Shaanxi Y-8Q MPA: Andalan Cina dalam Misi Intai Maritim dan Anti Kapal Selam

Bukan P-8 (Poseidon) tapi ini Y-8Q, meski sama-sama mencomot identitas angka “delapan” dan mengemban peran sebagai pesawat intai maritim, namun keduanya berbeda platform, P-8 mengusung mesin jet dari basis Boeing 737, sedangkan Y-8Q mengusung mesin turboprop dari basis turunan Antonov An-12. Dan ada kabar terbaru bahwa Y-8Q belum lama ini terdeteksi keberadaanya telah dikerankan untuk mendukung Northern Theatre Command, setelah sebelumnya Cina menugaskan pesawat besutan Shaanxi Aircraft Corporation ini di Eastern and Southern Theatre Commands.

Baca juga: Boeing P-8 Poseidon – Sang Dewa Laut Incaran Patroli Maritim TNI AU

Dikutip dari Janes.com (6/8/2019), disebutkan forum online di Cina mengonfirmasi keberadaan Y-8Q MPA dengan kode pesawat empat digit (9xx1). Oleh beberapa analis, koder empat digit tersebut menyiratkan pesawat ini dioperasikan oleh Naval Aviation Division (6th Regiment) – AL Cina. Meski secara desain mencitrakan sebagai pesawat oldskul, namun debut Y-8Q terbilang anyar, dimana sosok pesawat intai maritim ini pertama kali terendus keberadaannya dari citra foto satelit di pangkalan Dalian Tuchengzi pada Juni 2018. Dalian Tuchengzi berlokasi tak jauh dari perabatasan Korea Selatan, Korea Utara dan Jepang.

Y-8Q MPA juga dikenal sebagai KQ-200 atau GX-6 atau High New 6. Basis pesawat yang digunakan adalah pesawat angkut medium Antonov An-12, tapi bukan An-12 buatan Rusia, melainkan dari copy-an An-12 yang dibuat Shaanxi Aircraft dengan label Y-8. Saat masih jadi prototipe, pesawat ini diwartakan terbang perdana pada Desember 2013. Sebagai pesawat intai maritim, Y-8Q dilengkapi dengan radar pencarian permukaan yang terdapat di bawah hidung, perangkat electro-optic yang berada di bawah badan pesawat dan detektor anomali magnetik (MAD) di bagian ekornya.

Shaanxi Aircraft merancang Y-8Q tak sekedar pesawat intai maritim semata, tapi pesawat ini dapat berlaku layaknya P-8 Poseidon, artinya mampu melakukan peran tindakan atas suatu ancaman di lautan. Untuk misi anti kapal selam misalnya, Y-8Q dilengkapi empat slot peluncur sonobuoy AVIC SQ-4 dan SQ-5.

Itu baru untuk keperluan deteksi sasaran di bawah air, sedangkan untuk menghancurkan sasaran, Y-8Q punya cargo bay yang dapat dimuati torpedo dan bom laut (depth charge). Walau belum dapat dikonfirmasi, ada rumor yang mengatakan Y-8Q sanggup menggotong empat rudal anti kapal YJ-83K yang dipasang di bawah sayap.

Baca juga: Ilyushin Il-38 May – Jejak Supremasi Rusia di Lini Pesawat Intai Maritim

Y-8Q ditenagai empat mesin WJ-6C turbofan dengan masing-masing mesin mengadopsi enam bilah baling-baling. Bergantung pada payload yang dibawa, pesawat ini dapat terbang sejauh 5.000 km dalam misi terbang terus-menerus selama 10 jam. Dilihat dari spesifikasi kasar, analis militer global memprediksi kemampuan Y-8Q baru berada di level P-3A Orion, Atlantique II atau IL-38 May. (Gilang Perdana)

3 Comments