Jadi Jet Tempur Tercanggih TNI AU, Tujuh Unit F-16 Block 15 OCU Hasil Upgrade Telah Diserahkan
|F-16 A/B Fighting Falcon Block15 Operational Capability Upgrade (OCU) hasil program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) dan eMLU (enhanced Mid Life Upgrade), tak pelak kini menjadi arsenal jet tempur paling canggih TNI AU. Program upgrade yang bergulir sejak September 2017, kini telah tuntas tujuh unit, yang artinya menyisakan tiga unit pesawat lagi untuk dituntaskan.
Tujuh unit pesawat tempur F-16 A/B berhasil ditingkatkan kemampuannya oleh Skadron Teknik 042 (Skatek 042), Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. Pesawat tempur F-16 dengan tail number TS-1612 merupakan pesawat ketujuh dari program Falcon STAR-eMLU.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Irwan Pramuda, pada saat serah terima pesawat tempur F-16 TS-1612 menyampaikan apresiasi serta kebanggaannya kepada Tim Falcon STAR-eMLu atas dedikasi serta kerja kerasnya sehingga upgrade pesawat F-16 TS-1612 ini dapat selesai sesuai jadwal yang ditetapkan.
“Pesawat ini akan menambah kekuatan operasional Skadron Udara 3 yang nantinya akan menambah kemampuan tempur Lanud Iswahjudi dengan segala kelebihan yang didapat dari upgrade melalui program Falcon STAR-eMLu ini” kata Marsma TNI Irwan Pramuda, dikutip dari siaran pers Dispenau.
Melalui Falcon STAR-eMLU ini, selain service life dan kemampuan avionik serta persenjataan pesawat yang meningkat secara signifikan, program ini memberikan benefit lain yakni peningkatan kemampuan SDM, khususnya kemandirian para teknisi dalam melaksanakan pemeliharaan hingga tingkat berat dan bahkan hingga factory level.
Sebagai bagian dari peningkatan, badan pesawat telah diperkuat secara struktural, dan menerima peningkatan avionik dan sistem senjata termasuk antena interogator untuk sistem identifikasi teman atau musuh – identification friend or foe (IFF).
Baca juga: Penampakan Antena IFF Bird Slicer di F-16A Block15 OCU TNI AU
Upgrade F-16 pertama yaitu pada F-16 dengan nomer TS-1610 dan telah diluncurkan pada 9 April 2020. Falcon STAR-eMLU ini merupakan persembahan kebanggaan karena selain service life dan kemampuan avionic persenjataan pesawat yang meningkat secara signifikan, program ini juga mendapat berbagai macam benefit lain.
Di antaranya TNI AU mendapat pengalaman untuk menyelenggarakan program sebesar Falcon STAR-eMLU secara mandiri, dimana di negara lain dilaksanakan oleh perusahaan selevel manufaktur. Kemudian kemampuan teknisi-teknisi TNI AU baik bintara maupun tamtama mendapat peningkatan skill level secara signifikan. (Gilang Perdana)
hahaha..lucu…larinya langsung ke embargo..batasan dll…apa gak ada argumen lainnya apa…katrok sekali.
Malaysia itu urusannya Malaysia..jangan samakan dengan kita.
kata siapa Rusia tidak membatasi..tidak embargo…tapi untuk mendapatkan suku cadang sangat dipersulit…ya sama aja.
itu hanya permainan kata-kata di bibir saja..namun hasilnya sama aja
INDIA saja pernah marah ke Rusia karena merasa dipermainkan..uangnya diperas
dan akhirnya India sekarang pengen mandiri dan mendekati barat…tak ingin bergantung ke Rusia terus
jadi banyak hal yg kita tidak tahu dan dirahasiakan,…. kita lihat dan doakan agar TNI bisa memilih yg terbaik dan handal
Lah lucu, rencana akuisisi Mirage 2000 bukan karena mesin tunggal atau double. Lu liat klasifikasi f-16 dan mir 2000 itu termasuk Med atau Heavy. Percuma lah US dan lain2 membuat single atau double engine jika mereka GA PAHAM !
Masa elu yg lebih PAHAM ….wkwkwkwk wkwkwkw
2023 baru pasang bird slicer bisa di bayangkan tuh gimana ketertinggalan kita d banding singapore dan australia…
Jet buatan AS harus diakui amat reliable tapi kos pemuliharaannya sangat tinggi. TNI mungkin telah melakukan cost & worth dan trus memilih kepada Rafale. F-18 D Malaysia juga begitu setiap 5 tahun ada program update. Belanjanya juga besar RM2.4b utk 8 unit. Hasilnya-sehingga sekarang 8 unit masih beroperasi tidak pernah jatuh.
@JohnLabu
kalau dibandingkan Super Tucano jelas F-18D lebih mahal…namun kalau dibandingkan MiG-29 jelas lebih murah MRO nya…itulah mengapa Malaysia mempensiunkan dini armada MiG-29..karena sangat mahal perawatanya dibanding Alutsista USA
Untuk selanjutnya coba loby Turky untuk bisa beli source code nya F-16 blok 50/52 nya fire control and flight system software. Siapa tau bisa dioprek untuk dikembangkan. Itu Turky beli source code ke US dengan harga yang mahal loh. Katanya seharga 3 perspur F16 blok 50/52. Makanya banyak pengamat bilang itu kemahalan. Tapi untuk sebuah investasi teknologi itu mungkin masih wort it