KRI Tombak 629 Tembakan Roket Chaff
|Kilas balik ke Mei 2019, Terma, perusahaan penyedia solusi pertahanan dan antariksa asal Denmark, diwartakan telah mendapatkan kontrak untu dari Kementerian Pertahanan RI untuk memasok C-Series Combat Suite untuk empat kapal perang KCR (Kapal Cepat Rudal)/KCR-60M atau KCR Sampari Class produksi PT PAL. Rincian keempat kapal yang akan mendapat upgrade dengan C-Series Combat Suite adalah KRI Sampari 628, KRI Tombak 629, KRI Halasan 630, dan KRI Kerambit 627.
Baca juga: Terma Pasok C-Series Combat Suite untuk Empat Unit KCR-60M (Sampari Class)
Dan pada Latihan Gladi Tugas Tempur Tingkat III/ L-3 Terpadu TA 2019 yang dilaksanakan oleh Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada II di Laut Jawa. Salah satu kapal perang yang dilibatkan adalah KRI Tombak 629. Dikutip dari tnial.mil.id (9/11/2019), disebutkan dari KRI Tombak 629 telah dilakukan uji penembakan kanon enam laras Norinco NG-18 dan pelepasan chaff. Seperti nampak pada foto, chaff dilepaskan dari bagian haluan, tidak jauh dari area meriam Bofors 40 mm.
Dengan dilontarkannya chaff pada KRI Tombak 629, maka boleh jadi menandakan telah terpasangnya C-Series Combat Suite, lantaran dalam C-Series Combat Suite mencakup beberapa elemen, mulai dari C-Flex combat management system (CMS), SCANTER 4603 X-band radar, C-Guard decoy launching system, dan C-Fire electro-optical fire control system.
Chaff yang dilontarkan adalah C-Guard decoy launching system, solusi ini dapat menangkal ancaman dari serangan rudal berpemandu infrared, rudal berpemandu frekuensi radio dan advanced next generation torpedoes (Anti-Torpedo decoys). Ini artinya decoy dapat mengantisipasi serangan dari udara dan bawah permukaan. Chaff pada C-Guard mengandalkan decoy kaliber 130 mm NATO yang punya sifat limited maintenance.
C-Guard decoy dapat beroperasi dalam tiga pilihan mode yang berbeda, yaitu Manual, Semi-Otomatis, atau Full-Otomatis. Dalam mode Full-Automatic, C-Guard secara otomatis mengevaluasi dan mengeksekusi penanggulangan paling efektif untuk perlindungan diri – dapat mengurangi beban stres pada operator, mengurangi kemungkinan kesalahan, dan memastikan eksekusi yang cepat.
Baca juga: Terma SCANTER 4603 – Radar Intai Udara dan Permukaan untuk KCR-60M (Sampari Class)
Dikutip dari Terma.com, C-Guard decoy dapat merespon empat serangan sekaligus. Desain peluncur tetap dengan 6 atau 12 tabung dalam 3 atau 4 arah di setiap sisi menyediakan cakupan 360 derajat yang efektif tanpa risiko kegagalan mekanis pada bagian yang bergerak. C-Guard mengontrol 6 hingga 24 tabung penembakan di setiap sisi kapal. (Gilang Perdana)
Berarti KCR 60 yg ke 5 dan 6 sdh bisa dipastikan setingan persenjataannya dan perangkat eletroniknya serta radarnya mengacu pada KRI Tombak 629 ini. Namun sesuasi harganya KRI ke 5 dan 6 langsung di install persenjataan dan perangkat elektronik beserta radarnya oleh PT. PAL. Bukan begitu bung Admin.?
Syg meriam utamanya msh pake copotan dari kapal lain yg sdh pensiun.
Kalo dilihat dari fotonya….itu masih pake peluncur chaff buatan cina om @admin
Koreksi, itu jelas-jelas bukan C-Guard decoy launching system dari Terma. Dari bentuk fisik, metode penembakan, cara pemasangan launcher, adanya backblast deflector, dan juga dari bentuk serta jenis munisi roket chaff-nya sendiri berbeda dengan spesifikasi & ilustrasi yang tertera di brosur maupun website official Terma.
Referensi salah satu modul chaff launcher & munisi dari sistem C-Guard:
https://www.navalnews.com/wp-content/uploads/2019/05/IMDEX-2019-Terma-to-Provide-C-Series-Combat-Suite-for-KCR-60-vessels-of-TNI-AL.jpg
Kalau melihat dari bentuk fisik peluncur dan munisi chaff-nya kemungkinan besar peluncur yang terpasang di KRI Tombak (dan KRI Sampari) adalah peluncur decoy produksi China, walaupun peluncur decoy dengan konfigurasi seperti itu (2 x 6 launcher) sangat jarang ditemui di kapal-kapal perang AL China, beberapa kapal buatan China yang ditujukan untuk pasar ekspor ataupun kapal yang terintegrasi dengan persenjataan dari China memiliki peluncur decoy yang hampir mirip dengan yang terpasang di KRI Tombak (sama-sama memiliki konfigurasi 2 x 6 peluncur, backblast deflector & dipasang lebih tinggi dari lantai).
Peluncur yang serupa bisa ditemui di kapal perang AL Pakistan kelas Azmat (Azmat-class Fast Attack Craft) yang terletak tepat dibelakang bridge dan juga pada kapal perang milik AL Algeria kelas Djebel Chenoua (Djebel Chenoua-class corvette) yang terletak didepan peluncur rudal C802. Kedua kapal tersebut merupakan kapal yang di bangun (PNS Azmat) dan atau terintegrasi dengan persenjataan (ANS Djebel Chenoua) dari China.
Tolong untuk dapat dikonfirmasikan kembali apakah peluncur yang terpasang pada KRI Tombak tersebut adalah benar peluncur decoy C-Guard buatan Terma?