Dogfight di Kashmir Usai, Puing Rudal AIM-120C-5 AMRAAM Masih Jadi ‘Misteri’
|Kronologi seputar duel udara di atas langit Kashmir sampai saat ini masih mengundang perdebatan, maklum ada perbedaan klaim antara Pakistan dan India tentang peristiwa pada 27 Februari lalu. Namun, ada beberapa fakta yang bisa jadi acuan, seperti rontoknya MiG-21 Bison India, lantaran ada pilotnya yang berhasil ditawan. Sebaliknya juga ada fakta, bahwa rudal yang digunakan dalam duel tersebut, salah satunya adalah AIM-120 AMRAAM.
Baca juga: Jadi Korban di Langit Kashmir, Inilah Sosok MiG-21 Bison yang Legendaris
Dalam paparan di beberapa media internasional, militer India telah memperlihatkan puing dari rudal yang per unitnya berharga US$400 ribu tersebut. Dikutip dari thedrive.com (28/2/2019), Indian Air Force Air Vice Marshal R.G.K. Kapoor telah memperlihatkan bagian dari rudal AMRAAM, seperti terlihat jelas dalam foto kode rudal yang dimaksud adalah AIM-120C-5.
Dari bagian rudal AIM-120 yang ditemukan, maka secara otomatis membuktikan keterlibatan penggunaan F-16 Fighting Falcon Pakistan, lantaran diantara kedua negara yang mempunyai AIM-120 hanyalah Pakistan. Tapi sebaliknya pihak Pakistan justru membantah telah mengerahkan F-16 dalam insiden 27 Februari, justru yang dikedepankan Pakistan dalam ‘kesuksesan’ duel udara adalah jet tempur produksi dalam negeri, JF-17 Thunder yang disebut-sebut menembakan rudal udara ke udara jarak pendek R-73.
Terlepas dari keruwetan soal klaim dan bantahan dari kedua negara, yang pasti rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) buatan Raytheon telah dilepaskan. Berdasarkan catatan dari Kementerian Pertahanan AS, pada November 2006, telah dirilis informasi pembelian 500 unit AIM-120C-5 kepada Pakistan dengan nilai US$650 juta. Gelombang pengiriman AIM-120C-5 pertama ke Pakistan dilakukan pada 26 Juli 2010.
Pakistan sejak lama memang berkonflik dengan India, sehingga porsi kekuatan tempur udaranya terbilang besar. Pengadaan AIM-120C -5 hingga 500 unit tak pelak untuk digunakan pada 72 unit F-16 A/B Mid-Life Update (MLU) dan F-16 C/D Block52+.
Tentang sosok AIM-120 AMRAAM, rudal battle proven ini juga menjadi alutsista primadona bagi F-16 TNI AU. Meski sejauh ini belum diterima Indonesia, berdasarkan siaran pers Kementerian Pertahanan AS – 10 Maret 2016, Indonesia diwartakan mengakuisisi 36 unit rudal AIM-120C-7 berikut perlengkapan pendukung dengan nilai US$95 juta. Tiga tahun sebelum kontrak pengadaan dengan Indonesia, pada 4 April 2013, Singapura telah lebih dulu mengakuisisi 100 unit AIM-120C-7 berikut perlengkapannya dengan nilai US$210 juta.
Baca juga: Perkuat Daya Gempur F-16, DPR RI Setujui Pembelian AIM-120 AMRAAM
Dari spesifikasi, meski bukan varian AIM-120 yang paling baru, AIM-120C adalah jenis beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM) yang paling ditakuti saat ini. AIM-120C , perannya menggantikan sosok AIM-7 Sparrow, dimana AIM-120 lebih ringan, lebih kecil, tapi punya kecepatan lesat lebih tinggi dari Sparrow.
AIM-120C dapat deprogram ulang seperti halnya AIM-120B. Secara umum, AIM-120 terbagi ke dalam dua sub varian, yaitu AIM-120C-5 dan AIM-120C-7. Sistem pemandu diantara keduanya sama, yakni menggunakan inertial guidance, terminal active radar homing. Dapur pacunya mengadopsi solid-fuel rocket motor, begitu juga dengan kecepatannya yang mencapai Mach 4. Namun ada perbedaan untuk jangkauan tembak, AIM-120C-5 maksimum bisa menguber sasaran sampai 70 km. Sedangkan AIM-120C-7 jarak tembaknya ada di rentang 80 – 88 km. (Bayu Pamungkas)
36 unit amraam bisa apa?
@admin
ada yang mau saya tanyakan sejatinya armament default JF17 adalah AAM Cina seperti PL9, PL10 & PL12
Justru Mig family yang operasional di Pakistan bahkan sudah dimodernisasi & dikustomisasi menggunakan rudal Cina tersebut dengan mengadopsi perangkat NAT terutama Pylon bahkan national datalink serta network centric warfare juga dari Cina dan bukan rahasia lagi kiblat elektronik Cina adalah NATO
Realitanya Pakistan kini tidak menggunakan AAM Rusia seperti R27, R73 & R77. Apakah rudal Rusia tersebut masih dipakai oleh AU Pakistan
terbalik, Cina kiblatnya Rusia, tapi cina berhasil mandiri sehingga bisa membuat apa saja termasuk sistem cina sendiri, rusia dan nato
Baca lagi mas… kata tu org kiblat elektronik cina.. dan emg bener kiblat mereka ke nato, apalagi cina jg dpt bantuan diem2 dri israhell
Sudah saya baca 1.000.000 kali
“bukan rahasia lagi kiblat elektronik Cina adalah NATO”
Cina merupakan pasar tradisional Uni Soviet/Rusia sejak dulu sampai sekarang, silahkan cek aja di google, 90% produk Rusia semua
Meskipun dapat bantuan diam diam Israel, itu hanya sebagai suplemen saja
Buktinya sama sekali kurang kuat, hanya membuktikan kalau AIM-120 C5 telah ditembakkan.
Pihak AU India menyatakan bahwa yang menjatuhkan MiG-21 Bison miliknya adalah F-16 D Block52 yang meluncurkan rudal AIM-120C-5 AMRAAM. Meski jatuh dengan pilot ditawan, pihak India juga menyebut bila MiG-21 Bison berhasil menembak jatuh F-16 di wilayah Pakistan dengan rudal Vympel R-73. Nah, untuk klaim jatuhnya F-16 sampai saat ini belum ada bukti otentik dan tentunya, yg ngomong KSAU India ato ente lbh percaya omongan si ana kuna, perlu you tau nih Web terpercaya krn sdh kerjasama dg pihak Kemenhan TNI dan juga web jd sumber jej*k tap*k, milimeter dan lain sbgx kecuali JKGR di biayai partai UMNO contohx list A1 yg isinya ada SU-35 & S-300 tp faktax tdk ada
Caci-maki melulu nih orang, anda sendiri yang bilang : “untuk klaim jatuhnya F-16 sampai saat ini belum ada bukti otentik”
Disitus lain katanya no seri AIM 120 yg ada menunjukkan penjualan ke taiwan,
Tp kenapa puingnya ada di india, ada ygbisa bantu jelaskan?
pertanyaannya adalah… kenapa kalau ada berita kayak gini fans boy rusia stlong pada ngumpet???
Saya lebih percaya dengan Pakistan dengan asumsi, pilot yg tertangkap adalah “strong evidence” sebaliknya pecahan AIM 120 C7 AMRAAM di India tdk dapat membuktikan bahwa F-16 telah jatuh, bisa saja itu adalah rudal yg ditembakan oleh pesawat Pakistan yg belum tentu jatuh
simpel saja. AIM 120 C7 AMRAAM merupakan rudal NATO generasi 2000an yang minimum membutuhkan interface milbus std 1760. generasi baru AAM seperti AIM 120 maupun Meteor butuh generasi interface yang lebih baru yaitu milbus std 1993.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa JF17 mengadopsi standar pylon NATO serta interface milbus std 1760. Jangan lupakan bahwa orang Pakistan sendiri juga jago coding. artinya kemungkinan JF17 dapat dipersenjatai AMRAAM bisa dibenarkan
kasian para beruk fansboy rusia tdk percaya dg fakta yg sebenarx
Elektroniknya uuyy… disaat rusia msh pke radar pesa, cina udh pke radar aesa. teknologi cina jg kebanyakan kompatibel sama standar nato, beda sama rusia. Casing boleh mirip rusia tpi dalemannya beda gtu loh
Min request dong bahas HK MSG90 kayaknya udah lama ga bahas senjata ginian..