Tidak Identik Tapi Ada Kemiripan, Desain Air Intake Sukhoi Su-75 Checkmate dan Boeing X-32
|Prototipe jet tempur stealth terbaru Rusia telah diluncurkan pada 20 Juli lalu. Dengan label Sukhoi Su-75 Checkmate, maka positioning penempur stealth yang rencananya akan terbang perdana pada tahun 2023 itu, memang bakal menjadi lawan tanding Lockheed Martin F-35 Lightning II, hal tersebut didasari, karena keduanya adalah penempur stealth dengan mesin tunggal.
Baca juga: Terlihat Lebih Jelas Bagian Kokpit Jet Tempur Stealth Terbaru Rusia
Terlihat jelas bahwa dari disi desain, antara F-35 dan Sukhoi Checkmate hanya identik pada desain vertical stabilizer-nya, sementara desain fuselage, kokpit sampai air intake, keduanya tampak jauh berbeda. Bicara tentang desain air intake Sukhoi Checkmate yang mengacu model large diverterless intake, maka publik banyak yang menyebut bila desain air intake jet tempur stealth generasi kelima ini punya kemiripan dengan prototipe pesawat eksperimental Boeing X32.
Lantas, siapakah sosok Boeing X32? Bagi netizen milenial mungkin tidak terlalu mengenalnya, namun di dekade 90-an hingga awal tahun 2000-an, debut prototipe jet tempur bertampang unik ini pernah menjadi sorotan, pasalnya Boeing X-32 pernah menjadi rival berat Lockheed Martin X-35, yang saat ini telah menjelma sebagai F-35 Lightning II.
Dari beberapa literasi disebutkan, X-32 dan X-35, adalah dua prootipe jet tempur yang dihadirkan untuk berkompetisi di dalam program Joint Strike Fighter (JSF), dimana key point dalam progam JSF adalah kapabilitas stealth pada jet tempur single engine.
Kontrak JSF diberikan kepada Lockheed Martin dan Boeing pada 16 November 1996. Masing-masing perusahaan diharuskan untuk menciptakan dua unit prototipe yang dapat mendemonstrasikan pesawat dengan konsep conventional takeoff and landing dan satu protipe lagi adalah pesawat dengan konsep short-takeoff and vertical-landing (STOVL). Dan seperti halnya saat ini dikenal varian F-35B yang punya kemampuan SVTOL, maka Boeing juga berhasil menciptakan varian X-32 dengan kemampuan SVTOL.
X-32A disebut sebagai varian conventional takeoff and landing terbang perdana pada 18 September 2000, dan X-32B sebagai varian dengan kemampuan SVTOL, terbang perdana pada 29 Maret 2001. Dibangun dengan spesifikasi yang relatif sama, X-32 dan X-35 memiliki parameter kinerja yang juga relatif sama. X-32 dirancang untuk mencapai Mach 1.6 dalam penerbangan konvensional. Karakteristik jangkauan dan kemampuan silumannya mirip dengan F-35.
Dari aspek desain, Boeing X-32 dirancang dengan sayap delta, sementar dapur pacunya disokong mesin tunggal Pratt & Whitney YF119-PW-614 afterburning turbofan. Dari dimensi, X-32 punya panjang 13,7 meter, lebar bentang sayap 10,97 meter dan tinggi 5,28 meter. Bicara tentang persenjataan, X-32 dilengkapi kanon internal berupa Gatlin gun M61A1 kaliber 20 mm atau Mauser BK27 kaliber 27 mm.
Selayaknya jet tempur stealth, X-32 juga dibekali bomb bay untuk payload internal. Dalam mode stealth, pemempur ini dpat membawa enam rudal AMRAAM air-air missiles atau unit 2 AMRAAM dan dua bom pintar seberat 900 kg. Sementara bila meninggalkan mode stealth, X-32 dapat membawa payload eskternal 6,8 ton berupa aneka jenis senjata atau tangki bahan bakar.
Pada 26 Oktober 2001, diumumkan bahwa X-35 dari Lockheed Martin mengalahkan X-32 dari Boeing. Petinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Inggris menyatakan bahwa X-35 secara konsisten mengungguli X-32, walaupun keduanya sudah memenuhi syarat.
Alasan lain kekalahan Boeing adalah terkait strategi. Alih-alih membangun tiga pesawat demonstran yang mampu memenuhi persyaratan ketiga layanan, Boeing hanya membangun dua. Salah satunya berkemampuan untuk penerbangan supersonik konvensional, dan yang satunya lagi dapat lepas landas dan mendarat vertikal. Pentagon juga lebih menyukai sifat inovatif turbolift F-35. Akhirnya, pengalaman Lockheed dengan F-22 Raptor menunjukkan perusahaan itu mungkin bisa menangani proyek tempur siluman besar lainnya.
Pada tahun 2005, Boeing X-32A dipindahkan ke Museum Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat di Dayton, Ohio. Kondisinya memburuk karena berada di luar ruangan selama beberapa tahun seusai akhir kompetisi JSF. Sementara X-32B dipindahkan ke Patuxent River Naval Air Museum di St. Mary’s County, Maryland pada tahun 2005. X-32B ini menjalani restorasi pemulihan di fasilitas museum pada bulan Juni 2009. (Bayu Pamungkas)
Lebih senang kalau X-32 dikubur dalam sejarah. Pesawat obesitas seperti itu jangan sampai ada lagi. Walaupun hasilnya masih agak bermasalah, sudah bagus X-35 yang menang JSF.
……VIDEOnya sama yg gua post di artikel sebelumnya tapi ini NGGAK NGELAG. …..selamat nonton
https://youtu.be/FlBQD2IkZNY
Yang ini BAHASA INGGRIS…….selamat nonton.
https://www.youtube.com/watch?v=5lCALgAqewo
Knp sekelas Boeing mendesain pesawat dg bentuk yg aneh ya? X-32….
Apa sengaja mengalah dg Lockheed martin? Karna Boeing sdh dpt pasar pesawaf komersil, jd yg militer dikasih ke LM
Mungkin saja, karena ‘sudah tidak butuh duit’ dari kontrak pesawat komersil jadi ikut tendernya juga basa-basi / tidak niat. Makanya prototype-nya cuma jadi 2 dari 3 yang diminta. kalo LM kebalikannya niat banget. Gak dapet kontrak gak gajian pegawainya