Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tak Sepenuhnya Kecewa dengan Rudal Buatan Rusia, India Kembali Order Rudal Udara ke Udara Vympel R-27

Belum lama ini diwartakan bahwa AU India kecewa atas performa rudal udara ke udara jarak sedang buatan Rusia, Vympel R-77, terutama saat duel udara dengan jet tempur Pakistan pada 27 Februari 2019. Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti India dengan rencana mengganti R-77 dengan rudal Derby guna dipasangkan pada jet Sukhoi Su-30MKI. Namun kecewa dengan R-77 tak lantas India kehilangan minat pada rudal produksi Rusia.

Baca juga: Kecewa Atas Performa Rudal Vympel R-77, India Beralih ke Rudal Derby untuk Sukhoi Su-30MKI

Selain terikat kerja sama strategis dalam pengembangan dan produksi rudal jelajah Brahmos, India dilaporkan telah meneken kontrak pembelian rudal udara ke udara jarak produksi Rusia, yang dimaksud bukan R-77, melainkan R-27, dimana kedua rudal sejatinya adalah rancangan dan buatan Vympel NPO.

Dikutip dari tass.com (30/7/2019), disebutkan Pemerintah India telah menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk pembelian rudal udara-ke-udara R-27 senilai lebih dari US$200 juta.

Bagi India, R-27 bukan jenis persenjataan baru, seperti halnya negara-negara pengguna varian Sukhoi Su-27/Su-30, umumnya menjadikan rudal R-27 dan R-77 sebagai bagian dari paket persenjataan. Pun demikian dengan Indonesia yang melengkapi armada Sukhoi Su-27SK/SKM dan Su-30MK/MK2 dengan kedua rudal di atas.

Meski sudah dirilis tentang pengadaan R-27, namun belum disebutkan varian apa yang dibeli oleh India. Seperti diketahui R-27 yang masuk kategori medium-to-long-range air-to-air missile yang telah dikembangkan sejak era 80-an dalam berbagai varian. Mulai dari varian R-27R (Alamo A) jarak luncur 80 km, R-27T (Alamo B) jarak luncur 70 km, R-27ER (Alamo C) jarak luncur 130 km, R-27ET (Alamo D) jarak luncur 120 km, R-27P (Alamo E) jarak luncur 72 km, dan R-27EP (Alamo F) jarak luncur 130 km. Masing-masing varian dibedakan dari jenis sistem pemandunya.

Dengan penggerak solid fuel rocket motor, R-27 punya kecepatan luncur di rentang Mach 2.5 hingga 4.5, laju luncur rudal juga terkait dengan kondisi cuaca dan ketinggian. Dari bobot rudal yang sekitar 253 kg, 39 kg diantaranya adalah berat hulu ledak. Mekanisme peledakan pada target menggunakan dua jenis metode, yakni radar proximity dan impact fuze. R-27 punya dimensi panjang 4,08 meter dan lebar 230 mm.

Sukhoi Su-27 AU Rusia dengan membawa R-27

Baca juga: Manfaatkan CAATSA, Ukraina Tawarkan Rudal Udara ke Udara Artem R-27

Di pasaran internasional, kini Rusia tak bisa melenggang bebas dalam penjualan R-27, pasalnya Ukraina juga menawarkan rudal R-27 yang diproduksi oleh Artem. Pangsa yang dibidik Ukraina adalah negara-negara pengguna jet tempur Rusia yang khawatir mendapatkan sanksi Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) jika membeli senjata dari Rusia. (Bayu Pamungkas)

23 Comments