Yinmahu 834 – Semi Submersible Transport Ship Kedua di Arsenal Angkatan Laut Cina
|Meski punya desain unik dan berukuran besar, sejatinya semi submersible transport ship bukan barang baru di arsenal satuan kapal angkut. Namun, menjadi menarik tatkala Cina yang punya ambisi besar atas wilayah di Laut Cina Selatan dan rencana ofensif terhadap Taiwan, memperlihatkan semi submersible transport ship terbarunya, yakni Yinmahu bernomer lambung 834.
Baca juga: RollDock Star – Semi Submersible Heavy Lift Vessel, Wahana Pengangkut Kilo Class
Fungsi utama kapal berukuran raksasa ini digunakan untuk mengangkut kapal perang yang membutuhkan perbaikan atau perawatan serta kapal yang tak dapat bergerak karena rusak untuk dibawa menuju fasilitas galangan kapal untuk diperbaiki. Dengan memakai kapal semi submersible maka bisa menghemat banyak waktu dan biaya.
Tentu saja, yang diangkut semi submersible transport ship tak melulu kapal rusak atau kapal yang butuh perbaikan. Prinsipnya miirp dengan tank transporter, kapal ini juga dimanfaatkan untuk menggeser jenis kapal perang khusus agar bisa mendekati daerah operasi.
Seperti diperlihatkan belum lama ini, dimana Yinmahu tampil dalam uji coba berlayar dengan mengangkut hovercraft raksasa Zubr Class. Dalam fase uji coba, Yinmahu total sudah melakukan perjalanan sejauh 1.000 mil laut ke beberapa lokasi yang dirahasiakan.
Yinmahu bukanlah semi submersible transport ship pertama yang dioperasikan Angkatan Laut Cina. Sebelumnya ada Donghaidao dengan nomor lambung 868 yang diluncurkan pada tahun 2015, dan resmi bertugas pada 10 Juli 2015 lewat sebuah upacara di Pangkalan Angkatan Laut Zhanjiang.
Donghaidao kemudian ditugaskan di Armada Laut Selatan dan kemampuannya untuk menggotong hovercraft Zubr Class, secara signifikan meningkatkan kemampuan amfibi di Laut Cina Selatan. Yang di atas kertas dapat menambah jangkauan hovercraft itu sejauh 300 mil.
Dalam informasi yang terbatas, media lokal Cina menyebut Yinmahu punya panjang 175 meter dan lebar 32 meter. Televisi pemerintah Cina (CCTV) mengatakan kapal perang dengan bobot 100.000 ton dapat diangkat di dok kering Yinmahu. Untuk loading dan unloading muatan kapal di atas dok atau dek, model kapal seperti Yinmahu akan sedikit ‘menenggelamkan’ diri, yang dimaksudkan agar kapal yang dibawanya dapat melakukan manuver keluar masuk semi submersible transport ship.
Angkatan Laut AS juga mengoperasikan kapal jenis semi submersible, merupakan kapal yang mampu membawa kapal perang di atas deknya, salah satunya adalah MV Blue Marlin yang disewa dari perusahaan swasta di Norwegia. Jenis kapal ini bisa digunakan untuk mengangkut kapal berukuran besar seperti korvet, frigat sampai destroyer.
Selain digunakan militer, kapal jenis semi submersible juga lazim digunakan perusahaan swasta, misalnya untuk membawa rig pengeboran hingga kilang gas/minyak. (Gilang Perdana)
Beli barang Rusia kena Caatsa beli senjata banyak dari Cina bakal dimusuhi, beli barang barat tak mampu karena mahal, itulah nasib karena hanya mampu jualan barang tak berteknologi rawan distop karena gampang dibuat gantinya, kalau bisa jualan barang berteknologi tinggi sampai orang tergantung nah itu yg tak akan berani pembeli stop tapi apa daya…sampai lebaran kucing ya tetap saja begini nasib kita khawatirnya suatu ketika tak ada lagi orang mau beli barang kita karena bisa disubstitusi mereka sendiri, jika saat itu datang dan kita tak siap selesai sudah.
Joint dgn china dapat teknologi beneran, seperti pakistan yg punya pabrik pesawat tempur sendiri. Dengan korsel cuma dapat stiker bendera merah putih. Wkwkwk…
Ya besok kita belilah dari Cina mayan bisa buat angkut selusin tank boat utk digelar mendekati pantai sebelum marinir diterjunkan atau angkut beberapa KCR 40 yang jangkauan layarnya terbatas. Beli satu atau beberapa lalu minta tot siapa tahu PAL bisa kembangkan yg bisa nyelem beneran apalagi sama Cina ini dipersiapkan utk bawa high speed hovercraft buat operasi di LCS
TNI-AL belum punya transport ship di jajaran kapal angkutnya kan?