Dua Jet Tempur F/A-18 Hornet Tabrakan di Udara, Meski Rusak Parah, Keduanya Berhasil Return to Base
|Pembaca yang budiman tentu pernah mendengar tentang insiden tabrakan di udara antara F-15D Eagle dan A-4 Skyhawk di atas Gurun Negev, Israel, pada tahun 1983. Meski dalam kondisi sayap tidak utuh, bahan bakar tiris, serta kehilangan kendali, F-15 dengan afterburner berhasil mendarat darurat dengan pilot selamat tanpa cidera. Nah, serupa tidak sama, rupanya juga pernah terjadi pada jet tempur F/A-18 Hornet milik AL Amerika Serikat.
Baca juga: Amazing! Inilah 5 Momen Tak Terlupakan dari Jet Tempur F-15 EagleĀ
Ibarat adegan tempur dalam film “Top Gun”, dua jet tempur F/A-18 Hornet dari VFC-12 Omars yang berbasis di NAS (Naval Air Station) Oceana di Virginia, melakukan latihan pertempuran udara jarak dekat (dogfight) di atas Samudra Atlantik di lepas pantai Virginia, pada 22 April 1996.
Dua F/A-18 Hornet yang terlibat diidentifikasi sebagai 162454 ( ‘AF 03’ – ini yang berwarna biru) dan 162475 ( ‘AF 12’ – yang berwarna coklat). Kedua pesawat mengalami kerusakan parah setelah tabrakan di udara, sehingga tidak ada di antara keduanya yang dikembalikan ke dalam kondisi siap terbang.
F/A-18 Hornet 162454 memang menerima beberapa perbaikan, tapi hanya untuk dipajang sebagai monumen di gerbang NAS Oceana. Sedangkan, F/A-18 Hornet 162475 berakhir di tempat pembuangan di NAS Oceana.
Pada 22 April 1996, kedua penempur tersebut berada dalam simulasi pertempuran udara bersama jet tempyr sayap ayun F-14 Tomcat dari VF-41. Latihan tempur udara yang dijalankan dikenal sebagai SFARP (Strike Fighter Aircombat Readiness Program), yang mana salah satu babak latihan adalah dogfight satu lawan satu, untuk melihat siapa yang bisa ‘menembak’ siapa.
Dan saking semangatnya, maka terjadilah insiden tabrakan di udara antara dua F/A-18 Hornet. Meski cukup parah, kedua pesawat tempur dapat mendarat kembali di NAS Oceana (return to base) dengan penerbang dalam kondisi selamat.
Identifikasi kerusakan digambarkan oleh aircraftresourcecenter.com, seperti salah satu Hornet mendarat dengan bagian sayap kiri dan sayap sirip vertikal kiri serta kemudi hilang. Sementara Hornet yang satunya lebih parah, dengan bagian depan moncong mengalami kerusakan berat.
Seperti terlihat di foto, sekat tekanan kokpit dan kanopi juga hancur. Bahkan, ada yang melihat radar APG -63, komputer pengendali tembakan, dan banyak kotak radio berserakan di sekitar pedesaan kawasan NAS Oceana. Tidak ketinggalan, Hornet ini jugajuga kehilangan kanon M61A3 20 mm lengkap dan drum amunisi, maklum posisi kanon gatling ini berada di bagian hidung pada F/A-18 Hornet.
Baca juga: Setelah Empat Dekade, Boeing Akhiri Jalur Produksi Jet Tempur F/A-18 Hornet di Tahun 2025
Banyak yang menyebut bahwa pilot F/A-18 Hornet yang tabrakan di udara sebagai orang beruntung, dapat selamat setelah mengalami insiden maut yang menakutkan di udara. (Gilang Perdana)
Wah FA-18 hornet memang bagus.
Australia masih punya FA-18 hornet sebanyak (kalo nggak salah) 46 unit di hangar mereka karena sudah digantikan F-35.
Gimana kalo yang 46 unit itu kita minta saja buat koleksi kita.
Jika akuisisi Mirage Qatar 12 unit dan Mirage UAE 59 unit jadi maka akan ada 12+59 =71 unit Mirage.
71 unit mirage ditambah 46 FA-18 hornet jadi 71 + 46 = 117 unit
Ditambah 33 unit F16 yang ada di kita.
117 + 33 = 140
Ditambah Rafale 42 unit
140 + 42 = 182
ditambah 12 Viper yang mau dibeli
182 + 12 = 194
Ditambah Sukhoi kita 16 unit
194 + 16 = 210
Tuh sudah naik signifikan tuh sebelum KFX diproduksi. GFP juga naik. Hihihihi.
Pespur made in om Biden emang gak pernah kompromi kalo soal kualitas.
gak kayak pespur made in onoh..