Pertama Kali Sejak Pecah Perang, Rusia dan Ukraina ‘Berjumpa’ Dalam Satu Pameran, Sama-sama Tawarkan Drone Kamikaze
|Untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, perusahaan Rusia dan Ukraina memamerkan produk persenjataan mereka secara berdekatan di pameran pertahanan International Defence Exhibition and Conference (IDEX) 2023 (20 – 24 Februari) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Baca juga: Kalashnikov Zala Aero Luncurkan Drone VTOL Hybrid dengan Sayap Modular
Rusia, yang industri persenjataannya menjadi target utama sanksi Barat, memiliki kehadiran yang lebih besar daripada yang diperkirakan. Besarnya kehadiran produk militer Rusia, seolah menunjukkan bagaimana perusahaan Rusia berusaha untuk mengintensifkan hubungan dengan negara-negara di luar Eropa.
Terletak di paviliun terpisah, Rusia menampilkan lebih dari tujuh pabrikan berbeda, masing-masing menampilkan berbagai macam produk militer. Di antaranya adalah drone kamikaze KYB Zala, dalam varian ekspornya, diproduksi oleh Grup Zala, bagian dari Kalashnikov Group yang memamerkan drone kamikaze untuk pertama kali di pameran tersebut.
Dikutip dari defensenews.com (20/3/2023), Samuel Bendett, analis di Angkatan Laut AS, menduga bahwa pasukan Rusia telah menggunakan KYB Zala lebih jarang daripada drone Lancet. “Dari dua jenis drone kamikaze produksi Rusia, debut Lancet praktis mendominasi berita utama Rusia dan dibahas dalam jumlah besar sebagai kemampuan utama Rusia, bukan Zala,” katanya.
Bendett menjelaskan bahwa di awal perang, rekaman aksi Zala sering kali menunjukkan drone itu jatuh di daerah pemukiman tanpa meledak, atau meleset dari sasaran.
Ketika ditanya tentang alasan mengapa model ini dipilih daripada sistem Lancet untuk dipamerkan, perwakilan dari Grup Kalashnikov hanya akan memberi tahu Defense News bahwa itu sebagian karena fakta bahwa varian Lancet berukuran jauh lebih besar, sehingga lebih sulit untuk dipajang.
CEO Rosoboronexport, Alexander Mikheev, menyatakan dalam siaran pers bahwa perusahaan (saat ini) sedang melaksanakan banyak proyek di bidang kerjasama militer teknis di wilayah tersebut, bekerja secara aktif pada proposal untuk bentuk kemitraan yang paling relevan untuk negara-negara di Timur Tengah. Dia menekankan bahwa ini terutama terkait dengan transfer teknologi, pengembangan bersama dan penggunaan program offset.
Sementara itu, pabrikan drone Ukraina Ukrspecsystems memamerkan drone kamikaze RAM II, yang didasarkan pada drone Leleka 100 yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina. Sistem ini dirancang khusus untuk menghancurkan tank serta sistem pertahanan udara dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2021. Beberapa drone ini telah dibeli di Ukraina melalui crowdfunding.
Leleka 100 dengan tenaga propeller mengadopsi navigasi inersia yang canggih, yang memungkinkan pengoperasian dilakukan dalam kondisi parah dan tanpa menggunakan GPS. Muatan elektro-optik dan inframerah dapat ditambahkan ke sistem.
Baca juga: Leleka 100 – Dioperasikan Dalam Misi Intai Melawan Rusia, Inilah Drone Produksi Ukraina
Bahkan dalam situasi yang paling sulit, drone dapat memberikan informasi intelijen, pengawasan, dan pengintaian yang berkelanjutan, siang dan malam. Drone dapat digunakan baik dalam operasi sipil dan militer di darat dan di laut. Leleka 100 punya panjang 1135 mm, lebar bentang sayap 1980 mm dan tinggi 352 mm. Berat maksimum saat tinggal landas hanya 5,5 kg dan dapat diluncurkan dengan teknik handheld. Leleka 100 dapat terbang sampai ketinggian maksimum 1.500 meter
Nah kalau berdagang tu gituuu…. Fair, bersaing secara sehat, plus minusnya ya biarlah konsumen yg mikir wong duit2 dia sendiri. Jangan ambigu, pd masa lain disuruh fair trade, eee lain masa diancam: Woooiiii jangaan beli sama dia … Awas kowe kalau beli dagangane Si Panjul. Nih beli buatan saya…paling laris seduniaaa. ..bagus2… Mahal dikit gk pa2. Wkwkwk…. Dlm kehidupan sehari-hari, secara jujur, Agan2 mau digituin? Mau belanja duit2 sendiri, butuh2nya sendiri kok. Hahaha…
Kok masih dagang ya, kan pabriknya pada angus di datengin mas iskandar😁