AL Australia Pertimbangkan Pengadaan Kapal Selam Type 214 dari Jerman

Meski menyimpan sejumlah keraguan akibat pembengkakan biaya, hubungan antara Australia dan Perancis telah melunak, khususnya dalam proyek pembangunan kapal selam Attack Class, dimana kedua negara menyepakati pembangunan kapal selam dari Naval Group akan mulai diterima Angkatan Laut Australia pada pertengahan tahun 2030.

Baca juga: Nyaris Macet, Australia dan Perancis Sepakati Perjanjian untuk Lanjutkan Pembangunan Kapal Selam Attack Class

Walau tensi Australia dan Perancis telah mereda, namun ada kabar, bahwa AL Australia (Royal Australian Navy) kini tengah mempertimbangkan opsi lain untuk kapal selam. Tanpa bermaksud meninggalkan Attack Class yang sedang dibangun oleh ASC di fasilitas galangan Osborne Naval Shipyard di Australia Selatan, kabarnya AL Australia sedang mempertimbangkan kapal selam Type 214 buatan Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS), Jerman.

Dikutip dari abc.net.au (28/5/2021), disebutkan AL Australia sedang mengevaluasi kapal selam Type 214, khususnya sebelum kapal selam Attack Class beroperasi pada dekade mendatang. Departemen Pertahanan Australia juga tengah mempertimbangkan beberapa opsi drastis, termasuk upgrade lanjutan pada armada kapal selam eksisting Collins Class, yang berarti akan membawa kentungan pada galangan lokal di Adelaide.

Papanikolis (S 120), salah satu Type 214 milik AL Yunani.

Meskipun Departemen Pertahanan Australia menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal, kabarnya Navy’s Director-General of Submarines, Komodor Timothy Brown, baru-baru ini memulai studi pendahuluan tentang kapal selam Type 214. Kapal selam Type 214 adalah kapal selam diesel-listrik yang dioperasikan oleh beberapa angkatan laut, termasuk Korea Selatan, Portugal dan Yunani, namun, Type 214 tetapi memenuhi persyaratan untuk armada kapal selam AL Australia.

Pada tahun 2016, TKMS gagal mengajukan tawaran untuk merancang dan membangun armada kapal selam masa depan Australia, kontrak pertahanan senilai US$90 miliar akhirnya diberikan kepada perusahaan Naval Group dari Perancis, perusahaan Perancis itu juga mengalahkan proposal lain dari Pemerintah Jepang.

Type 214 yang diproduksi DSME (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering), Korea Selatan.

Selama beberapa bulan terakhir, frustrasi pemerintah Australia dengan Naval Group terus memuncak dan ada kekhawatiran bahwa Australia mungkin memerlukan kemampuan kapal selam baru jauh sebelum kapal selam pertama yang dirancang Prancis dijadwalkan untuk memasuki layanan pada pertengahan 2030-an.

Mengingat dibutuhkan sebelum hadirnya Attack Class, maka kemungkinan Australia membutuhkan realisasi pengadaan yang relatif cepat, termasuk menjajaki kemungkinan untuk memodifikasi kapal selam Type 214 yang ada untuk kebutuhan khusus Negeri Kanguru tersebut.

Dilengkapi teknologi AIP (Air independent propulsion), Type 214 dengan kemampuan low noise propeller ini punya bobot 1.700 ton/1.673 ton, dan ditenagai mesin diesel 2 x MTU 16V-396 (3.96 MW) sertaa motor listrik 1 x Siemens. Bicara soal kecepatan, laju kapal di permukaan 12 knots, dan saat menyelam ada di rentang 15 – 20 knots. Kemampuan jelajah menjadi nilai lebih Type 214, kapal selam ini digadang punya jarak jelajah maksimum hingga 19.300 km di permukaan, dan 2.311 km di bawah permukaan.

Endurance kapal selam ini bisa mencapai 84 hari tanpa harus melakukan bekal ulang. Namun perlu dicatat, kemampuan menyelam terus menerus tanpa snorkeling maksimum adalah 3 minggu. Bicara tentang kedalaman menyelam, secara teori Type 214 sanggup diajak menyelam sampai kedalaman 400 meter. Dengan jumlah awak 30 orang, Type 214 dapat membawa bekal senjata berupa delapan torpedo 533 mm torpedo dan empat rudal anti kapal UGM-84 Harpoon.

Baca juga: Delegasi TKMS Tiba di Jakarta Bahas Pengadaan Kapal Selam Type 214

Kapal selam Type 214 punya dimensi 65 x 6,2 x 6,6 meter. Sumber Wikipedia.org menyebut ongkos pengadaan satu unit Type 214 pada tahun 2008 mencapai US$330 juta. (Bayu Pamungkas)

12 Comments