Kapal Induk INS Vikrant Sukses Terima Take-Off dan Landing Perdana MiG-29K di Malam Hari
Sebagai kapal induk terbaru dan menjadi kebanggaan India, INS Vikrant telah berhasil melayani pengoperasian jet tempur MiG-29K dan Light Combat Aircraft (LCA) Tejas. Namun, itu pengoperasian pada siang hari, sementara pengoperasian lepas landas dan mendarat di malam hari belum pernah dilakukan dari INS Vikrant.
Dan mengambil lokasi di Laut Arab, pada 24 Mei 2023, untuk pertama kalinya, INS Vikrant melayani penerbangan malam hari atas jet tempur MiG-29K. Pihak AL India menyebutnya sebagai ‘tonggak bersejarah.’ Uji coba pendaratan malam yang “menantang” menunjukkan tekad, keterampilan, dan profesionalisme awak INS Vikrant dan pilot angkatan laut.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut India mengatakan kapal induk saat ini sedang menjalani “sertifikasi udara dan uji coba integrasi penerbangan” dengan pesawat sayap putar (helikopter) dan sayap tetap (jet tempur) untuk mencapai keadaan “siap tempur” awal.
Lepas landas dan pendaratan pesawat di kapal induk pada malam hari merupakan tugas yang sangat menantang dan memerlukan keahlian serta peralatan yang khusus. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut:
1. Kurangnya visibilitas
Pada malam hari, visibilitas terbatas karena kurangnya cahaya alami. Ini membuat lebih sulit bagi pilot untuk melihat landasan pendaratan (deck) dan mengatur lepas landas dan pendaratan dengan akurat. Cahaya lampu landasan pendaratan dan lampu penunjuk adalah faktor penting dalam membantu pilot mengarahkan pesawat dengan tepat.
2. Gelombang laut
Gelombang laut pada malam hari bisa menjadi tantangan ekstra saat lepas landas dan pendaratan. Pengaruh gelombang dapat membuat pesawat berguncang dan landasan pendaratan menjadi tidak stabil. Kondisi laut yang kasar juga dapat mempengaruhi kestabilan dan kontrol pesawat selama lepas landas dan pendaratan.
#IndianNavy achieves another historic milestone by undertaking maiden night landing of MiG-29K on @IN_R11Vikrant indicative of the Navy’s impetus towards #aatmanirbharta.#AatmaNirbharBharat@PMOIndia @DefenceMinIndia pic.twitter.com/HUAvYBCnTH
— SpokespersonNavy (@indiannavy) May 25, 2023
3. Koordinasi dan komunikasi yang rumit
Selama operasi malam di kapal induk, koordinasi dan komunikasi antara pilot, personel dek, dan personel pengawas menjadi lebih sulit. Pencahayaan dan instrumen komunikasi yang memadai menjadi kunci untuk memastikan informasi yang jelas dan tepat disampaikan di antara semua pihak terkait.
4. Ketepatan navigasi dan pengendalian
Proses lepas landas dan pendaratan di kapal induk memerlukan navigasi dan pengendalian yang sangat presisi. Pada malam hari, tugas ini menjadi lebih sulit karena keterbatasan visibilitas. Pilot harus mengandalkan instrumen navigasi dan sistem pengendalian pesawat yang canggih untuk memastikan ketepatan posisi dan arah selama proses tersebut.
5. Stres dan kelelahan
Operasi malam hari di kapal induk sering kali memerlukan tingkat ketepatan dan konsentrasi yang tinggi dari pilot dan personel terkait. Faktor kelelahan dan stres juga bisa mempengaruhi kinerja mereka. Oleh karena itu, manajemen kelelahan dan dukungan psikologis sangat penting untuk menjaga kualitas dan keselamatan operasi.
Baca juga: Perusahaan Rusia Tuntaskan Instalasi Sistem Pencahayaan di Kapal Induk India INS Vikrant
Untuk mengatasi tantangan-tantangan di atas, kapal induk dilengkapi dengan sistem pencahayaan, instrumen navigasi dan komunikasi yang canggih, serta pelatihan intensif bagi pilot dan personel terkait. Selain itu, pemantauan kondisi cuaca dan laut secara cermat juga dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesuksesan operasi malam hari di kapal induk. (Gilang Perdana)
Thailand punya kapal induk buat pajangan doank, isinya pun gak ada pesawat tempur khusus kapal induk. Australia saat ini juga hanya punya sekelas LHD aja walaupun bisa dijadikan base F-35 B Australia.
China, India, Australia, Thailand, tinggal Indonesia yg g punya kapal induk, tapi buat apa juga toh doktrin militer kita g ekpansionis