Update Drone KamikazeKlik di Atas

Inggris Resmi Pensiunkan Rudal Rapier, Selamat Datang Sky Sabre Air Defence System

Upacara pelepasan rudal Rapier pada 27 Januari 2022. (Crown copyright/MoD/Sgt Robert Weideman)

Cita rasa Inggris tak pelak dominan membawa pengaruh pada sistem rudal hanud (pertahanan udara) di Indonesia. Selain keberadaan rudal Starstreak yang kini dioperasikan Arhanud TNI AD, sebelum itu rudal hanud di Indonesia, juga di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, identik dengan sosok rudal SHORAD Rapier. Di Indonesia, Rapier tak lagi dioperasikan sejak tahun 2002, namun lain halnya dengan di Inggris dan Malaysia. Rapier masih terus digunakan dengan peluncur “Field Standard C” (FSC).

Baca juga: Jernas – Ingatkan Kembali ‘Kenangan’ Sosok Rudal Rapier di Indonesia 

Peluncur Rapier FSC mulai dikembangkan pada tahun 1992, dan resmi dioperasikan oleh Royal Army (AD Inggris) pada tahun 1996. Peluncur FSC tak lagi dilengkapi radar pengintai, sebagai gantinya pada bagian tengah peluncur ada perangkat optical tracker. Dan yang menarik, peluncur FSC yang diberi label “Rapier 2000” dapat memuat delapan rudal sekaligus dalam satu peluncur (masing-masing empat rudal pada sisi kiri dan kanan).

Belakangan, Rapier FSC dirasa tak sesuai lagi dalam konteks menghadapi ancaman dari aspek udara yang terus berkembang. Dan setelah nama Rapier digunakan sejak 50 tahun sebagai British Ground Based Air Defence, dan terkenal battle proven dalam laga Perang Malvinas, akhirnya pada 27 Januari 2022, The 16 Regiment Royal Artillery, secara resmi memensiunkan arsenal rudal Rapier dalam sebuah upacara pelepasan yang dihadiri Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.

Namun, purna tugasnya Rapier juga menandakan operasional penggantinya, yaitu sistem hanud Sky Sabre. Dikutip dari dailymail.co.uk (27/1/2022), disebutkan bahwa Sky Sabre dianggap lebih punya kapabilitas untuk menghadapi ancaman khas abad-21, termasuk dalam menghadapi ancaman di perbatasan, seperti halnya yang terjadi pada krisis di Ukraina.

Komponen Sky Sabre Air Defence System terdiri dari unsur utama berupa rudal Common Anti-Air Modular Missile (CAMM) – Land Ceptor buatan MBDA UK. CAMM disebut punya jangkauan tiga kali lipat lebih jauh dari Rapier dan punya kecepatan Mach 3 (1.020 meter per detik). Desain CAMM dikembangkan dari rudal udara ke udara jarak pendek Advanced Short Range Air-to-Air Missile (ASRAAM). Dengan berat 99 kg, CAMM dapat menguber sasaran berupa jet tempur sampai bom pintar hingga jarak 25 km. Mengandalkan two way data link, CAMM dilengkapi sistem pemandu active radar homing.

Sementara elemen radar pada Sky Sabre mengusung Saab Giraffe Agile Multi Beam 3D medium-range surveillance radar yang mampu mendeteksi sasaran dari jarak 120 km. Sistem kendali Sky Sabre dapat mengendalikan 24 rudal secara simultan dan mencegat 24 sasaran di udara sekaligus.

Baca juga: Ajaib! Zambia Masih Tampilkan Rudal Rapier, Bahkan Dipasang Pada Truk Ural 4320

Secara umum gelar satu unit Sky Sabre Air Defence System terdiri dari satu kendaraan peluncur dan dua kendaraan fire unit support. Satu kendaraan peluncur terdiri dari delapan rudal CAMM yang siap tembak. (Gilang Perdana)

13 Comments