Diterjang Cuaca Buruk, F/A-18 Super Hornet Jatuh ke Laut dari Dek Kapal Induk USS Harry S. Truman
Ada kabar kurang sedap buat Kapten Pete “Maverick” Mitchell, pasalnya jenis jet tempur andalan sang instruktur Top Gun itu baru saja mengalami musibah di Laut Mediterania. Insiden yang terjadi pada hari Jumat (8/7) itu baru diumumkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dalam rilis resmi pada hari Minggu (10/7/2022).
Baca juga: F/A-18F Super Hornet dari Kapal Induk USS Theodore Roosevelt Jatuh di Laut Filipina
Insiden yang menimpa sebuah F/A-18 Super Hornet ini terjadi di atas deck kapal induk USS Harry S. Truman. Tidak seperti insiden yang biasa kita dengar terkait penerbangan dari kapal induk, insiden terbaru atas Super Hornet bukan terkait proses take-off dan landing. Dikutip dari Washingtonpost.com (11/7/2022), disebutkan F/A-18 Super Hornet, yang ditugaskan ke Carrier Air Wing 1, secara tidak terduga ‘jatuh’ ke laut. Posisi pesawat saat itu berada di deck dan tidak ada awak di dalamnya.
Sumber dari AL AS mengatakan insiden ini terjadi karena cuaca buruk yang tidak terduga. Kapal induk USS Harry S. Truman saat itu juga tengah melalukan bekal ulang sembari berlayar atau Replenishment at sea (RAS), dan atas cuaca buruk yang terjadi, proses RAS langsung dihentikan.
Buntut dari insiden ‘nyemplungnya’ F/A-18 Super Hornet mengakibatkan seorang ground crew mengalami cidera ringan. Atas insiden ini, pihak AL AS segera menggelar investigasi. Biasanya, ada prosedur untuk mengikat pesawat ke dek dengan rantai selama cuaca buruk. Dan di kapal induk sendiri memiliki sejumlah aerographer, yakni pelaut terlatih yang menganalisis dan memprediksi kondisi cuaca.
Juru bicara AL AS mengatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan apakah akan mengevakasi Super Hornet dari dasar Laut Mediterania, seperti halnya pada kasus F-35B Lightning II milik AL Inggris yang jatuh dalam proses take-off di kapal induk HMS Queen Elizabeth.

Analisa cuaca menduga insiden yang terjadi atas USS Harry S. Truman pada 8 Juli lalu dikarenakan ‘microburst’ yang mampu mendorong Super Hornet, jet tempur yang punya berat kosong 14,5 ton.
Situs The Aviationist menyebut insiden itu sebagai hal yang aneh, pasalnya cuaca buruk dan gelombang tinggi seharusnya bisa diprediksi, dan dalam kondisi itu, pesawat dan apa pun yang berpotensi bergerak di deck, seperti pesawat, helikopter dan traktor, dirantai saat tidak digunakan, sehingga tidak jatuh dari dek penerbangan.
SS Harry S. Truman ditempatkan di Mediterania pada bulan Desember 2021 ketika pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina. Dan Super Hornet adalah bagian dari Skuadron Strike Fighter, yang membela kepentingan AS dan sekutunya dari atas kapal induk.
Baca juga: Gagal Lepas Landas, Dua Awak F/A-18F Super Hornet AU Australia Berhasil Melontarkan Diri
US Naval Institute melaporkan bahwa Angkatan Laut AS sedang meninjau bagaimana memulihkan pesawat ke laut. Super Hornet menghabiskan biaya akuisisi sekitar US$50 juta per pesawat. Boeing dianugerahi kontrak senilai US$4 miliar pada tahun 2019 untuk memasok 78 unit Super Hornet. (Bayu Pamungkas)
Hihihi ini mah bukan soal kwalitaas pesawatnya tapi human error para ABK lupa memasang ikatan.. Lagi aneh2 saja sekelas kapal induk tidak bisa prediksi badai, kapal niaga saja beberapa hari sebelum masuk wilayah yang akan terjadi badai, kapten kasih announcement ke seluruh abk agar bersiap
Hohoho
Dari sejak prototipe Hornet maupun Super Hornet sudah mewarisi sisi buruk pendahulunya Phantom & Tomcat
Mavrick harusnya udah jadi Laksamana muda sekarang saat masih nerbangin Tomcat pangkatnya udah letnan
Bisa jadi kuwalat nih pesawat F18 Hornet bulan Juli thn 2003 kangkangi perairan dan ruang udara Indonesia dengan semena-mena dgn pongahnya flight tanpa ijin tidak mau diidentifikasi malah ngelock F16 TNI AU.
Ya apes saja lupa ngiket, semoga tidak jadi lawakan subyektif buat banding2kan dengan pespur blok lawan, ini benar2 sial saja bisa jadi kapten kapal besok pasti diganti sebagai konsekuensinya. Badai jangan disepelekan alam sangatlah perkasa.
Wkwkwk
Pespur Amrik memang cuma hebat di film dan brosur doang, ASLINYA JET RUMPON
tidak perang aja nyungsep gimana perang sesungguhnya
Sepertinya tahun 2022 menjadi “Black Year” bagj US. Haha.
si hornet hanya ingin kembali ke habitat awal nya😂😂😂