Jadi Senjata Pertahanan Pantai, Sistem Hanud Pantsir Sukses Uji Tembak Sasaran di Permukaan
|Sistem senjata hanud (pertahanan udara) digunakan untuk menghadapi sasaran di permukaan, rasanya bukan sesuatu yang aneh, terlebih dengan kaliber yang besar, kanon hanud yang elevasi larasnya disesuaikan ke arah horisontal, maka dapat menjadi senjata bantu infanteri yang mematikan. Seolah luput dari tangkapan media global, rupanya sistem hanud Pantsir besutan Rusia juga berhasil menjalankan moda tembakan ke sasaran di permukaan.
Mengutip sumber dari situs Kementerian Pertahanan Rusia – eng.mil.ru (29/7/2020), disebutkan sistem hanud Pantsir S-1 telah berhasil melaksanakan uji coba penembakan pada sasaran berupa kendaraan lapis baja pengangkut personel. Uji coba penembakan berlangsung di tengah cuaca ekstrim, yaitu pada suhu nol derajat dan kecepatan angin 20 meter per detik.
Pada jarak 3 km, sasaran diberitakan berhasil dihancurkan oleh kombinasi tembakan kanon Pantsir. Uji tembak tersebut dilakukan oleh grup taktis dari Armada Utara Rusia yang berpangkalan di Pulau Kotelny, Laut Laptev yang berada di kawasan Kutub Utara.
Uji coba penembakan Pantsir di kawasan Kutub Utara dilangsungkan sebagai bagian dari operasi pertahanan pantai, disimulasikan Pantsir sebagai sistem pertahanan untuk menggagalkan upaya pendaratan oleh lawan. Grup taktis Armada Utara Rusia diketahui juga telah dilengkapi rudal anti kapal Bastion, yang berperan melindungi kepentingan Rusia di rute laut utara.
Dalam keterangan terpisah, KBP Tula selalu pengembang dan produsen Pantsir, menyebut bahwa Pantsir sejatinya dirancang fleksibel dalam menghadapi operasi anti udara dan permukaan. Diantara yang diunggulkan oleh pihak pabrikan adalah kemampuan melepaskan tembakan kanon dalam posisi kendaraan bergerak, punya desain modular, sistem kendali radar-optik multiband yang tahan gangguan (jamming) dan mampu menghadapi beberapa sasaran secara simultan.
Kanon Pantsir menggunakan tipe 2A38M kaliber 30×165 mm buatan Tulamashzavod. Diadopsi dari basis kanon GSh-30 yang ada di helikopter serang Mi-35P, kanon 2A38M mengusung dua laras dalam satu sistem kanon, alhasil Pantsir S-1 total mempunyai empat laras kanon. Laras paling luar dibekali dengan alat pengukur kecepatan proyektil, yang memasok data ke komputer pengendali tembakan sebagai sau komponen perhitungan untuk menyasar sasaran.
Agar tak cepat panas berlebih, laras kanon dilengkapi jaket pendingin berisi air. Untuk pengoperasian di wilayah kutub, jaket ini dapat diganti cairan anti beku.
Baca juga: Sistem Hanud Pantsir-M Mulai Dipasang di Korvet Karakurt Class
Daya hancur kanon 2A38M terbilang sangar, punya kecepatan tembak 1.950 – 2.500 peluru per menit, atau jika dikalikan dua dengan jumlah laras, maksimal 5.000 peluru per menit dapat dimuntahkan. Sistem magasinnya mengadopsi kotak yang dipasok dengan rantai, dan diisikan kedalam modul melalui palka munisi yang terletak disisi modul.
Saat berlangsungnya penembakan, selongsong peluru langsung dibuang keluar kendaraan. Jarak jangkau kanon ini efektif hingga 2.000 meter untuk sasaran bergerak. Tapi untuk menghajar sasaran statis, maka jarak tembaknya bisa mencapai 4.000 meter. (Haryo Adjie)
Karena yang make orang geblek,lu kasih senjata secanggih apapun sama orang arab gk bakal diake bagus sama mereka,liat noh arab saudi tank abramsnya dibantai sama pemberontak yaman