LPD Terbesar di Asia Tenggara – HTMS Chang 792 Telah Dilayarkan dari Cina ke Thailand
|Setelah menuntaskan tahapan sea trial pada Desember 2022, kapal serbu amfibi – Landing Platform Dock (LPD) terbesar di Asia Tenggara, HTMS Chang 792 telah dilayarkan dari Cina menuju Thailand pada 18 April 2023, setelah sehari sebelumnya dilakukan delivery ceremony di Hudong Zhonghua Shipyard di Shanghai.
Baca juga: HTMS Chang (Type 071E), LPD Terbesar di Asia Tenggara Tuntasan Tahapan Sea Trial
HTMS Chang 792 dilayarkan ke Thailand melalui Selat Taiwan dengan cara Innocent passage, dengan armada Angkatan Laut Cina mengirimkan kapal perang untuk melakukan pengawalan dari jauh.
HTMS Chang 792 dijadwalkan tiba di Dermaga Chuk Samet, Pangkalan Angkatan Laut Sattahip Provinsi Chonburi, Thailand, pada 25 April 2023. Karena belum ada senjata atau sistem tempur yang dipasang, HMS Chang diperkirakan akan dipersenjatai di Thailand saat kapal tiba.
HTMS Chang adalah Type 071E (varian ekspor) pesanan Angkatan Laut Kerajaan Thailand, yang ‘dinobatkan’ sebagai LPD terbesar yang dioperasikan angkatan laut di kawasan Asia Tenggara. Lantaran secara khusus dibeli oleh Thailand, oleh Cina kode varian ditambahkan sebagai Type 071ET (Thailand). Kesepakatan akuisisi satu unit LPD Type 071E oleh Thailand dilakukan di Beijing pada 9 September 2019 dengan nilai mencapai US$200,7 juta.
HTMS Chang (III) yang berarti ‘gajah’ tetapi juga merupakan nama sebuah pulau di Thailand tempat pertempuran besar Angkatan Laut Kerajaan Thailand pernah terjadi, yaitu Pertempuran Ko Chang pada 17 Januari 1941. Sementara label penanda “III” menyiratkan bahwa ini adalah kapal perang Thailand ketiga yang menyandang nama “Chang.”
HTMS Chang 792 akan digunakan dalam operasi/latihan Amfibi untuk mendukung Korps Marinir Thailand. Hingga Komando Peperangan Khusus Angkatan Laut (NSWC: Komando Peperangan Khusus Angkatan Laut, RTN SEAL) dan Komando Pertahanan Udara dan Pesisir (ACDC).
Sebagai LPD terbesar di Asia Tenggara, dek penerbangan buritan HTMS Chang memiliki tiga titik lepas landas untuk pengoperasian helikopter berukuran sedang seperti helikopter anti-kapal selam Sikorsky SH-60B Seahawk dan drone Schiebel Camcopter S-100.
Selain menjadi kapal komando dan mendukung operasi kapal selam dan penyelamatan kapal selam dan kapal pendarat penyelamat, HTMS Chang 792 akan digunakan dalam misi pencarian dan penyelamatan maritim, dan bantuan bencana bagi masyarakat.
HTMS Chang 792 didaulat sebagai LPD terbesar di Asia Tenggara, pasalnya dari segi tonase, inilah LPD terbesar di kawasan dengan bobot mencapai 25.000 ton. Sebagai perbandingan, LPD TNI AL Makassar Class, bobot penuhnya ‘hanya’ 11.394 ton.
Bagi Cina, selain ini menjadi ekspor perdana LPD, juga menjadi ekspor kapal perang dengan tonase terbesar yang pernah dilakukan Negeri Tirai Bambu. HTMS Chang 792 punya panjang 210 meter dan lebar 28 meter. LPD ini dilengkapi dengan dek kendaraan, dek pendaratan, dan hanggar.
Baca juga: Cina Luncurkan Type 071E Pesanan AL Thailand, Inilah LPD Terbesar di Asia Tenggara
Type 071 dapat membawa kombinasi angkut marinir, kendaraan, kapal pendarat (LCU dan hovercraft) serta helikopter. Untuk menggeser pasukan, Type 071 dapat membawa kekuatan satu batalyon infanteri, setara 800 pasukan. (Gilang Perdana)
Biar ajalah, kalo mangkrak jg tailand ini yg bakalan ribet, lah ngapa jadi lau yg salty bwuaaang?
@Mili … disebutkan juga utk penanganan bencana walau di Thailand jarang kena bencana, mungkin mereka persiapkan diri karena Tanah Genting Kra gampang diputus lewat darat jadi masih bisa kirim pasukan dan logistik dari Utara ke Selatan atau sebaliknya lagi pula jika terjadi pecah perang antara Cina dengan entah negara mana, ini LPD bisa digunakan Cina dengan segera mengingat terlalu akrabnya Thailand dgn Cina, misal Thailand berbatasan langsung dengan Cina tak berapa lama lagi mungkin gabung mereka dgn Beijing, Thailand sudah ke Cina2an saat ini dan tak mungkin terpisahkan.
Pertanyaannya kenapa thailand butuh kapal segede gini? Dari spesifikasinya bisa ngangkut ratusan pasukan marinir + puluhan kendaraan ampibi malah jadi pertanyaan lagi mau diangkut kemana? Padahal luas lautnya aja kecil cuma teluk bukan negara kepulauan, tiap wilayahnya aja bisa dijangkau pake jalur darat. Kapal induknya aja kebanyakan duduk di pangkalan padahal dari segi ukuran,tonase dan kapasitasnya kurleb sama. Keknya bakal jadi THAITANIC jilid 2