Update Drone KamikazeKlik di Atas

QF-4 Aerial Target – Saatnya F-4 Phantom Berubah Menjadi Drone

Jet tempur dengan awak berubah menjadi drone (nirawak), sejauh ini memang masih jarang, tapi beberapa sudah terwujud, sebut saja QF-16 Zombie Viper dan Shenyang J-6 (MiG-19). Menjadi sosok drone, eks jet tempur tak lagi dipasrahi misi kombatan, melainkan lebih dominan untuk pelatihan, khususnya sebagai target drone, seperti yang diadopsi pada QF-16 sebagai full scale aerial target (FSAT).

Baca juga: QF-16 Zombie Viper – Saatnya F-16 Fighting Falcon Berubah Menjadi Drone

Di tangan Angkatan Udara Amerika Serikat, program QF-16 sebagai target drone tidak jalan setengah-setengah, terbukti QF-16 menjadi sasaran tembak dalam dogfight oleh rudal udara ke udara AIM-9X Sidewinder. Nah, selain QF-16, AU AS (USAF) rupanya juga mempunyai target drone lain dari eks jet tempur. Yang dimaksud adalah QF-4 Aerial Target, yang tak lain adalah F-4 Phantom yang legendaris dan telah purna tugas.

Dikutip dari situs Air Force – af.mil, pesawat terakhir yang tuntas dikonversi adalah RF-4C Wild Weasel dengan nomer 68-0609. Dari sejarahnya, QF-4 diciptakan sebagai penerus QF-106, dan QF-4 mulai resmi dioperasikan sejak tahun 1997. Rumah bagi armada QF-4 adalah 82d Aerial Targets Squadron yang bermarkas di Pangkalan Udara Tyndall, Florida.

Seperti halnya QF-16, QF-4 adalah target drone yang dikendalikan dari jarak jauh, yang mensimulasikan manuver pesawat musuh. Sebagai target drone, QF-4 dapat diterbangkan dengan remote control atau dengan safety pilot untuk memantau kinerjanya.

QF-4 diterbangkan tanpa awak ketika rudal ditembakkan ke arahnya, dan itu pun hanya dilakukan di wilayah udara perairan tertentu yang diizinkan untuk penerbangan tak berawak. Ketika diterbangkan tanpa awak, alat peledak ditempatkan di QF-4 untuk menghancurkan pesawat jika secara tidak sengaja QF-4 menjadi tidak terkendali.

QF-4 dibekali dengan perangkat electronic and infrared countermeasures untuk mengevaluasi pesawat tempur dan senjata yang ditembakkan ke arahnya. FAST secara penuh dapat diterbangkan oleh komputer, atau dikendalikan secara manual saat lepas landas dan mendarat menggunakan stasiun kendali bergerak yang terletak di landasan pacu.

Sebagai tindakan pencegahan atas risiko keselamatan, QF-4 diikuti oleh pesawat tempur berawak selama periode kritis penerbangan (take-off dan landing).

Baca juga: Ikuti Jejak QF-16 Zombie Viper, Boeing Sukses Uji Terbang EA-18G Growler Tanpa Awak

Proses konversi dari F-4 menjadi QF-4 digawangi oleh McDonnell Aircraft Co. selaku kontraktor utama, sementara BAE Systems berperan sebagai kontraktor modifikasi. Sejauh ini, sudah 318 unit F-4 Phantom yang dikonversi menjadi QF-4 Aerial Target, dengan unit terakhir yang dikonversi pada tahun 2013. (Gilang Perdana)

3 Comments