Terobsesi di Samudera Hindia, Cina Berpotensi Buka Basis Militer Laut di Pakistan
Setelah membangun pangkalan militer di Djibouti, Afrika, rumor internasional kini sedang hangat dengan pembangunan basis pangkalan laut Cina di Pakistan. Pangkalan baru itu kabarnya akan berada di Jiwani, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Pelabuhan Gwadar di Baluchistan. Lokasinya terbilang strategis, lantaran dekat cukup dekat dengan Pelabuhan Chahabar Iran yang berada di Teluk Oman. Chahabar sendiri dikembangkan bersama oleh Iran, India, dan Afghanistan.
Baca juga: Inilah Spesifikasi Sea Wing (Haiyi), Drone Bawah Laut Cina yang Bikin Geger India
Rencana ekspansi Sang Naga rupanya bukan hanya di Pakistan, situs TheDiplomat.com (9/2/2018) menyebut Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka yang diberikan kepada China dengan kontrak 99 tahun dapat ditambahkan ke dalam fasilitas yang tersedia untuk Cina, meskipun Sri Lanka dilaporkan telah berjanji kepada India bahwa tidak akan mengizinkan pelabuhan itu digunakan untuk keperluan militer. Selain pengaruh kuat dalam industri dan perdagangan, Cina diketahui juga telah menanamkan pengaruh di Sri Lanka, salah satunya lewat pemberian hibah frigat Type 053 H2G atau dalam kode NATO disebut Jiangwei I kepada AL Sri Lanka.
Lebih lagi dengan Pakistan, diketahui Pakistan merupakan sekutu dekat Cina dalam kemitraan alutsista, yang salah satunya diwujudkan dalam proyek jet tempur JF-17 Thunder. Nah, terkait kehadiran Cina di Pakistan, Forbes.com (8/4/2020), mengungkapkan bahwa AL Cina telah hadir di Pakistan, ini setidaknya dapat dibuktikan dari citra foto satelit. Foto satelit berhasil menangkap sosok yang diperkirakan sebagai hovercraft saat mendekat Pantai Manora, yang lokasinya tak jauh dari basis Pangkalan Marinir Pakistan yang dikenal sebagai PNS Qasim.
Dari sumber lain, disebut hovercraft itu membawa marinir Pakistan dan Cina. Pasukan berlari menuruni jalan dan melintasi pantai berdampingan, formasi yang dirancang untuk kamera. Dalam kondisi tempur pasukan mungkin tidak akan dikerahkan dengan cara ini. Dan formasi kekuatan tersebut berlangsung dalam tajuk Latihan Bersama Sea Guardian 2020 yang berlangsung pada Januari 2020.
Citra satelit menunjukkan kapal-kapal perang Cina berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Pakistan. Diantara kekuatan Cina yang hadir adalah kapal perusak Luyang-III Type-052D Yinchuan (175). Kapal seberat 7.500 ton ini membawa rudal jarak jauh dan rudal jelajah HHQ-9. Kapal perusak ini dilengkapi radar array berukuran besar seperti perusak AEGIS milik AL AS.
Kegiatan militer antara Pakistan dan Cina, secara langsung telah mengusik kepentingan India dan secara tak langsung merembet pada kepentingan Amerika Serikat, dimana memperlihatkan militer Cina mulai ‘bermain’ di kawasan Samudera Hindia. Momen latihan perang Pakistan dan India juga tak berselang lama dengan penerjunan lusinan drone bawah laut Sea Wing (Haiyi) oleh kapal riset Cina Xiang Yang Hong 06 di Samudera Hindia. Aksi Cina tersebut memicu kecurigaan New Delhi atas aksi spionase bawah laut.
Baca juga: Sri Lanka Terima Hibah Offshore Patrol Vessel eks Frigat AL Cina
Selain ekspansi di Pakistan, pengaruh di Sri Lanka, dan dominasi militer di Laut Cina Selatan, Cina juga tengah menegosiasikan dengan Pemerintah Kamboja untuk pembangunan basis pangkalan Angkatan Laut. (Bayu Pamungkas)
China membangun pangkalan untuk keamanan pasokan energi dari timteng
itu ambisi banget cina menyebarkan kekuatan di dunia utk mengunci kekuatan berbagai negara di bumi. kl sudah berhasil menguasai makanya otomatis mengendalikan pemerintahan dan ekonomi dunia.. negara2 hancur karena uang mengalir deras ke cina. ini metode penjajahan terbaru masa depan
Gak lah, penjajah itu ya Barat, kapan pernah China menjajah?, penjajahan sekarang pake mata uang kertas, penjajahan masa depan pake uang digital + single currency.
Saya mencium akan ada perang disekitaran Indonesia atau mungkin Indonesia terlibat perang di akhir tahun ini atau awal tahun depan .
Indonesia harus bersiap mulai dari sekarang . Bisa di paling barat Indonesia atau utara .
Kita punya banyak pesawat,kapal perang ,kendaraan darat perang tapi MINIM AMUNISI .
Coba seandainya Indonesia perang sekarang ,coba hitung Masing masing kapal perang punya misille berapa ?
PESPUR kita punya berapa dan berapa jumlah misille yang kita punya ?
Mudah mudahan ini tidak terjadi karena kita jelas belum siap perang apalagi perang TOTAL.
Jumlah pespur Indonesia sangat2 sedikit untuk negara seluas Indonesia.
Dengan Singapura aja, Indonesia kalah jauh dari segi kuantitas juga kualitas.
“Perdamaian…Perdamaian…Perdamaian…Perdamaian…” Kata dalam lirik lagu gambus grup Nasidah Ria itulah, yg ingin dicapai oleh Imperium Tiongkok dalam obsesinya membangun pangkalan-pangkalan militer di luar negerinya. Komitmen perdamaian dunia tingkat tinggi dari Sang Kaisar, tentunya sekaligus mengamankan jalur suplai dan hegemoni. Itu namanya “margin” dalam dunia dagang. “Hayya…Kita olang kasih, lo olang jg kasih ha…” Juga utk World Power Equality, Di satu sisi neraca, Imperium Tiongkok berdiri sendirian, di sisi lain, negara-negara lemah berdiri berjubel. Dunia harus menghaturkan terima kasih kepada Imperium Tiongkok atas usaha dan kebaikannya ini. Xie xie..
Kenapa gak komenan mu disini? Malu ya mau bilang apa?
https://www.indomiliter.com/kapal-induk-helikopter-cina-type-075-mengalami-kebakaran/