Tentang Sasaran Pada Uji Tembak Torpedo Black Shark di Perairan Utara Bali, Ini Jawabannya!
|Seperti diwartakan sebelumnya, kapal selam KRI Nagapasa 403 telah melangsungkan uji tembak torpedo terbaru, Black Shark pada 30 Maret 2019 di Perairan Utara Bali. Uji tembak dilaporkan telah sukses dilakukan, lantas netizen bertanya, apakah obyek yang dijadikan sasaran pada penembakan torpedo buatan Italia tersebut? Pasalnya kebanyakan uji penembakan torpedo mengambil sasaran pada bekas kapal perang.
Baca juga: Torpedo Latih AL Cina ‘Nyasar’ ke Vietnam, Mungkinkah Membawa Pesan Politik?
Namun mengutip dari bali.tribunnews.com (2/4), nampaknya uji tembak torpedo Black Shark tidak dimaksudkan untuk mengenai sasaran. “Torpedonya tidak sampai diledakkan karena ini Kepala Latihan bukan Kepala Perang. Torpedo kepala latihan itu seperti drone gitu, dikendalikan,” ujar Palaksa Lanal Denpasar Letkol Laut (P) Bambang Abdullah Basuki Rahmad. Kemungkinan yang dimaksud “kepala” dalam pernyataan di atas adalah hulu ledak, dimana yang digunakan adalah torpedo latih yang tidak dilengkapi hulu ledak.
Dituturkan lebih lanjut, latihan uji coba sudah berlangsung tanggal 29 Maret 2019, dan menembakkan torpedo Black Shark tersebut pada tanggal 30 Maret 2019 sekitar pukul 03.00 dini hari. Saat prosesi penembakan, ada dua kapal perang permukaan yang mengawal dan satu kapal observer latihan. Dalam kegiatan ini telah diinformasikan dukungan dari KRI Sultan Iskandar Muda 367, KRI I Gusti Ngurah Rai 332, dan KRI Spica dari Pushidrosal.
Baca juga: KRI Nagapasa 403 Laksanakan Uji Tembak Torpedo Black Shark di Perairan Utara Bali

Pengguna torpedo latih sudah jamak dilakukan, Whitehead Sistemi Subacquei (WASS), Finmeccanica Company selaku produsen juga merilis varian torpedo latih Black Shark, seperti yang digunakan AL Italia. Torpedo latih dan torpedo perang punya dimensi yang sama, namun bobot torpedo latih lebih ringan karena tidak dilengkapi hulu ledak. Meski berupa torpedo latih, perannya sangat penting untuk pelaksanaan simulasi nyata penembakan dan mengukur tingkat kecepatan lesat torpedo. Dan yang pasti jenis torpedo latih setelah ditembakan dapat ‘diambil’ kembali, untuk selanjutnya digunakan pada kesempatan latihan berikutnya.
Penggunaan torpdo latih bukan barang baru bagi TNI AL, seperti pada jelang Latihan Armada Jaya Tahun 2016, digunakan torpedo SUT latih produksi PT Dirgantara Indonesia (d/h PT IPTN) yang dibuat secara lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft), Telefunken, Jerman.
Baca juga: Jelang Latihan Armada Jaya 2016, KRI Ajak 653 Siap Uji Tembak Torpedo SUT 533mm
Pada torpedo SUT (Surface and Underwater) latih, baterai torpedo dapat diisi ulang. Satu kali isi ulang dapat digunakan 10 hingga 15 kali latihan. Umur baterai Torpedo dapat diperpanjang, Hal ini membuat usia pakai SUT Torpedo menjadi lebih lama. Pada kesempatan tersebut torpedo SUT latih dilepaskan oleh KCT (Kapal Cepat Torpedo) KRI Ajak 653. (Bayu Pamungkas)
Pertamax
Bulan maret min, bukan april
Terima kasih atas koreksinya 🙂
Coba d test sama perahu perompak yg pake kayu kira2 berhasil ga tanpa hulu ledak??
Sing sabar mbah. Cb mbah kmrn pas lg latihan tuh bawa perahu perompak tes hancur gak mbah sama kapal2 nya ?
kesian2 para fansboy rusia depresi hanya mengandalkan yel yel setrong & anti embalgo,
lihat komen jkgr skarang sepi krn d tipu adminx yg propaganda timur dg menampilkan list A1 ghaib
hahhhh haha hhaahaha
Lho emang blh ya admin giring opini ? Parah bener klu btl..
kata fansboys rusia tdk battle proven & rawan embalgo kecuali Torpedo Shkval
Sudah bukan rahasia lagi Rusia paling hobi diPHPin oleh kita. Dikasih angin surga dengan beberapa kali kunjungan dan juga komentar resmi bakal dibeli tapi yang dapat kontrak negara lain. Pasca Uni Soviet bubur dan terlebih sanksi perdagangan sepihak komponen militer oleh USA harga alutsista Rusia kini lebih mahal daripada NATO. Pendapat yang mengatakan bahwa alutsista Rusia murah tapi berkualitas sudah basi.
PTDI udh bisa bikin torpedo latih nah skrng tinggal diganti tuh pake hulu ledak jadi deh torpedo kearifan lokal..
Jarak tembaknya bung berapa km? Itu yg perlu?
Pilihan bijaksana, kapal baru, torpedo jenis baru, cms baru, wajar kalau pakai jenis latih dulu. Latih sampai mahir, baru nanti pake yg beneran.
Udah pasti sukses lah….emangnya yakhont 🙆🙆🙆
Aik? Kata test firing? Hahahaha ada ngak toperdonya? Ka blom di beli wkwkwkwkwkwk
Atau tidak ckup baterai?