Drone Kamikaze Rusia Lancet (Lantset) Serang Kapal Patroli Ukraina
|Tak berselang lama setelah serangan drone Ukraina yang menyasar Pelabuhan Sevastopol (30/10/2022) yang dikenal sebagai markas Armada Laut Hitam, rupanya ada ‘pembalasan’ dari Rusia yang menggunakan drone kamikaze (loitering munition). Bahkan serangan drone kamikaze Rusia terbilang monumental, lantaran disebut sebagai serangan drone kamikaze pertama yang terverifikasi mampu menyerang secara efektif pada target kapal permukaan.
Baca juga: Pelabuhan Sevastopol Markas Armada Laut Hitam Rusia Diserang Drone Secara Masif
Persisnya pada 4 November 2022, kantor berita Rusia Ria Novosty merilis video pendek di saluran Telegramnya yang menunjukkan militer Rusia menyerang kapal patroli kelas Gyruza-M Ukraina dengan drone kamikaze berjenis Lancet (Lantset).
Seperti terlihat dalam rekaman video, nampaknya kapal patroli Ukraina itu tidak bergerak, dan mesinnya tampak dalam status berhenti, kemudian drone Lancet menghantam kapal dari arah buritan. Sementara lokasi serangan drone belum dikonfirmasi secara resmi oleh kedua belah pihak.
Pengguna Twitter @Capt_Navy yang merupakan mantan perwira di Angkatan Laut Rusia, mengklaim bahwa insiden itu terjadi di perairan Waduk Kakhovsky (di Sungai Dnieper).
Lancet adalah produksi Zala Aero, anak perusahaan Kalashnikov Concern, terdiri dari dua drone yang disebut Lantset (Lance)-1 dan Lantset-3. Sebagai varian terbesar, Lantset-3 dirancang untuk mengudara dengan endurance 40 menit. Dengan mesin mini propeller, Lantset-3 dapat melesat dengan kecepatan 110 km per jam. Dengan bobot sekitar 12 kg, Lantset-3 dilengkapi hulu ledak seberat 3 kg. Seperti halnya rudal dan bom pintar, Lantset-3 juga dilengkapi proximity fuse.
#war Video of the defeat of the 🇺🇦Ukrainian armored Gyurza-class gunboat by a 🇷🇺Russian kamikaze drone(probably a Lancet UAV) . The source claims that the incident occurred in the water area of the Kakhovsky reservoir(the Dnieper River). pic.twitter.com/B0iD1NCd1E
— Capt(N) (@Capt_Navy) November 4, 2022
Sebagai sistem penginderaan, Lantset-3 disokong optical-electronic guidance unit, selain tentunya drone dapat terlebih dahulu diprogram sebelum diluncurkan. Pada moncong drone terdapat TV guidance unit yang memungkinkan operator dapat melihat tahapan akhir dari fase penerbangan.
Baca juga: Lantset Series – Drone Kamikaze dari Kalashnikov dengan Desain Lebih Praktis
Kemudian Lantset-1 disebut-sebut punya desain mirip Lantset-3 tapi dengan ukuran dan dimensi yang lebih kecil. Lantset-1 punya bobot maksimum 5 kg dengan di dalamnya termasuk hulu ledak seberat 1 kg. Juga ditenagai mesin propeller, Lantset-1 dapat terbang selama 30 menit.
Baik Lantset-1 dan Lantset-3 dirancang untuk dapat dipasangi hulu ledak high-explosive (HE) or HE-fragmentation. (Bayu Pamungkas)
drone lancet ini juga sudah memakan bnyak korban artileri howitzer amerika sampai hancur berkeping-keping….pertanyaan nya apakah howitzer amerika salah desain sehingga bisa hancur hanya dg drone yg membawa daya ledak kecil… seperti tank rusia yg beberapa ” ahli ” mengatakan salah desain sampai hancur di hantam atgm ???? ya sallam 😂😂
Diburit belakang kayanya ada Canon itu ga bisa detek dan nembak drone y..
gantian ini sih namanya 😅😅