Untuk Pertama Kali, Drone Kombatan CH-4 Rainbow Terdeteksi Terbang di Dekat Wilayah Taiwan

Sebagai bagian dari tekanan Cina Daratan kepada Taiwan, pengerahan beragam pesawat militer dalam berbagai jenis bisa diibaratkan pawai besar-besaran yang memperlihatkan otot Sang Naga. Hampir semua aset udara Cina telah dikerahkan dengan terbang melintasi zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan di Selat Formosa. Namun, ada yang spesial pada hari sabtu, 17 September 2022 lalu, yakni ada wahana udara Cina yang untuk pertama kalinya ikut meramaikan pawai militer di Selat Taiwan.

Baca juga: Drone CH-4 Dilengkapi Mesin Baru Produksi Dalam Negeri, Diklaim Lebih Kuat dan Hemat Bahan Bakar

Dikutip dari focustaiwan.tw, disebutkan dua pesawat militer Cina terbang ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Sabtu lalu, dan yang mengejutkan adalah salah satunya, untuk pertama kalinnya Kementerian Pertahanan Taiwan berhasil mengidentifikasi drone kombatan (UCAV) CH-4 Rainbow hadir di wilayah tersebut. Dan pesawat satunya lagi diketahui sebagai pesawat anti kapal selam Shaanxi Y-8.

Kedua pesawat itu termasuk di antara 20 pesawat militer Ciina dan lima kapal angkatan laut yang terdeteksi di sekitar Taiwan pada hari itu, Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan bahwa mereka mengerahkan unit patroli udara dan kapal angkatan laut dengan kemampuan tempur penuh, serta mengerahkan sistem rudal pertahanan sebagai tanggapan. Namun, Kemhan Taiwan tidak mengungkapkan jalur penerbangan dari 18 pesawat tersebut.

Bagi publik di Indonesia, nama CH-4 Rainbow terbilang lekat di ingatan, pasalnya inilah jenis drone kombatan yang kini menjadi andalan TNI AU. Diproduksi oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), CH-4 termasuk jenis drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) yang dapat mengudara terus-menerus selama 12 jam.

CH-4 Rainbow memiliki keistimewaan karena selain berfungsi sebagai alat pengawasan, drone ini juga dapat melancarkan serangan menggunakan rudal dan bom. Drone ini punya panjang 9 meter dan bentang sayap 18 meter.

Jarak operasi maksimum mencapai 250 km (Line of Sight), sedangkan bila mengandalkan koneksi satelit BLOS (Beyond Line of Sight) jarak jelajahnya bisa mencapai 1.000 km. CH-4 punya ketinggian terbang maksimum dipatok 8.000 meter dan mampu menembak dari ketinggian 5.000 meter.

Berita kemunculan CH-4 untuk pertama kalinya di ADIZ Taiwan juga dipublikasikan oleh portal Cina – globaltimes.cn (18/9/2022). Malah ada tambahan informasi bahwa kemunculan CH-4 menandai jenis drone keenam yang telah muncul di wilayah tersebut pada bulan September 2022. Sebelumnya drone intai HALE (High Altitude Long Endurance) bermesin jet WZ-7 Soar Dragon telah terbang di wilayah itu pada hari Kamis, 15 September 2022.

Baca juga: Divisi Intai AU Cina Telah Operasikan Drone HALE WZ-7 Soar Dragon

“Lebih banyak drone militer Cina diharapkan untuk bergabung dengan patroli dan latihan rutin di sekitar pulau Taiwan dalam upaya untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial di tengah provokasi oleh separatis dan campur tangan eksternal,” kata pakar militer Cina, seperti diungkapkan lewat Global Times. (Bayu Pamungkas)