Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tak Jauh dari Natuna, Inilah Komposisi Armada Intai Maritim AL Cina di Fiery Cross Reef

Tak jauh dari Pulau Natuna, persisnya berjarak 405 mil laut (atau setara 750 km) arah utara Laut Cina Selatan, AL Cina mulai pasang kuda-kuda dengan mempersiapkan gugus pesawat dan helikopter intainya di Fiery Cross Reef. Meski belum menyertakan unsur tempur utama, komposisi pesawat anti kapal selam KQ-200, pesawat intai KJ-500 airborne early warning (AEW) dan helikopter angkut berat Changhe Z-8, menjadi penanda kian hangatnya tensi ketegangan di Laut Cina Selatan pasca mondar-mandirnya pembom strategis B-1B Lancer di kawasan tersebut.

Baca juga: AGM-158 JASSM di Pembom B-1B Lancer – Sebuah ‘Pesan’ dari Trump untuk Xi Jinping

Mengutip sumber dari Janes.com (12/5/2020), komposisi pesawat dan helikopter AL Cina yang disebutkan di atas berhasil diketahui dari analisis citra satelit komersial yang di capture pada 11 Mei lalu. Fiery Cross Reef adalah gugusan pulau karang yang mulai diduduki Cina pada tahun 1988. Dengan cara reklamasi, di tahun 2014, Cina memperluas Fiery Cross Reef hingga 240 hektar, dimana langkah itu nyaris menimbulkan konflik terbuka dengan Vietnam, yang notabene juga mengklaim kepemilikan pulau karang tersebut.

Kini Fiery Cross Reef telah menjelma sebagai pangkalan militer Cina yang terpadu dan modern, analisis intelijen menyebut, sistem rudal anti kapal YJ-12B, memungkinkan Cina menyerang kapal-kapal musuh yang berlayar dalam jarak 295 mil laut dari pagar terumbu karang Kepulauan Spartly. Sementara itu, sistem rudal hanud HQ-9B, memiliki radius pertahanan dari target pesawat tempur, drone militer, dan rudal jelajah sejauh 160 mil laut.

Dan berikut adalah komposisi gugus intai armada AL Cina yang kini telah bersiaga di Fiery Cross Reef.

Shaanxi Y-8Q MPA (KQ-200) 
Y-8Q MPA juga dikenal sebagai KQ-200 atau GX-6 atau High New 6. Basis pesawat yang digunakan adalah pesawat angkut medium Antonov An-12, tapi bukan An-12 buatan Rusia, melainkan dari copy-an An-12 yang dibuat Shaanxi Aircraft dengan label Y-8. Sebagai pesawat intai maritim, Y-8Q dilengkapi dengan radar pencarian permukaan yang terdapat di bawah hidung, perangkat electro-optic yang berada di bawah badan pesawat dan detektor anomali magnetik (MAD) di bagian ekornya.

Shaanxi Aircraft merancang Y-8Q tak sekedar pesawat intai maritim semata, tapi pesawat ini dapat berlaku layaknya P-8 Poseidon, artinya mampu melakukan peran tindakan atas suatu ancaman di lautan. Untuk misi anti kapal selam misalnya, Y-8Q dilengkapi empat slot peluncur sonobuoy AVIC SQ-4 dan SQ-5. Untuk menghancurkan sasaran, Y-8Q punya cargo bay yang dapat dimuati torpedo dan bom laut (depth charge).

Y-8Q ditenagai empat mesin WJ-6C turbofan dengan masing-masing mesin mengadopsi enam bilah baling-baling. Bergantung pada payload yang dibawa, pesawat ini dapat terbang sejauh 5.000 km dalam misi terbang terus-menerus selama 10 jam. Dilihat dari spesifikasi kasar, analis militer global memprediksi kemampuan Y-8Q baru berada di level P-3A Orion, Atlantique II atau IL-38 May.

Kong Jing KJ-500 AEW&C 
Pesawat AEW&C besutan Cina ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2013. Kong Jing KJ-500 dibangun dari basis pesawat komersial Y-9 buatan Shaanxi Aircraft Corporation, ditenagai empat mesin turbo propeller. Jenis radarnya mengadopsi teknologi AESA dengan model rotor, serupa dengan C-295 AEW&C. Radar AESA pada Kong Jing KJ-500 dikembangkan oleh Nanjing Research Institute of Electronic Technology. Jarak jangkau deteksi radarnya mencapai 470 km, secara simultan radar dapat mendeteksi 60 sampai 100 sasaran.

Changhe Z-8 
Merupakan varian dari helikoper legendaris produksi Perancis, SA321 Super Frelon. Helikopter ini ditenagai 3 × Turboméca Turmo IIIC turboshafts. Helikopter dengan lima awak ini punya kecepatan jelajah 249 km per jam dan kecepatan maksimum 275 km per jam. Tanpa tangki bahan bakar tambahan (3.975 liter), jarak jelajahnya bisa mencapai 1.020 km, atau dengan hitungan endurance terbang selama 4 jam. 

Inilah varian Changhe Z-8, Super Frelon copy-an dari Cina.

Baca juga: Militer Cina Gunakan Aerostat, Jadi Bukti Kehadiran HAPS di Laut Cina Selatan

Fasilitas untuk mendukung operasi udara di Fiery Cross Reef juga memadai, selain fasilitas hanggar, Fiery Cross Reef sudah telah dilengkapi runway sepanjang 3.000 meter yang dapat didarati beragam jet tempur sampai pembom strategis Xian-H6 series. (Haryo Adjie)

32 Comments