Iran Kirim Arash 2 ke Rusia, Drone Kamikaze Generasi Baru dengan Spesifikasi Masih Misteri

Setelah debut Shahed-136 yang membuat geger laga Perang di Ukraina, kini muncul kabar, bahwa Iran akan mengirimkan drone kamikaze yang lebih sangar, yakni Arash 2 untuk Rusia. Drone kamikaze ini disebut-sebut punya jarak jangkau yang sedikit lebih rendah dari Shahed-136, namun, Arash 2 dapat membawa hulu ledak lebih besar.

Baca juga: Meski Dinilai Tidak Terlalu Canggih, Ini Kata Ahli Israel Tentang Keunggulan Drone Kamikaze Shahed-136

Seperti dikutip dari eurasiantimes.com (24/10/2022), Ukraina menuduh Rusia kini telah membeli drone Iran yang lebih maju, Arash 2, dengan beberapa pengamat militer Ukraina yang mengklaim para ahli Iran membantu pasukan Rusia di lapangan. Iran, sementara ini masih menyangkal keterlibatan dalam penjualan senjata secara resmi ke Rusia. Namun, pejabat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh Reuters, telah mengkonfirmasi pengiriman rudal balistik jarak pendek Fateh-110 dan Zolfaghar.

Khusus tentang isu Arash 2, Iran telah mengklarifikasi tidak akan menjual Arash 2 ke Rusia, lantaran takut akan jatuhnya teknologinya ke tangan AS. Tidak seperti Shahed-136 yang sudah banyak ditembak jatuh, maka data dan spesifikasi tentang Arash 2 sampai saat ini masih terbatas.

Komentator di media sosial Rusia menggambarkan Arash 2 sebagai rudal jelajah “literal”, tetapi dengan kecepatan penerbangan yang lebih rendah, memungkinkan drone untuk berpatroli di atas target. Arash 2 dikatakan dapat mencapai target pada jarak hingga 1.000 kilometer dan memiliki hulu ledak yang jauh lebih besar daripada Shahed-136.

Arash 2 juga disebut sebagai drone kamikaze keluaran baru, lantaran baru diluncurkan pada bulan September lalu. Analis militer Israel menduga bahwa Arash 2 dipersiapkan untuk mencapai target di Tel Aviv dan Haifa.

Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa Arash 2 dapat bermanuver, mengubah arah dan terbang rendah. Jika Arash 2 bertenaga jet, kemungkinan besar berlayar di ketinggian menengah untuk kisaran terbaik. Mungkin turun ke level yang lebih rendah selama home run untuk menghindari deteksi radar awal.

Namun, bila Arash 2 punya kemampuan untuk bermanuver dan mengubah arah, maka menyiratkan sistem navigasi yang canggih dan tentunya akan meningkatkan biaya. Analis militer Israel berpendapat, dalam kasus seperti itu, maka Arash 2 akan berharga semahal rudal jelajah Kalibr Rusia.

Meski informasi tentang Arash 2 masih terbatas, sumber-sumber tidak resmi di Iran mengklaim bahwa Arash -2 (Kian 2) dapat dilengkapi dengan passive homing radar head untuk menghancurkan stasiun radar lawan.

Arash 2 punya panjang 4,5 meter dengan lebar bentang sayap 4 meter. Untuk kecepatan, diduga sekitar 400 km per jam saat menggunakan mesin jet, dan 200 km per jam saat beralih ke mesin piston. Untuk jarak jangkau, masih dugaan ada di rentang 1.000 – 1.600 km. Untuk hulu ledak ada di kisaran 30 kg, meski ada yang menyebut 260 kg. Navigasinya mengandalkan satelit dan passive homing radar.

Pernyataan Rusia Terkait Drone Kamikaze dari Iran
Pasokan drone dan rudal Iran ke Rusia sejatinya mendukung argumen bahwa mereka dapat menerima senjata dari sekutunya, pasalnya NATO dan AS dapat mempersenjatai Ukraina. Dengan demikian, Barat tidak dapat mengeluh tentang Iran yang mendukung Rusia dalam pasokan senjata.

Baca juga: Qods Mohajer-6 – Drone Kombatan Iran yang Dikirim ke Ukraina, Pemandu Drone Kamikaze Shahed-136

Menurut Moskow, Barat telah sejak lama mempersenjatai Ukraina sebelum dan sesudah perang. Sementara, Rusia baru mulai menerima senjata dari Iran hanya tujuh bulan setelah perang, dan itu juga, hanya beberapa ratus ribu dollar drone murah. Sebaliknya, AS dan NATO telah mempersenjatai Ukraina sejak 2014 dengan nilai lebih dari US$10 miliar. (Bayu Pamungkas)

4 Comments