ST Engineering Marine Lakukan Peletakan Lunas Unit Perdana Multi-Role Combat Vessel (MRCV), Kapal Kombatan Terbesar di Asia Tenggara
|Dengan rencana penyerahan pada tahun 2028, ST Engineering Marine Limited pada tanggal 22 Oktober 2024 menggelar upacara peletakan lunas (keel laying) unit perdana Multi-Role Combat Vessel (MRCV) untuk Angkatan Laut Singapura (RSN). MRCV dirancang dengan modularitas dan fleksibilitas sebagai intinya. Kapal ini akan berfungsi sebagai kapal induk dengan kemampuan kombatan laksana frigat, yang mampu menyebarkan dan mengoperasikan sistem tanpa awak.
MRCV adalah proyek angkatan laut terbaru Angkatan Laut Singapura yang dirancang untuk menggantikan korvet rudal Victory class yang sudah dianggap ‘tua’. Salah satu fitur menonjol dari MRCV adalah kemampuannya untuk berfungsi sebagai “kapal induk” bagi sistem tak berawak, yang memungkinkannya untuk menyebarkan dan mengendalikan beberapa kendaraan udara dan permukaan tak berawak. MRCV juga akan menjadi kapal pertama di arsenal Angkatan Laut Singapura yang dilengkapi sistem propulsi listrik penuh.
MRCV akan dibangun oleh ST Engineering Marine dengan kontribusi dari beberapa nama besar di industri kapal perang, seperti Saab Kockums dan Odense Maritime Technology untuk desainnya. Sistem di atas kapal kemungkinan akan mencakup radar canggih dan rangkaian sistem pertahanan berbasis rudal dari perusahaan seperti Thales, MBDA Missile Systems, dan Leonardo, yang memastikan bahwa MRCV dilengkapi untuk menangani berbagai ancaman maritim.
Saab terlibat dalam pengembangan superstruktur untuk proyek MRCV Singapura. Saab memberikan kontribusi melalui teknologi desain yang berfokus pada superstruktur modular dan material komposit untuk kapal. Superstruktur ini didesain agar ringan tetapi tetap kuat, mengurangi tanda radar kapal (radar cross-section) dan meningkatkan stealth atau kemampuan siluman kapal.
Penggunaan material komposit juga membantu meningkatkan daya tahan kapal terhadap elemen eksternal dan mengurangi perawatan jangka panjang. Dengan pendekatan ini, kapal MRCV dapat lebih fleksibel dalam menjalankan berbagai misi dengan lebih efisien dan terintegrasi dengan berbagai sistem persenjataan dan sensor yang dipasang pada superstruktur tersebut.
Dalam proyek MRCV Thales berperan dalam sistem radar dan sensor. Thales memiliki spesialisasi dalam solusi maritim yang mencakup radar multi-fungsi dan sistem kendali senjata. Mereka kemungkinan menyediakan teknologi sensor canggih untuk meningkatkan kesadaran situasional kapal MRCV, yang vital untuk peperangan elektronik dan mendeteksi ancaman di udara atau bawah air.
MBDA, sebagai pengembang sistem senjata, terlibat dalam menyediakan rudal yang akan digunakan pada MRCV. Rudal-rudal seperti Aster atau VL Mica yang dikembangkan oleh MBDA mungkin menjadi bagian dari persenjataan MRCV, memberikan kapal ini kemampuan pertahanan udara jarak menengah hingga jauh.
Leonardo berperan dalam menyediakan sistem peperangan elektronik dan sistem senjata jarak dekat seperti OTO Melara 76 mm atau CIWS (Close-In Weapon System) untuk perlindungan kapal dari ancaman rudal atau pesawat musuh. Leonardo juga mungkin terlibat dalam pengembangan helikopter tempur atau drone yang akan dioperasikan dari dek kapal MRCV, memberikan kapal ini kemampuan operasi maritim yang lebih luas.
Desain MRCV menyerupai konsep Vanguard 130 milik ST Engineering yang memiliki panjang 130 meter dan bobot 5.000 ton – memiliki tiang terpadu, dek penerbangan buritan, hanggar helikopter, dan dua jalur buritan untuk menempatkan kapal kecil. Kandidat kuat untuk tiang terpadu tersebut adalah Saab Lightweight Integrated Mast (SLIM), karena tiang tersebut sudah digunakan pada delapan unit LMV Independence class milik Singapura.
Dari spesifikasi, MRCV akan memiliki bobot sekitar 8.000 ton dan awak sekitar 80 pelaut, yang menjadikan MRCV akan didapuk sebagai kapal kombatan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Analisa dari Navalnews menyebut beberapa komponen persenjataan dan perangkat elektronik yang melengkapi MRCV mencakup:
1. Meriam Leonardo 76 mm naval gun dalam varian Strales.
2. Rudal pertahanan udara MBDA VL Mica NG dan Aster B1 NT.
3. Rudal anti kapal ST Engineering/IAI Blue Spear.
4. Radar multifungsi SeaFire milik Thales (dalam konfigurasi empat susunan tetap seperti di atas frgat FDI).
5. Sistem elektro optik Safran Paseo XLR EO/IR.
6. Sistem peluncuran umpan (decoy) NGDS dari Safran.
MRCV akan menjadi kapal tempur permukaan pertama yang dilengkapi dengan kombinasi rudal Aster dan VL Mica. Angkatan Laut Singapura merupakan pengguna tetap kedua rudal tersebut. Aster telah dipasang pada frigat kelas Formidable class, sementara VL-Mica dipasang pada Littoral Mission Vessels (LMV) Independence class. (Gilang Perdana)
LMV Independence class AL Singapura Luncurkan Rudal Hanud VL Mica untuk Pertama Kali
Di negri sebrang belum musim foto-foto pake pose tangan mengepal kali ya….