MBDA Systems Rilis Keluarga Rudal ‘Generasi Kelima’ Akeron – Akeron MP dan Akeron LP
|Ada kabar terbaru dari MBDA Systems, manufaktur sistem rudal ternama yang bermarkas di Perancis ini telah merilis keluarga rudal baru yang disebut Akeron. Oleh MBDA, Akeron digambarkan sebagai rudal taktis generasi kelima yang terdiri dari dua jenis rudal, yakni rudal anti tank Akeron MP dan rudal udara ke permukaan Akeron LP.
Baca juga: MBDA Tampilkan Senjata Laser Anti Drone di Renault Sherpa Light 4×4
Sebelumnya, Akeron MP disebut sebagai Missile Moyenne Portée (Medium-Range Missile), dan Akeron LP sebelumnya disebut sebagai MHT/MLP (High Tier Missile/Long Range Missile).
Pihak MBDA dalam siaran pers (8/6/2022) mengatakan, Akeron dirancang untuk realitas operasional dengan menggabungkan teknologi terbaru dalam hal pencitraan multi-band resolusi tinggi, hulu ledak multi-efek (anti tank, anti infrastruktur, anti personil), tautan data (datalink), dan multi algoritma panduan berdasarkan teknik kecerdasan buatan (AI).
Akeron menawarkan kemampuan operator untuk memiliki spektrum opsi taktis terluas untuk menangani target mereka, berkat banyaknya kemungkinan mode keterlibatan yang mencakup – fire and forget, human in the loop, locking the target before firing (LOBL), dan locking on after firing (LOAL) dengan pola penembakan beyond line of sight (BLOS). Dan berikut spesifikasi dari dua rudal Akeron, yakni Akeron MP dan Akeon LP.
Akeron MP
Melihat desain Akeron MP maka banyak yang menyebutnya identik dengan FGM-148 Javelin. MBDA menyebut rudal taktis generasi kelima ini dapat dilepaskan dari platform di darat (ground based) dan kapal laut (naval based). Rudal beroperasi dengan teknik fire and forget dan mode Man On The Loop yang menjadi ciri khas rudal anti tank modern.
Akeron MP mengandalkan pemandu dari kombinasi infrared dan TV tanpa pendingin. Meski utamanya disasar untuk menghancurkan MBT (Main Battle Tank), namun Akeron MP dipercaya handal untuk menghancurkan sasaran berupa basis perkubuan dan infrastruktur.
Akeron MP punya berat (termasuk tabung peluncur) 15 kg. Panjang rudal di dalam canister 1,3 meter dengan diameter 140 mm. Bicara tentang jarak tembak, Akeron MP dapat menjangkau sasaran sejauh 4.000 meter. Untuk jalur kendali, menggunakan fiber optic (serat optik) yang menghasilkan respon real time dan bebas jamming.
Akeron LP
Dari tujuan sasaran, Akeron LP dan Akeron MP boleh dikata sama, namun, Akeron LP dirancang untuk diluncurkan dari udara, dan dipersiapkan oleh MBDA sebagai senjata pamungkas pada helikopter serang Tiger.
MBDA mengklaim Akeron LP sebagai rudal multirole jarak jauh generasi ke-5 tercanggih yang mengusung teknologi tingkat tinggi dalam hal optronik, hulu ledak, tautan data frekuensi radio. Bahkan sistem pemandu dan algoritma pemrosesan gambar sudah berdasarkan prinsip-prinsip kecerdasan buatan dan fusi data.
Baca juga: AGM-114R3 Hellfire – Rudal Penghantar “Api Neraka” dari AH-64E Apache Guardian TNI AD
Akeron LP yang punya kemiripan dengan AGM-114 Hellfire, punya berat 30 – 40 kg dan panjang dalam canister 1,8 meter. Sistem pemandu Akeron LP mengkombinasikan semi active laser, TV dan infrared tanpa pendingin. Bicara tentang jarak tembak, dengan sokongan datalink biderectional frekuensi radio, rudal ini dapat menghajar sasaran maksimum di jarak 20 km. (Gilang Perdana)
@aj : se7
@kbrj
Keinginan gede implementasi tak jelas
Kemampuan serangan stand off wajib dimiliki angkatan perang di abad 21.
Jangan berakhir seperti Rusakin soviet dgn penyakit dementia terjebak masa lalu era 70an 80an.
@kabeerje : Entahlah dengan road map kita untuk urusan rudal.
Digadang² pembelian C-705 akan mendapatkan ToT akan tetapi kenyataannya hingga sejauh ini masih belum terbukti realisasi nyatanya.
Satu hal yang perlu dicatat adalah ketika kita membeli C-705, negara pengimpornya sudah beralih ke C-805 keatas.
Jadi biar bagaimanapun kita akan beberapa langkah di belakang.
Memang pada 2022 ini pihak berwenang telah mengungkapkan rencana pembuatan rudal dengan basic C-705 akan tetapi system seakernya entah seperti apa.
Semoga saja dengan adanya rudal made in Indonesia dapat membuat kemandirian bangsa jauh lebih mapan.
Mungkin saat ini kita baru ditingkatan roket, semoga saja 3 – 5 tahun kedepan kita sudah memiliki rudal dengan berbagai range untuk 3 matra kita.
Negara kita gk ada niat bangun negerinya sendiri
Waduh bang admin, setiap baca artikel ginian jadi sedih, betapa tidak negara2 diluar sono sudah terlalu jauh teknologi rudalnya, bikin rudal setiap saat mereka inginkan mau yg model spt apa mereka bisa, kita masih belum bisa apa2 sama sekali, sepertinya bangsa kita memang benar2 tidak mampu menguasai teknologinya hingga sampai kini dari pihak swasta bahkan negara pun tak ada indikasi badan khusus dibentuk utk mengupayakan nya. Dana yg tak ada atau tak ada kemampuan, atau bahkan tak ada keduanya sehingga terpaksa selalu beli dengan harga mahal, atau kita memang lebih senang beli dari pada pelajari dan buat sendiri.