Qods Mohajer-6 – Drone Kombatan Iran yang Dikirim ke Ukraina, Pemandu Drone Kamikaze Shahed-136
|Sejatinya ada dua jenis drone kombatan yang dikirim Iran ke Rusia untuk digunakan berperang di Ukraina, yang pertama adalah Shahed-136, yang namanya kondang sebagai drone kamikaze (loitering munition), dan satunya lagi adalah Mohajer-6, yang perannya dominan sebagai combat UAV (UCAV) dan wahana reconnaissance.
Baca juga: Kata Jenderal Iran: “Sudah 22 Negara Tertarik Mengakuisisi Drone Kamikaze (Shahed-136)”
Pada September 2022, militer Ukraina dilaporkan berhasil ‘menangkap’ Mohajer-6 yang hampir tidak rusak. Mohajer-6 disebut membawa bom Qaem-5 di bawah sayap. Ini adalah pertama dan satu-satunya pasukan Ukraina berhasil menangkap drone Mohajer-6. Dari analisa, pihak Ukraina menyebut bahwa Mohajer-6 punya kecepatan maksimum 200 km per jam, punya endurance 12 jam dan dapat terbang sampai ketinggian 5.400 meter.
Meski dipercaya tak lebih canggih dari drone kombatan buatan Israel yang selama ini digunakan Rusia, yakni Forpost-M. Namun, perang yang berkepanjangan mendorong Rusia untuk mengambil opsi untuk mendatangkan drone kombatan dari Iran, yang notabene juga sudah battle proven.
Mohajer-6 dirancang oleh Defense Industries Organization dan diproduksi oleh Qods Aviation Industry Company. Mulai diproduksi sejak tahun 2017, Mohajer-6 digadang dapat membawa payload multispectral surveillance dan/atau hingga empat amunisi berpemandu presisi.
Dibuat dari material komposit, Mohajer-6 memiliki badan pesawat persegi panjang, hidung miring ke atas, tailboom kembar, stabilizer horizontal yang dipasang di atas, ujung sayap yang tidak dicantelkan, sayap lurus yang dipasang tinggi dan ke belakang bodi, dan saluran masuk udara di bagian atas dan bawah badan mesin pesawat.
Mohajer-6 memiliki baling-baling tiga bilah. Dari spesifikasi, Mohajer-6 memiliki lebar sayap 10 meter dan panjang 7,5 meter.
Tidak seperti Shahed-136, Mohajer-6 memiliki tiga roda pendarat tetap (fixed tricycle landing gear). Sebagai drone yang punya peran intai, Mohajar-6 dilengkapi laser range finder, multispectral infrared dan visible light electro-optical imagery.
Qods Aviation menghadirkan Mohajer-6 dalam dua varian utama. Varian A memiliki dua cantelan, satu di bawah setiap sayap, yang masing-masing dapat membawa rudal Qaem IR atau satu rudal Almas. Sementara varian B memiliki 4 cantelan, dengan 2 di bawah setiap sayap membawa jenis rudal yang sama.
Mohajer-6 sudah dilengkapi sistem autopilot yang mampu lepas landas dan mendarat otomatis. Mohajer-6 memiliki berat lepas landas maksimum 600 – 670 kg dan dapat membawa payload senjata sekitar 100 – 150 kg (tergantung pada modelnya). Untuk elemen kendali, Mohajer-6 dikendalikan dari Ground Control Station (dua awak) dengan jangkauan 200 – 500 km.
Bicara dapur pacu, Mohajer-6 ditenagai sebuah mesin bensin 4 stroke combustion 115 hp produksi Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA). Atau Mohajar-6 dapat juga dipasangkan mesin buatan Austria, Rotax 914.
Dalam skema operasi militer Rusia di Ukraina, Mohajer-6 kerap digunakan oleh pasukan Rusia untuk memandu drone kamikaze Shahed-136 (Geran-2) ke target mereka di Ukraina. (Gilang Perdana)
sudah aq katakan kalau ada yg lebih murah kenapa harus yg mahal😎Uraaa👌💯🌏
Hohoho
Sudah ane katakan di artikel tentang Shaheed 136
Yang diterjunkan di konflik mayoritas pakai Rotax
Shaheed 136 Rotax 912
Mohajer-6 Rotax 914: seperti Bayraktar TB2
Di defense.pk Rotax engine lebih powerful lebih reliable, lebih irit bahan bakar serta emisi kecil dgn dimensi lebih kecil dibandingkan bikinan Iran sendiri
Austria & Kanada lagi investigasi rumornya menyisir keterlibatan korporasi Pakistan
Jepang juga ikut-ikutan karena chipset yang dipakai di 2 drone tersebut
Bersiaplah bakal ada aksi dan sanksi tambahan buat memperlambat produksi Shaheed 136 & Mohajer-6
Lama2 Rusia jadi anak bawang dan gak pede di alutsista udara. Drone2 pun sdh mulai import dr negara2 yg di anggap lebih rendah kasta nya. Pesawat tempur dan rudalnya pun dianggap tidak akurat. Bukti lain, di 2022 secara kuantitatif jet tempur Rusia sdh kalah dr China.