La Tribune: “Indonesia Bayar US$2,3 Miliar untuk 18 Unit Rafale, Belum Termasuk Paket Senjata”
|Di artikel kami bulan lalu, disebutkan bahwa Indonesia telah melakukan pembayaran uang muka untuk pengadaan 18 unit jet tempur Rafale, yang artinya merupakan pembayaran untuk batch (gelombang) kedua dari total 42 pesawat yang telah disepakati pengadaannya berdasarkan kontrak pembelian (MoU) yang ditandatangani di Jakarta pada 10 Februari 2022.
Baca juga: La Tribune: “Indonesia Lakukan Pembayaran Uang Muka untuk Pengadaan 18 Unit Rafale”
Sekitar US$2,3 miliar merupakan pembayaran gelombang kedua yang terdiri dari 18 unit pesawat, yang mengikuti pembayaran untuk gelombang pertama sebesar $1,1 miliar untuk enam pesawat yang telah diselesaikan pada September tahun lalu. Secara total, Indonesia telah setuju untuk membayar US$8,1 miliar untuk seluruh armada (42 unit Rafale).
Surat kabar Perancis La Tribune mengatakan pembayaran ketiga dan terakhir untuk 18 unit Rafale yang tersisa diharapkan dilakukan pada akhir tahun ini. Pengumuman tersebut diperkirakan akan segera dilakukan.
Dengan penjualan ini, Perancis menerima pelanggan internasional ketiganya untuk Rafale dalam waktu kurang dari dua bulan pada Februari 2022. Pada akhir November 2021, pembelian 12 model ini dari Kroasia diumumkan, dan hanya dua minggu kemudian diumumkan penjualan 80 unit Rafale F4 ke Uni Emirat Arab.
Pesanan tersebut, bersama dengan tambahan 30 unit Rafale lagi dari Mesir, yang telah mengakuisisi Rafale pada Mei 2021, membuat Dassault Aviation mempertimbangkan untuk melipatgandakan tingkat produksi tahunan Rafale, yang pada saat itu hanya 11 unit dalam satahun.
Sebelumnya, selain Perancis dan empat negara lain yang disebutkan, jet Rafale dipesan oleh India, Qatar, dan Yunani. Selanjutnya, Perancis bernegosiasi dengan Serbia dan Kolombia, untuk penjualan Rafale.
Baca juga: AU Perancis Terima Unit Pertama Rafale F4.1 Hasil Upgrade
Sebagai catatan, kontrak penjualan Rafale dengan Indonesia tidak mengatur tentang pasokan senjata untuk pesawat tersebut. Termasuk di dalam kontrak pengadaan adalah layanan pelatihan, penugasan dukungan di berbagai pangkalan udara di negara pelanggan, dan pusat pelatihan dengan dua simulator misi penuh. (Gilang Perdana)
Belum ada kontrak efektif. Uangnya belum ada sabar deh
Yg Fremm atawa Arrowhead dan kapal2 selam Scorpene dan U214 lain koq gak dikhabarkan ya
Mantap jaya jaya jaya
Ompong??
Ngomong2 Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H ya semuanya. Maaf Lahir Bathin.
Cm paket senjatanya yg blm ya min ? Klu radarnya masuk apa ga min dlm kontrak ? Apa jgn2 spt pengadaan FA 50 belinya kopongan semua br setelahnya di isi ? Klu gt brarti nti pilotnya cm bs latihan nerbangkan aja ya blm bs di pake utk latihan tempur dgn real.
min, indonesia beneran beli HAMMER ya buat rafale ini? (konfirmasi artikel sebelumnya)
Belum