Prototipe Panavia Tornado Pertama Ternyata Ada di Manching

Dalam sebuah kunjungan ke hanggar ‘rahasia’ tempat penyimpanaan mockup desain drone tempur stealth – LOUT (Low Observable UAV Testbed) di fasilitas Airbus Defence and Space di Manching, Jerman pada 5 November 2019, ada yang menarik perhatian saat rombongan Trade Media Briefing 2019 diajak berputar menggunakan bus di area komplek manufaktur alutsista tersebut. Pada salah satu taman diantara gedung-gedung terdapat sosok jet tempar Panavia Tornado dan F-4 Phantom. Namun, hampir semua mata justru terfokus pada Panavia Tornado dengan label MRCA (Multirole Combat Aircraft).

Baca juga: Punya Kenangan di Jakarta, Panavia Tornado Resmi Pensiun dari AU Inggris

Dengan balutan livery coklat muda, merah dan hitam, ternyata Tornado yang ada di taman tersebut punya nilai historis tinggi. Persisnya Tornado dengan nomer D-9591 adalah Tornado yang yang digunakan pada penerbangan perdana (first flight) yang berlangsung di Manching pada 14 Agustus 1974. Jet tempur tandem seat twin engine hasil kongsi Inggris, Jerman dan Italia ini pertama kali diterbangkan oleh pilot uji Paul Millett.

Dalam sebuah pernyataan, Millet menggambarkan prototipe perdana Tornado sebagai pesawat yang sangat menyenangkan, “penerbangan yang begitu lancar sampai saya bertanya-tanya, apakah ini bukan penerbangan simulator,” ujar Millett.

Prototipe Tornado yang terdapat di Manching masih belum mendapat sentuhan-sentuhan perbaikan. Selepas beberapa kali uji coba, pabrikan melakukan serangkaian modifikasi diantaranya gangguan pada aliran udara langsung ditanggapi dengan perubahan desain air intake mesin, begitu juga dengan badan pesawat (fuselage) yang yang disesuaikan desainnya guna meladeni kecepatan supersonic.

(Foto-foto: Twitter @JuliuszSabak)

Saat ini peran Panavia Tornado perlahan mulai redup, seiring usia yang menua, AU Inggris telah resmi memensiunkan Tornado. Sementara AU Jerman dan AU Italia masih mengoperasikan Tornado dalam unit terbatas. Sebagai pengganti peran Tornado tak lain adalah Eurofighter Typhoon. Meski telah menua dan dipensiunkan oleh Inggris, namun bagi AU Jerman keberadaan Tornado masih akan dipertahankan setidaknya sampai tahun 2030.

Baca juga: Rudal Jelajah Storm Shadow – Kembali Naik Daun dalam Operasi Serangan Udara di Suriah

Terakhir kali, Tornado GR4 AU Inggris ikut dilibatkan dalam misi serangan ke Suriah pada April 2018. Seperti dikutip dari cnn.com (15/4/2018), Storm Shadow dilepaskan oleh empat jet tempur Tornado GR4 AU Inggris yang terbang dari basis Lanud Akrotiri, Siprus, dan pengusung Storm Shadow lainnya adalah jet tempur Rafale dan Mirage2000 AU Perancis yang terbang langsung dari Perancis.

Dalam misi serangan di Suriah, Tornado GR4 disebut-sebut melepaskan Storm Shadow pada jarak 180 mil (290 km) dari sasaran. (Haryo Adjie)

One Comment