Update Drone KamikazeKlik di Atas

Inggris Batalkan Proyek UCAV dan Loyal Wingman Mosquito

Sebagai militer dengan kekuatan imperium, Negeri Britania punya obsesi untuk mengembangkan integrasi antara pesawat tempur (berawak) dan pesawat tanpa awak (drone) – Manned-Unmanned Teaming (MUM-T), terlebih Australia sudah berhasil menggarap Loyal Wingman-Advanced Development Programme – Airpower Teaming System (ATS). Dimana drone intai tempur (UCAV) yang sebelumnya dikenal sebagai Boeing Loyal Wingman telah terbang perdana, meraih kontrak produksi dan menyandang nama MQ-28A Ghost Bat.

Baca juga: AU Australia Total Akan Terima 10 Unit Drone MQ-28A Ghost Bat

Namun tak semoncer Australia, proyek UCAV Inggris rupanya justru mandeg, bahkan belum lama ini telah resmi dibatalkan. Dikutip dari aviacionline.com (24/6/2022), Kementerian Pertahanan Inggris telah mengumumkan bahwa proyek Mosquito tidak akan melampaui fase desain (design phase). Spirit AeroSystems, selaku pengembang, di sisi lain telah berencana untuk mulai menguji Mosquito dengan prototipe penuh pada tahun 2023. Hal tersebut dilakukan di bawah kontrak senilai £30 juta yang ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan Inggris tahun lalu.

Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa keputusan itu dibuat berdasarkan kesepakatan bersama dengan mitra proyek. Dilaporkan bahwa keputusan tersebut menandai perubahan arah konsep LANCA. Mosquito project adalah bagian dari konsep Lightweight Affordable Novel Combat Aircraft (LANCA) yang dikembangkan untuk Angkatan Udara Inggris.

Sebagai bagian dari konsep LANCA, Mosquito tadinya diharapkan mulai terbang sebagai Loyal Wingman bagi jet tempur Eurofighter Typhoon dan F-35 Lightnig II pada akhir 2020-an. Jet tempur tak berawak pertama, yang dikembangkan sebagai bagian dari proyek Mosquito, dijadwalkan lepas landas sebelum jet tempur masa depan Tempest, yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2035.

Diluncurkan pada tahun 2015, proyek LANCA memiliki tiga penawar pada tahun 2019 untuk tahap desain dan pembangunan prototipe, yakni Boeing Defense UK, Blue Bear Systems Research dengan Team Avenger dan Team Blackdawn (kemudian berganti nama menjadi Team Mosquito), yang terdiri dari Bombardier Belfast (sekarang Spirit AeroSystems), Callen-Lenz dan Northrop Grumman UK. Team Mosquito mendapat kucuran kontrak pengebangan senilai £30 juta pada Januari 2021.

Baca juga: Inilah “Tempest,” Program Jet Tempur yang Bikin Inggris Ingin Pangkas Pesanan F-35B

Dengan batalnya proyek Mosquito, maka untuk saat ini kekuatan drone tempur AU Inggris bertumpu pada General Atomics Aeronautical Systems Protector RG1 (varian dari MQ-9B SkyGuardian) dan MQ-9A Reaper. Sementara drone intai andalan bertumpu pada Watchkeeper WK450. (Gilang Perdana)

3 Comments