Hari ini, 9 Tahun Lalu, Chengdu J-20 Sang Penantang F-22 Raptor Terbang Perdana
|Tepat hari ini, 9 tahun lalu, persisnya pada 11 Januari 2011, jagad dirgantara global mencatat peristiwa penting, dimana telah terbang untuk pertama kalinya jet tempur generasi kelima Chengdu J-20 “Mighty Dragon”. Dengan terbangnya J-20, menorehkan Cina sebagai pemain di sektor produsen jet tempur steath, lantaran sebelum J-20, lini jet tempur stealth yang operasional di dunia baru diisi F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Merujuk ke catatan sejarah, pasca terbang perdana, J-20 baru diperlihatkan ke khalayak luas pada Zhuhai AirShow pada tahun 2016. Dan baru pada akhir 2018, J-20 disebutkan masuk fase produksi. Sementara operasional resmi J-20 oleh AU Cina – People’s Liberation Army Air Force (PLAAF) – baru pada pertengahan 2019.
Guna menjaga gengsi dan kerahasiaan, Cina tak akan menjual Chengdu J-20 untuk ekspor, menjadikan sosok jet tempur futuristik ini disejajarkan dengan keberadaan F-22 Raptor. Chengdu J-20 sendiri digadang sebagai pengganti Su-30MKK yang ditugaskan di Brigade Udara ke-9, Lanud Wuhu terletak di dekat Sungai Yangtze, sekitar 280 km dari Shanghai.
Dalam proses pengembangannya yang dimulai pada tahun 1990, setidaknya 20 unit prototipe J-20 telah dibuat. Namun prototipe J-20 masih menggunakan mesin buatan Rusia, Salyut AL-31FN (WS-10B). Lantaran mesin tersebut dianggap sudah ketinggalan zaman untuk kualifikasi pesawat tempur generasi kelima, kemudian dilakukan pembaruan dilakukan dengan adopsi mesin WS-15. Mesin WS-15 kabarnya mempunyai daya dorong di kisaran 30.000 – 40.000 pounds, sebagai perbandingan F-22 Raptor yang jadi andalan AU AS, daya dorongnya mencapai 35.000 pounds.
Lantaran sebuah lompatan teknologi yang terbilang tinggi, dalam operasional dan pengembangan J-20, sejumlah masalah menghadang. AU Cina merasa belum puas atas kemampuan mesin J-20 yang disebut-sebut masih di bawah standar yang yang diharapkan.
Dikutip dari Bulgarianmilitary.com (28/5/2020) yang melansir pernyataan dari jurnalis Cina, disebutkan bahwa Cina kini tengah berusaha mendapatkan jet tempur yang diberi label “Product 30,” yaitu mesin jet rancangan Lyulki Design Bureau ini kelak digadang sebagai mesin standar untuk Sukhoi Su-57.
Bukan hanya konsumsi bahan bakarnya yang menarik, bagi Cina nozzle dengan thrust vector control pada Prodcut 30 yang dapat dibelokkan pada sudut besar adalah faktor pemikat Beijing pada mesin ini. Nozzle yang dapat dibelokkan memungkinkan manuver yang mengesankan untuk pesawat, dalam pertempuran udara jarak dekat, kemampuan ini bisa menjadi sangat penting. (Bayu Pamungkas)
Kelihatannya beberapa negara yg mengembangkan pespur generasi terbaru masih dipusingkan soal mesin,nasib baik proyek pespur kfx/ kfx hanya menggunakan mesin yg sdh ada & tdk perlu membuat mesin yg baru.
Bukti kalo ngembangin pespur gen-5 itu gak gampang mau China ataupun Rusia. USAF sendiri malah udh uji gen6.
Fun fact:
J-20 satu-satunya pespur gen 5 yang tak pernah keluar dari teritorinya alias tak pernah test drive ke negara lain baik kunjungan kehormatan, bilateral/multilateral exercice apalagi combat/war mission untuk predikat battle proven
Tapi sekali lagi mbah ingatkan, klo masuk LCS tetep bikin keder kawasan. Bukan J-20 yang bikin keder tapi komponen armada PLA navy yang terkenal stronggg bingitsss
Fun fact:
FC 31 juga pespur gen 5 yang tak pernah keluar dari teritorinya alias tak pernah test drive ke negara lain baik kunjungan kehormatan, bilateral/multilateral exercice apalagi combat/war mission untuk predikat battle proven
FC-31 statusnya masih prototipe cu, jadi wajar all test of plane masih berkutat di dalam negeri. Beda dengan J-20 yg berstatus ready combat menurut pejabat dan media tiongkok (walau mesin masih bermasalah)
Sedang kerabatnya yang lain sudah menjajal bilateral/multilateral exercise maupun war mission, si J-20 ini belum pernah full perfomed cu. Asikk nolep di kandangnya sendiri
Menurut ane sih kekuatan armada laut China belum sebanding ama armada ke-7 US Navy, mungkin Jepang udh cukup buat lawan PLAN.
Kalau angkatan laut korsel bagaimana om agato?
tinggal dikeroyok pake rudal anti udara dibantu radar pasif…
J’-20 untk kelas Heavy Fighter kayanya keliatan Tambun dan Bongsor y..
” Guna menjaga gengsi dan kerahasiaan, Cina tak akan menjual Chengdu J-20 untuk ekspor ”
———————————————————-
PeDe boleh tp jng jd gendeng. Dijualpun blom tentu ada peminat.
Pespur ini dipaksa lahir utk dijadikan bahan propaganda ke Taiwan dan India. Urusan mesin yg menjadi kendala. Mesin yg ada tdk mendukung utk kelincahan bermanufer.
Saya blom pernah baca berita pespur ini digunakan utk mencoba kemampuan stealtnya di perbatasan India kecuali berita yg menempatkan pespur ini di lanud dekat perbatasan india.
Felon kpn uji nyali di Alaska nih.
Siapa yg tahu SU 57 pernah uji nyali disuriah.
Sdh teruji mbah di 3 pangkalan militer AS yg di timur tengah di jaga Patriot. Yg berakibat diusirnya Patriot di Arab Saudi. Bahkan skrng lebih percaya ke Iron Dome buatan Zionis yg maknyus.
Justru yg jd pertanyaan itu F-22 sampe menjelang pensiun gak pernah uji nyali krn sdh gak punya nyali mbah. Di palagan Suriah nyaris terancam di kejar2 SU-35 sampe lari terbirit2 ngacir. Klo sang adik si F-35 tambah parah mbah. Langganan rumpon laut.
Klo menurut gw.. China menang di rudal yg lumayan banyak jumlahnya dan jangkauan nya yg jauh..
Perkara pembawa rudal nya mungkin tdk sebaik Barat atau Rusia..
Inovasi rudal china lumayan banyak tipenya Dari yg lemot dan deley, sampe yang hipersonic..
Siap-siap mesin jet su57 Rusia kembali di paste copy.🤣🤣🤣😭
Time will tell
Sekarang yg penting doktrin TNI dlm menghadapi hegemoni politik dan militer Tiongkok di Asia