangan diarahkan ke instalasi penting militer Rusia, yang lokasinya notabene jauh dari perbatasan Ukraina – Rusia.
Pejabat Ukraina juga mengatakan mereka telah mulai menguji drone jarak jauh yang dapat menempuh jarak hingga 1.000 km (621 mil), berpotensi menempatkan Moskow dalam jarak serang.
Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, sistem Pantsir S-1 mampu mendeteksi dan menghancurkan beberapa target dari berbagai jenis, termasuk drone mini berukuran 30×30 centimeter.
“Sistem pendeteksi Pantsir memungkinkan operator untuk menghitung rudal jelajah dan rudal balistik, helikopter, pesawat terbang atau munisi MLRS tipe Soviet dan Barat, serta drone kecil berukuran 30×30 cm, yang sering digunakan oleh intelijen Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU),” dikutip dari kantor berita Rusia – TASS.
Something big is coming…definitely#Russia S-400 Air Defense Systems being deployed in #Moscow City. pic.twitter.com/0sz1nBLCRa
— Jack Straw (@JackStr42679640) January 19, 2023
Untuk mendukung kemampuan tersebut, Panstir S-1 Rusia kini dilengkapi perangkat imager termal yang memungkinkan penembak anti-pesawat untuk melihat apakah drone plastik kecil dipersenjatai dengan bahan peledak atau tidak.
Pantsir S-1 mengusung konsep hybrid juga mengedepankan unsur SHORAD lewat adanya kanon empat laras kaliber 30 mm. Sementara kebutuhan hanud jarak menengah hadir dengan konfigurasi rudal 57E6. Baik kanon dan rudal dikemas dalam satu wahana, plus platform dapat bergerak mandiri dengan, generator, perangkat sensor, ruang kendali FCS (fire control system) dan radar yang kesemuanya terigentegrasi dalam kontainer. (Gilang Perdana)
by the way…Pentagon bersukacita berhasil curi Pantshir tapi masih gengsi juga soalnya pura-pura diterbangkan ke Jerman dulu tak langsung ke dek kapal induk di teluk, dari Jerman mungkin sewa pakai heli Mi-26 bawa ke US…toh tak de yang tau
@bang Agato… bang Iwan diminta tolong lembur diatas rooftop sama Kremlin tak masalah to bukan berarti sistem hanud Rusia jelek tak perlu pakai gengsi penting fungsinya, mau mundur gimana barat saja kecolongan Aramco nya di Saudi, destroyer lik Sam jebol di pelabuhan, sekarang Jerman malah larang kirim Leopard ke Ukraina entah ndak enak sama Rusia atau takut jadi rongsok begitu sampai kan ngrusak pasaran…mereka semua sedang belajar dari kesombongan teknologi tentunya utk evaluasi, selamat buat bang Iwan dapat job mayan buat liburan Imlek kocek full 😁
Dhek Iwan, yg nyerang pangkalan Engels 2 itu drone jadul Soviet yg diubah jadi drone kamikaze loh. Segitu aja Rusia masih kesusahan nangkis padahal wilayah pertahanan Rusia udah dijaga Pantsir,Buk-M, S-300 Ampe 500. So, bisa diperkirakan kalo sistem serangan rudal jelajah Subsonik presisi yg mampu terbang lebih dari 500-1500 km masih punya kesempatan besar untuk memporak-porandakan pertahanan Hanud modern terintegrasi seperti milik Rusia.
Mbah gatol suka bolak balik masalah, itu udah diterangkan artikel, 3 lapis Hanud, Pantsir untuk antisipasi drone kecil, kalo semua harus ditangkis S-400/S-500 ya tekor lah om P, lagian pespur lawan belom sampe perbatasan Ruskie juga udah pasti nyungsep di hadang SU35 dkk😁
Betul bang @Kabeer, Pantsir hanud paling stroong biingiiits, dahsyat, idaman Hanud, murah meriah, bebas nembak, gak pake syarat, 5000 x per menit, nyamuk juga gak lolos, apalagi drone, pasti nyungsep di tepok😁
Oke, ini bisa disebut sebagai kemunduran besar bagi Rusia. Setelah mengakui bahwa pespur generasi kelima mereka hanya bertumpu pada sistem yg analog, kini mereka seperti tidak percaya diri dgn jaringan Hanud terintegrasi mereka hingga harus menempatkan Hanud mereka sedekat mungkin dg obvit, bahkan di rooftop.
Dengan bisa ditembusnya pangkalan Engels 2 menunjukkan bahwa rudal jelajah jarak jauh Subsonik modern yg memiliki kemampuan Stealth macam JASSM-ER/XR hingga Strom Shadow memiliki kemampuan untuk menembus Kremlin sekalipun. So, itulah kenapa USA dan Barat tidak terlalu gegabah mengejar teknologi rudal hipersonik jika rudal Subsonik saja masih mampu menembus pertahanan berlapis Rusia. Hhhhhhhhhh
Hohoho
TNI sudah duluan
https://www.indomiliter.com/setelah-rbs-70-dan-mistral-giliran-rudal-starstreak-tni-ad-lindungi-obyek-vital-dari-rooftop/
Di Indonesia dulu jg ada wacana penempatan hanud (shorad) di rooftop gedung bertingkat, sebatas wacana atau sudah ada aktualisasinya ya?
ini bang @iwan…jagongan nongkrong lembur diatas gedung bawa bekal teropong dan antena radio…